Senyum anggun Shayla masih bertahan di muka-nya ketika dia menemukan Angelo berada di bale-bale yang terletak di ujung pantai.
Shayla tahu dan hapal betul kebiasaan Angelo setiap pagi. Duduk di bale-bale dan menikmati pemandangan pantai di pagi hari sampai bosan, tapi bertahun-tahun terlewati, Angelo juga tak pernah bosan.
Ketika Angelo berdiri dari bale-bale dan ingin melangkah kembali ke penginapan, dirinya kemudian tersenyum ketika melihat Shayla yang berjalan kearahnya dengan senyum anggun.
Tapi, ketika langkah Shayla makin dekat dengannya, senyum Shayla memudar, menampilkan ekspresi datarnya.
Dan ketika Shayla sudah tepat berada di depan Angelo,
Plak!
Angelo tertegun, kepalanya sampai menoleh ke samping dan rambutnya yang telah disisir rapi terjatuh sampai ke dahi. Belum lagi pipi kanannya yang terasa berdenyut dan panas.
Angelo kemudian mendongak, "ada apa, Shayla? Kenapa kau menam-"
Plak!
Shayla kembali melayangkan tamparan ke pipi kiri Angelo.
"Shayla! Kau pikir apa yang sudah kau lakukan?!"
Bugh! Shayla menonjok perut Angelo dan mendorong dada lelaki itu dengan keras."Argh! Shayla!"
Shayla tak menghiraukan Angelo yang mengerang kesakitan. Angelo terus melangkah mundur saat Shayla makin melangkah maju dan melayangkan pukulan di perut, tendangan ke kaki Angelo, dan yang terakhir, Shayla menonjok pipi Angelo.
Angelo bersumpah, pipi-nya sudah mati rasa ketika Shayla menonjok pipi-nya dah Angelo berakhir terbaring di pasir pantai.
Benar ketika Max mengatakan bahwa Shayla adalah wanita yang kasar dan bar-bar, karena inilah diri Shayla yang sebenarnya. Wanita tukang pukul.
"Shayla, ada apa denganmu?!" Angelo mencekal kedua pergelangan Shayla dengan cepat ketika Shayla menindihnya dan hendak menonjok Angelo lagi.
Shayla akhirnya terdiam, dengan dada naik turun dan napas tak beraturan.
"Kau dan Angela adalah kembar pengkhianat!" Shayla menarik kerah kemeja Angelo. "Kenapa kau menyembunyikan fakta kalau kau adalah sahabat Max? Kenapa Angelo? Kenapa?!"
Angelo hanya bisa terdiam dan tatapannya meredup ketika Shayla mengguncang-guncangkan kerahnya dan mulai meneteskan air mata.
Shayla mendorong Angelo dengan kasar, menyebabkan Angelo kembali terbaring di pasir dengan lemah. Bahkan ujung bibirnya telah mengeluarkan darah segar karena perbuatan Shayla.
"Kenapa kau dan seluruh keluargamu membuatku terlihat bodoh dan kalian pura-pura tidak mengenal Max?" Shayla memukul dada bidang Angelo. Tapi berkali-kali Shayla memukulnya, Angelo rela, dia memang telah melakukan sebuah kesalahan. "Kau bilang kau akan membantuku mendapatkan kembali aset keluargaku, tapi apa? Kau sepertinya malah membantu Angela agar kembali mendapatkan Max."
"Shayla, bukan begitu," Angelo berusaha duduk, lalu merengkuh Shayla yang menangis di pelukannya. "Ternyata kau sudah tahu tentang Angela dan Max?"
Shayla mengangguk. "Aku lelah, Angelo." Lirihnya.
"Aku tidak bisa mencegah Angela dan Max. Tapi aku menyembunyikan fakta masa lalu tentang aku, Angela, maupun Max, itu semua karena aku menyayangimu, Shayla. Aku tidak ingin kau sakit hati dan kecewa karena kau juga sudah jatuh cinta pada Max."
Shayla hanya terisak perlahan ketika Angelo memapahnya berdiri dan mengajaknya duduk di bale-bale.
"Maaf Shayla, maafkan aku dan Angela. Aku akan berusaha agar Angela meninggalkan Max. Dan aku juga akan terus membantumu agar kembali mendapatkan kembali perusahaan keluargamu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding And Secret
RomanceMax dan Shayla awalnya menikah karena terpaksa. Namun juga banyak rahasia di dalam pernikahan mereka berdua.