SEVENTEEN

19.2K 1.2K 84
                                    

Hai, maaf ya baru update lagi...

Happy reading!

- - -

Max melampiaskan seluruh amarahnya pada Angela, dia bermain dengan kasar diatas ranjang dengan Angela.

Tapi, Angela seolah pasrah, dia menyerahkan segalanya pada Max, seperti dulu.

Saat ini, entah sampai kapan, sepertinya Angela tidak akan melepaskan Max kembali.

"Kau milikku, Max." Angela memeluk Max setelah percintaan mereka diatas ranjang.

Tapi Max hanya balas memeluk Angela, tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

Yang Max rasakan, hanya perasaan bersalah yang makin mendalam pada Shayla.

Dan Max merasa, dia juga mengecewakan Alexander.

Karena telah mengkhianati wanita yang dicintai sahabatnya itu.

- - -

Angela menatap lelaki yang sedang tertidur di sampingnya.

Angela tidak tahu apakah Max tidur dengan nyenyak, atau Max tertidur karena kelelahan karena pergulatan panas mereka diatas ranjang ini.

Yang Angela tahu saat ini, dia berhasil membuat Max melupakan amarah dan kekesalannya.

Angela telah mendengar semua cerita Max. Tentang bagaimana luka lama Max menguar kembali, kekecewaan Max, dan penyesalan Max datang kembali begitu saja setelah melihat Shayla yang masih menyimpan foto Shayla dan Alexander- sahabatnya.

Jemari Angela menyisir rambut kecokelatan Max dengan lembut, lalu mengusap pipi Max dan dagu lelaki itu.

Angela memejamkan matanya, dia sedikit menarik kepala Max sehingga menempel pada ceruk lehernya.

Ketika Angela merasakan tangan Max yang mengeratkan pelukannya di pinggang Angela, dirinya tersenyum tipis penuh kemenangan.

Angela rela kala Max melakukan seks dengannya dengan cara yang kasar tadi. Itu semua Angela yang meminta, karena dengan begitu, Max bisa melampiaskan emosinya.

Dan cara itu berhasil. Dengan Angela yang mengimbangi cara bercinta Max dan dengan Angela yang membalas lembut setiap sentuhan kasar Max, nyatanya, Max yang jadi mengikuti Angela dan sentuhan kasar Max menjadi sentuhan-sentuhan yang lembut dan mendamba.

Ya, Angela selalu berhasil dengan suatu kesabaran.

Termasuk kesabaran menunggu Max agar kembali padanya, dan hal itu berhasil.

Baru sekitar lima belas menit mata Angela terpejam, suara bel intercom mengusik tidurnya.

Angela hendak mengabaikan bel itu, tapi bel tersebut terus berbunyi. Menandakan seorang tamu yang tidak sabaran.

Angela mencebikkan bibir, meraih lengan Max dan menjauhkan dari tubuh polosnya.

Angela mengambil pakaian dalamnya dan memakainya, kemudian tersenyum ketika dia mendapati kemeja Max yang berwarna hitam.

Wedding And SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang