SIX

28.3K 1.4K 16
                                    


FYI: Hai, jadi untuk kalian yang baca ini masih bingung, akan aku jelaskan. Jadi, di prolog itu adalah kehidupan Max Jasper beberapa tahun setelah menikah dengan Shayla. Dan mulai dari chapter 1 sampai sekarang ini adalah kisah-kisah Shayla dan Max. Paham? Cerita ini bukan lanjutan dari ILYH ataupun LWC. Tapi disini tetap aku hadirkan Angelo dan Angela yang sudah dewasa sebagai sahabat Shayla dan mungkin aku menerangkan sedikit tentang cinta Angelo dan Shayla, entah Shayla akan dengan Max atau Angelo i don't know bagaimana cerita ini nantinya.


Happy reading!

---

Malam ini, Shayla menatap pantulan dirinya di cermin. Shayla tersenyum tipis, dia memakai baju pengantin yang berbeda dengan yang ia pakai tadi pagi.

Kali ini dia memakai baju pengantin yang lebih simple tetapi tidak melepaskan kesan elegan dalam semua pesta pernikahan ini.

Shayla sudah resmi menjadi istri dari Max Jasper. Pernikahan keduanya sudah dilaksanakan tadi pagi. Pernikahan tertutup yang hanya dihadiri 50 orang tamu undangan. 50 orang yang hanya terdiri dari keluarga Max dan keluarga Shayla.

Pada saat pernikahan itu berlangsung, Shayla bisa melihat nenek Max yang menitikkan air mata ketika Max mengucapkan janji suci untuk mengarungi bahtera rumah tangga bersama Shayla.

Shayla melirik bingkai foto kecil yang di letakkan di meja rias. Foto dirinya dan Max. Foto pertama mereka. Shayla bahkan tidak bisa melupakan begitu tampannya Max tadi pagi. Lelaki itu tampil rapi dengan kemeja putih yang dibalut jas berwarna hitam, dengan dasi putih yang ia kenakan.

Max begitu tampan tadi pagi, begitu tampan saat Max mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan Shayla begitu erat.

Begitu tampan saat mengucapkan janji suci pernikahan dengan lantang, dan begitu tampan saat Max tersenyum sebelum mencium Shayla dihadapan para keluarga yang datang.

Tapi Shayla tidak lagi hanyut dalam sebuah kesenangan ketika merasakan bibir Max yang menciumnya dengan dingin. Tidak ada perasaan sayang ataupun kehangatan di dalamnya. Bahkan, ciuman itu hanya seperti sebuah kecupan ringan. Bukan sebuah ciuman mesra seperti para pengantin pada umumnya.

Max tidak mencintainya, dan Shayla menelan sebuah kekecewaan.

Untuk apa aku kecewa? Aku juga tidak mungkin jatuh cinta pada Max secepat itu.

Tiba-tiba bunyi ponsel miliknya yang ia letakkan di ranjang berbunyi, menandakan sebuah pesan.

Shayla melangkah dan kemudian duduk di ranjang. Mengambil ponselnya dan melihat pesan yang didapatnya.

Angelo: Happy wedding Shay, aku minta maaf tidak bisa datang. Aku harap kamu bahagia.

Hanya itu, hanya itu yang dituliskan Angelo setelah selama satu minggu tidak bisa Shayla hubungi.

Shayla termenung, terlalu bingung dan sedih akan situasi ini. Hatinya terasa sesak, dirinya serasa ingin menangis hanya karena mendapat pesan dari Angelo. Bahkan dia bingung ingin membalas pesan Angelo atau tidak. Dan untuk saat ini juga, Shayla belum bisa paham dengan perasaannya pada Angelo.

"Shayla,"

Shayla tersentak, kemudian tersenyum begitu menyadari Angela mengusap bahunya dengan lembut.

"Max dan tamu undangan yang lain sudah menunggu kamu untuk pesta malam ini." Ucap Angela.

Shayla mengangguk, meletakkan ponselnya begitu saja. "terimakasih sudah menemani aku sampai aku menikah sekarang ini, Angela."

Wedding And SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang