Mata hazel milik Shayla menatap lobby gedung perkantoran yang di pijaknya saat ini. Jasper Tower, perusahaan milik keluarga Jasper. Perusahaan yang telah mengahancurkan perusahaan milik ayah Shayla dan merusak seluruh kehidupan Shayla.
"Miss. Shayla, Mr. Max Jasper mengizinkan anda untuk masuk ke ruangannya." Wanita cantik dengan rambut pirang bergelombang itu tersenyum canggung pada Shayla seraya memberikan id-card. "Ini untuk akses anda memasuki gedung kami dan masuk ke ruangan Mr. Max Jasper."
Shayla menerima kartu itu, lalu mengibaskan rambutnya. "Sudah aku bilang bukan, bahwa aku adalah calon istri Max Jasper."
Wanita itu menunduk, merasa tidak enak. Karena wanita dihadapan Shayla adalah wanita yang di tugaskan untuk menyambut para tamu. Tetapi, begitu Shayla tiba dan meminta akses bebas untuk masuk ke gedung ini, wanita itu melarangnya. Dan hampir mencemoohnya. Sampai kemudian Shayla menyuruh wanita itu menghubungi ruangan kerja Max dan mengatakan bahwa Shayla Dominic ingin bertemu Max Jasper saat ini juga.
"Maafkan saya sekali lagi, Miss."
"Tentu saja aku maafkan, aku bukan wanita pendendam." Shayla menepuk dua kali pundak wanita dengan rambut bergelombang itu sebelum akhirnya melangkah memasuki lift.
Didalam lift, Shayla hanya termenung. Dia menghela napas, memperhatikan penampilan dirinya di kaca lift yang saat ini memantulkan dirinya.
Shayla membenarkan tatanan rambutnya, lalu merapikan ujung dress berwarna biru langit yang ia pakai.
Satu lantai lagi. Shayla membatin saat lift yang dia naiki sudah berada di lantai 25. Satu lantai lagi dan setelah itu aku akan menemui-mu Max.
Shayla tersenyum anggun begitu pintu itu terbuka. Senyuman anggun yang di dalamnya banyak menyimpan rahasia.
"Selamat datang, Miss. Shayla. Ada yang bisa saya bantu?" Seorang wanita muda berpakaian kerja kasual nan modern itu datang menyambut Shayla. Kalau Shayla ingin menebak, wanita itu pasti adalah sekertaris pribadi Max.
Diam-diam Shayla memperhatikan wanita cantik dihadapannya dalam waktu sepersekian detik. Sekertaris Max ini benar-benar cantik. Memiliki tubuh anggun bak model dan wajahnya yang cantik. Sang casanova selalu ditemani oleh wanita cantik di semua tempat kepergiannya.
"Dimana Max?" Masih dengan senyum anggunnya Shayla bertanya.
"Mr. Max Jasper di dalam. Bisakah anda tunggu sebentar?"
"Oh tidak perlu menunggu. Aku hanya sebentar, ada urusan kecil dengan Max yang harus segera aku selesaikan."
"Tapi-"
Shayla tidak memperdulikan ucapan sekertaris Max, kaki jenjangnya yang dibalut stilleto berwarna senada dengan dress-nya berjalan menuju ruangan Max.
"Max?" Shayla mendorong pintu ruangan kerja Max, dan begitu pintu itu terbuka, Shayla langsung terdiam.
Max dan beberapa orang di dalam ruangan itu langsung menatapnya. Max dengan pandangan malas dan seorang wanita tua dihadapan Max tersenyum sumringah melihat Shayla.
"Max, apa dia Shayla Jasper?" Wanita tua itu menatap Max penuh harap.
Belum saja Max menjawab, sekertarisnya sudah berada di belakang punggung Shayla. "Maaf Mr, tapi nona ini langsung melangkah memasuki ruangan anda dan tidak mau menunggu."
Max tidak menjawab, dia hanya mengangkat tangan dan menggerakan tangannya menyuruh sekertarisnya kembali dan keluar dari ruangannya.
"Masuklah." Iris mata biru Max menatap Shayla datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding And Secret
RomanceMax dan Shayla awalnya menikah karena terpaksa. Namun juga banyak rahasia di dalam pernikahan mereka berdua.