Chapter II

1K 43 9
                                    

Shidqi POV
Alvero Lendra Pratama,,,,dia adalah anak dari pemilik SMA Angkasa,dia tampan,pintar,tapi satu hal yang sangat aku benci dia PLAYBOY,dan bodohnya lagi aku mengaguminya,apa mungkin perasaan yang aku alami hanya mengagumi bukan mencintai???

"OMG hellowww,ka Lendra sama si Sisca lagi ngapain berduaan di sini"teriakan Dian membangunkan lamunanku
"Kamu ini apa apaan sih Dian malah teriak teriak gak jelas,dan lo ketua PMR baru siapa nama lo..?"tanyanya padaku
"aku Shidqi ka"aku memperkenalkan diri
"Oh Shidqi,lo gimana sih jadi ketua gak bertanggung jawab banget seharusnya kalo ada yang sakit lo harus gerak cepat dong jangan leha leha baru diangkat jadi ketua udah kaya gini..."ucapnya meremehkanku Ya Tuhan mendengar ucapanya ingin sekali aku mencincang dagingnya membuatnya menjadi gulai Lendra.
"Maaf ya ka Lendra yang terhormat sebetulnya saya gak tau kalo ada yang sakit,karna gak ada yang kasih tau saya"Jelasku membela diri.
"Ya harusnya lo cari tau lah"ucapnya enteng
"Euuhhhhh,Kaka aku mohon yah sama kaka,kaka gak usah so tau gak usah ikut campur,sekarang kaka mending keluar dan terimakasih atas JASANYA"ucapku sangat sangat kesal
"Tanpa lo suruh gue bakal keluar."
"lo yang sabar ya qi"Dian menepuk bahuku,aku hanya tersenyum mendengar ucapan Dian

*****
Author POV
"Lama banget sih kalian,liat jam nih bentar lagi masuk"cerocos Tiara kepada Shidqi dan Dian yang baru datang.
"Iya sorry,abis tadi ada yang sakit jadi mampir dulu deh ke UKS."ucap Shidqi sambil memakan baso milik Bunga
"Iya maklum lah sama ketua PMR baru kita"goda Dian
"hehehe iya deh iya"Pebri menambahkan.
"ke kelas yu"ajak Shidqi
"yu....."ucap Dian,Bunga,Pebri,Tiara serempak

*****
Saat pembelajaran dimulai seluruh siswa menyimak pembelajaran dengan seksama,tapi tidak dengan Shidqi ia sibuk bergulat dengan pikirannya,Shidqi sedang memikirkan tentang perasaannya terhadap Lendra apa benar dia menyukainya,tidak mungkin mencintai lelaki yang telah meremehkannya mentang mentang dia pemilik sekolah ini dia bisa seenak enak enaknya,,dia tidak tau siapa yang tengah ia hadapi,Lendra telah mengibarkan bendera perang kepada Shidqi dan dengan senang hati Shidqi akan menyambutnya,tapi jangan panggil Aqila Shidqia Putri kalau ia tak bermain cantik dan kali ini Shidqi akan membuat seorang Alvero Lendra Pratama bertekuk lutut dihadapnya dan setelah itu ia akan menendangnya,hahhahahhahhaha,batin Shidqi

"Qi...qi..."bisikan Dian membuyarkan lamunan Shidqi.
"Apaan sih bikin gue kaget aja"
"Entar pulang gue nebeng yah"Dian memasang muka memelas alias baby peacenya,Shidqi mengangguk tanda setuju.

Bel pulang berbunyi semua siswa kelas XI IPS 1 berhamburan keluar kelas,diambang pintu terlihat seorang cowok yang sedang bersandar dibalik pintu,ia terlihat sedang menunggu seseorang.Saat Dian dan Shidqi hendak meninggalkan kelasnya langkah mereka terhenti oleh suara panggilan Dafa.

"Dian"panggil Dafa
"Iya kenapa?"Dian memutar tubuhnya seratus delapan puluh derajat begitu pun dengan Shidqi
"Gue mau minta nomer hp lo"
"Nomer hp buat apa?"tanya Dian so polos.
"Buat ngehubungin lo lah"
"Oh"Dian hanya berohria dan memberikan handphonenya pada Dafa.
"Thanks"ucap Dafa sambil memberikan kembali handphone Dian,Dian hanya mengangguk.
"Yaudah gue duluan yah Dian Shidqi"pamit Dafa,Dian dan Shidqi serempak mengangguk.

*****
Dian POV
Siang ini aku pulang bersama Shidqi karena supir pribadiku tidak masuk kerja hari ini.
"Qi makasih yah udah mau nganterin pulang"
"santai aja lagi kaya ke siapa aja lo mah"ucapnya Shidqi
"masuk dulu yu"
"Gak ah Di makasih gue cape banget nih."
"Yaudah hati hati yah,bye"
"bye."mobil sedan berwarna putih itu pun meninggalkan pekarangan rumahku,aku membuka pintu rumahku tampak sepi mungkin adikku sedang bimbel dan orang tuaku sudah pasti mereka sibuk dengan pekerjaannya.Aku pun membuka sepatu dan melempar tasku sembarangan dan langsung merebahkan badanku di kasud Queen Size,rasanya sangat nyaman tak lama aku mendengar suara pintu kamarku diketuk.
"Iya bi masuk"ucapku langsung karna memang sudah pasti kalo itu adalah Bi Sumi.
"Non kata nyonya dan tuan mereka mau langsung ke Singapura jadi hari gak pulang."ucap bi Sumi menerangkan
"Iya bi "
"kalo gitu permisi ya non bibi mau ke belakang dulu masih banyak pekerjaan,kalo non mau apa apa panggil aja bibi."
"iya bi,bibi lanjut aja kerjanya."

Aku hendak memejamkan mata namun suara getaran handphoneku mengurungkan niatku.
"Halo."
"Halo Dian"
"Ini siapa yah?"
"Gue Dafa ketua Osis SMA Angkasa."ucap Dafa disebrang sana
"Oh..."
"Dian lo lagi sibuk gak,boleh gue ganggu lo sebentar?"
"Enggak ko gak sibuk,ada apa?"
"Gue mau ngomongin soal razia rutin seminggu sekali."
"Kenapa emang soal razia itu?"
"gue dapet surat dari pak Sahwi katanya Osis sama Pks harus kerja sama."
"gue juga dapet nih"jawabku
"gimana sarang lo,lo kan ketua Pks pasti lo punya banyak saran kan?"
"emm...ya ada sih,tapi kayanya susah deh Daf kalo ngomongnya di telepon,lo ke rumah gue aja."ucapku dengan semangat 45
"Mau nya sih gitu tapi ujan deras nih."
"iya yah yaudah deh tar aja di sekolah"saranku
"di taman belakang yah gue tunggu istirahat ke2"
"Ok."
"udah dulu yah Di,bye"
"bye..."telepon pun terputus

"Dafa.."gumamku,aku tak tahu perasaan apa yang sedang aku alami apa aku mencintai atau sekedar mengagumi?.

*****
Aurhor POV

Pagi itu tidak seperti biasanya Dian yang slalu biasa saja untuk sekolah tiba tiba menjadi lebih semangat dan ia selalu menampilkan senyum terbaiknya,bahkan sepanjang koridor sekolah sampai masuk kelas hampir semua orang dia senyumi.
"kenapa lo Di hari ini kayanya beda banget"ucap Tiara menyelidiki.
"Eng...enggak kenapa kenapa ko"jawab Dian menutupi
"Bohong lu pasti ada yang lu umpetin kan dari kita"
"iya pasti ada yang lu umpetin kan,ngaku gak lo."Shidqi menambahkan
"Ada deh...  Kalian kepo deh kaya si unyil eh maksudnya kaya dora."
"Woyy ada pak Samsul..."teriak seorang siswa yang baru saja masuk kedalam kelas,teriakan Jio sontak membuat seluruh siswa yang ada di kelas itu berhamburan duduk di bangkunga masing masing.

"Selamat pagi."sapa pak Samsul setiba dikelasnya
"Pagi pa"jawab seluruh siswa serempak.
Tanpa basa basi lagi setelah mengabsen Pak Samsul langsung memberikan materi,pelajaran yang hanya 2 jam itu serasa 2 tahun itu yang slalu dialami seluruh siswa yang belajar dengannya.

*****
Di sebuah bangku yang berada di taman belakang sekolah terlihat seorang cewek yang sepertinya sedang menunggu,karna dari tadi tak henti hentinya ia mengedarkan pandangan.
Dian mengedarkan pandangannya lagi dan matanya berhenti pada satu orang yang sudah ia tunggu tunggu,sebenarnya Dian merasa heran kenapa Dafa memilh taman untuk mereka bertemu kenapa gak ruang Osis aja,ah entahlah.

"Udah lama"ucap Dafa sambil duduk disamping Dian.

TBC
Yahh readersnya dikit banget,tapi ga papa deh segini juga uyuhan,,😊Maaf banget yah chapternya pendek banget alurnya gak jelas,janji deh kalo readersnya diatas 100 bakal panjangg banget sepanjang perjalan cinta kita😊😘
Jangan lupa warnain bintangnya lagi yah cantik ganteng😘😍

Best CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang