Chapter 25

216 11 0
                                    

Dian sedang duduk sendirian dipinggir lapanagn basket, sekarang ini sedang jam istirahat kedua jadi tidak terlalu banyak siswa siswa yang berkeliaran disini, rata rata dari mereka memilih mengerjakan ibadah shalat dzuhur dan ada juga yang hanya membaca buku diperpus, kantin pun tak ramai seperti biasanya karna para siswa sudah jajan pada istirahat kedua.

Sekarang Dian sedang menunggu Shidqi dan Tiara yang tengah melaksanakan ibadah shalat, dia memutuskan untuk menunggu disini sembari menikmati angin yang berhembus.

Bruk.

Dian mengerutkan keningnya saat ada sebuah buku yang dilempar kearahnya, dan ternyata buku itu adalah buku diary nya. Hah bagaimana mungkin jelas jelas buku diary nya ia simpan ditas. Lalu siapa yang membawanya kesini.

Dian sangat terkejut ternyata yang melempar buku itu adalah Shila, apa Shila membaca diarynya. Kalo ia...

"Jauhin Dafa." ucap Shila tegas

Dian menelan salivanya jadi benar Shila membacanya, mampus

"Sekali lagi gue bilang sama lo jauhin Dafa kalo lo gak mau kenapa napa, ups bukan cuman lo tapi semua orang yang deket sama lo." perintah Shila lagi.

"Cih ternyata selama ini lo suka toh sama Dafa, gila selera lo tinggi juga ya." ucap orang disebalah Shila yang tak lain adalah Luna.

"Udalah lah Lun mening kita ke kantin dari pada disini sama orang yang punya mimpi tinggi tinggi." kata Shila dengan senyum sinisnya.

Dian mengacak rambutnya frustasi, kenapa dia seceroboh ini, sial, sial, sial kata itulah yang sekarang memenuhi ruang hati Dian.

Dian segera berlari menuju kelasnya karna bu Suci sudah mau sampai ke kelasnya.

*****
Shidqi Dian dan Tiara sama sama berjalan menuju parkiran, hari ini mereka akan pulang bersama biasanya memang Shidqi selalu diantar Lendra, tapi karna hari ini Lendra ada kelas tambahan untuk pemantapan UN jadi dia menolak tawaran Lendra untuk mengantarnya. Dan lebih memilih bareng Dian dan Tiara.

"Ban mobil gue ko bocor" umpat Dian saat melihap ban mobilnya yang kempes

"Ko bisa aih di?" tanya Shidqi

"Gue juga gak tau, malahan tadi pagi gue ngisi angin dulu" Dian mengacak rambutnya frustasi

"Pasti ada yang ngempesin" tebak Tiara

"Siapa? kurang kerjaan banget tu orang" ucap Shidqi dengan nada jengkelnya.

"Apa jangan jangan Shila?"batin Dian.

"Ah sial terus kita gimana?"

"Kita naik taksi aja yuk, biarin mobil gue disini aja entar gue telpon montir langganan gue."

Lalu mereka pergi mencari taksi, dan sialnya lagi taksi tak kunjung datang. Sementara langit sudah mendung menandakan sebentar lagi akan turun hujan.

Brum. Brum. Brum

Suara deruman motor mendongakan kepala mereka dan ternyata itu adalah Kenzi Kenzo dan Arnold.

"Kok kalian masih disini?" tanya Kenzi

"Lagi pada ngapain?"

Tak ada satu pun pertanyaan yang dijawab, Dian Shidqi dan Tiara sama sama memasang wajah datar malas menghadapi lelucon garing.

"Mending bareng kita aja dari pada keujanan tuh liat langit udah item." ajak Kenzo

"Gak" ucap Dian dan Shidqi barengan, sementara Tiara ia mengangguk antusias menurutnya kapan lagi dibonceng cogan.

Best CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang