Chapter 23

189 13 4
                                    

"Zaf bangun dong, kalo lo bangun sekarang gue janji deh bakal teraktir lo." Eki memohon mohon kepada Zafran yang tengah memejamkan matanya, berharap ada balasan dari Zafran, tapi nihil sepertinya Zafran enggan membuka matanya,dia tampak betah dengan tidurnya.

Lendra menarik nafasnya kasar,ia melihat arloji hitam yang bertengker ditangannya. Jam menunjukan pukul 23.40

Lendra menatap Shidqi dan Dian yang sama sama tengah menahan kantuknya, rasanya ia tak tega sementara Eki dan Billy mereka tengah mencari makan untuk mengisi perutnya, Tante Tika dia sudah pulang, karna Lendra menyuruhnya pulang untuk istirahat lagian pula om Irwan baru pulang dari New York.

"Qi pulang yah aku anterin." ajak Lendra pada Shidqi yang tengah mengucek ngucek matanya.

"Iya deh aku ngantuk banget, Dian pulang bareng yu." Shidqi mengajak Dian yang juga sama tengah menahan kantuknya terbukti dia berkali kali menguap.

"Gue ikut yah Dra." Lendra mengangguk lalu Lendra mengirim pesan kepada sahabatnya dia memberi tahu kalo dia akan mengantar Shidqi dan Dian pulang.

*****
Lendra menatap nanar kearah seorang cowok yang tengah memejamkan matanya,saat ini seharusnya Lendra sudah berangkat sekolah, tapi Lendra memutuskan ia akan berangakat setelah mamah dan papah Zafran datang.

Dia tersenyum miris saat mengingat detik detik kejadian Zafran, dimana fotonya dengan Zafran pecah. Mungkin benar itu adalah petanda.

"Zaf gue percaya sama lo, lo bakalan bangun iya kan." Lendra mencoba mengajak ngobrol Zafran.

Tak lama pintu terbuka menandakan ada orang yang masuk, Lendra menengok siapa yang datang ternyata mamah dan papahnya Zafran.

Lendra bangkit dari duduknya, disalaminya kedua orang itu, ya memang Lendra memang sudah sangat akrab dengan kedua orang tua Zafran mengingat orang tua Lendra sering menjalin hubungan kerja sama dengan orang tua Zafran, dan juga Lendra sendiri sudah dianggap seperti anaknya sendiri, begitupun sebaliknya.

"Om gimana kabarnya sehat?" tanya Lendra.

"Alhamdulillah dra, kamu gimana mamah kamu sama papah kamu juga gimana?" tanya balik om Irwan.

"Lendra baik om, mamah sama papah juga Alhamdulillah baik. Mamah sama papah juga ngucapin minta maaf karna belum sempat ngejenguk Zafran, karna mamah papah waktu malem langsung terbang lagi ke New York om." jelas Lendra.

"Tak apalah dra yang penting doa nya, oh iya om sama tante ngucapin selamat ulang tahun ya dra semoga kamu diberi umur panjang dan sehat selalu." doa om Irwan.

"Terima kasih om, tante. Kalo begitu Lendra berangkat sekolah dulu yah om tan, entar pulang sekolah kesini lagi."

"Makasih yah Dra." Lendra menjawabnya dengan anggukan dan senyuman manisnya.

*****
Dua bulanberlalu namun kondisi Zafran tak kunjung membaik, ia masih nyaman dengan tidurnya, entah kapan dia akan membuka mata tapi yang jelas semua orang mendoakannya supaya Zafran cepat siuman.

Lendra, Eki, Billy, Shidqi, Dian dan Tiara sekarang tengah berkumpul dikantin. Semenjak kejadian yang menimpa Zafran mereka lebih sering menghabiskan waktu dirumah sakit menemani orang yang enggan membuka matanya.

Lain hal nya dengan sekarang, karna ini adalah jam istirahat seperti biasa mereka selalu berkumpul bersama.

"Dian." panggil Lendra.

Yang dipanggil langsung menoleh, kenapa tiba tiba Lendra memanggilnya?

"Kenapa dra?" tanya Dian.

"Sebenernya lo bisa bangunin Zafran." ucapnya dengan pandangan kosong, jujur semenjak Zafran koma kondisi Lendra juga ikut tidak membaik ia lebih sering melamun. Tapi untungnya dia punya Shidqi yang selalu ada disampingnya, yang selalu memberi semangat untuknya, dia banyak banyak bersyukur karna Tuhan telah mengirimkan perempuan disampingnya.

Best CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang