TWENTY TWO

21.1K 1.3K 70
                                    

Ethan sudah hafal, dimana kakak bodohnya itu menghabiskan setiap malamnya selepas lelaki bekerja.

Berada di mini bar rumah keluarga Jasper dan menghabiskan berbotol-botol alkohol sampai lelaki itu mengantuk, lalu tertidur.

Max selalu melakukan itu dua minggu ini. Itu semua karena si bodoh Max yang tidak bisa menemukan Shayla selama dua minggu ini.

Menurut Ethan, Max dan Shayla adalah dua pasangan bodoh yang sebenarnya saling mencintai tapi tak mau mengakui.

"Max," Ethan membuka pintu mini bar, dan mendapati Max baru saja mengambil satu botol anggur dari dalam rak.

"Kau kemari? Ada apa?" Max tersenyum tipis ketika mendapati adiknya pulang ke rumah. Kemudian dia mengambil satu tambahan gelas untuk Ethan.

Ethan kemudian duduk di meja bar, mengambil tempat di sebelah Max, mempersilahkan Max menuangkan wine ke gelasnya.

Max tadi menyetel piringan hitam milik ayahnya dan kemudian Lagu-lagu klasik era 90-an memenuhi mini bar ini. Memberikan kesan tenang, dan membuat rileks.

"Kau benar-benar mengencani Ashley Nic, huh?" Max membuka percakapan, mengungkit skandal percintaan Ethan dengan model cantik bernama Ashley Nic.

Ethan tersenyum miring mengingat dirinya dengan Ashley. "Aku sudah berpacaran dengannya dari dua bulan yang lalu, Max."

Max tertawa mendengarnya. "Sudah kuduga. Ashley cukup polos dan bodoh sehingga mudah masuk dalam pesona-mu." Max kemudian kembali meminum wine miliknya.

"Setidaknya Ashley bukan wanita yang terikat tentang semua rahasia masa laluku." Ethan menyeletuk dengan santai.

Gigi Max bergemeletuk menahan emosi ketika Ethan menyindir-nya. Tetapi Max memilih diam dan berusaha tidak peduli.

"Kau tidak kembali mencari Shayla, Max?" Tanya Ethan.

Max menggelengkan kepalanya. "Aku sudah berusaha menghubungi ponsel-nya berkali-kali tapi dia tidak mau mengangkatnya dan sekarang ponselnya kembali tidak aktif."

"Shayla sudah ada di London." Ucapan Ethan membuat kepala Max berpaling dan kemudian menatapnya dengan tajam. "Aku memerintahkan anak buahku untuk membawa Shayla kepadaku."
"Apa yang kau lakukan padanya, Ethan?" Rahang Max mengeras, dia menatap Ethan dengan tajam.

Iris mata biru milik Max dan Ethan saling beradu, Max dengan tatapan tajamnya dan Ethan dengan tatapan datarnya.

"Aku tidak melakukan apapun. Hanya menceritakannya sebuah dongeng." Jawab Ethan.

"Tidak usah bertele-tele, beritahu padaku apa yang kau lakukan pada shayla?!" Desak Max. Kali ini dia sudah tidak bisa menahan emosi-nya.
melihat Max yang terpancing emosi, Ethan tertawa kecil kemudian. Masih bersikap santai. "Aku hanya menggertaknya agar tidak kembali mengancam keluarga kita Max. Dia harus tahu, kalau dia adalah wanita biadab dan tidak sebanding untuk merusak nama baik keluarga Jasper."

"Apa yang kau lakukan?" Desis Max dengan suara rendah. Ini pertanyaan terakhirnya, dan apabila Ethan masih bertele-tele, maka Max akan menghajarnya.

Ethan kembali meneguk wine sebelum akhirnya mengatakan, "aku hanya memberitahu seberapa jalangnya istrimu itu karena telah merusak persahabatanmu dan membuat Amanda meninggal."

"Damn you, Ethan!" Max menarik kerah kemeja Ethan dengan kasar, membuat mata mereka saling bertatapan dan melemparkan tatapan tajamnya. "Aku tahu kau tidak pernah terima bahwa Amanda mencintaiku daripada mencintaimu! Tapi jangan kembali membawa Shayla ke dalam dendammu padaku."

Wedding And SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang