Chapter 33

174 13 0
                                    

Karna yang terbaik
Bakal dateng diwaktu
Yang tepat

*****
Zafran menuntun Dian menuju rooftop sekolah tempat yang paling jarang dikunjungi oleh para siswa selain taman belakang

Zafran membuka knop pintu, dia mengarahkan Dian supaya duduk di sofa yang sepertinya sudah tak dibutuhkan. Tapi masih bisa dipakai

Dian terus teeus menangis. Zafran yang melihatnya sangat tak tega

"Kalo lo mau nangis, nangis aja keluarin semua yang lo tahan jangan lo pendem"Zafran mengusap lembut pencuk kepala Dian

Dian langsung bersandar didada bidang Zafran menumpahkan semua air matanya, hingga membuat baju seragam yang dipakai Zafran basah

Zafran membalas pelukan Dian.

Tanpa rasa jijik sedikit pun Zafran membuang kotoran dai hidung Dian. Dian sempat kaget

"Lo gak jijik?"tanya Dian

"Enggak"

Dian mengusap air matanya, dia berusaha tegar, supaya air matanya tak jatuh lagi. Membuang nafasnya berulang kali mencoba menenangkan hatinya

"Zaf turun yuk"ajak Dian

"Lo udah tenang?" Dian mengangguk

Zafran menurut, seperti biasa dia menggenggam kembali tangan Dian. Mencoba memberikan kekuatan kepada Dian

Sepanjang koridor terdengar samar samar bisik bisik para siswa. Yang membicarakan Dian, Dafa, dan Zafran

Merasa risih dengan keadaan Zafran memberikan tatapan dinginnya yang sukses membuat siapa saja membungkam mulutnya

Sementara Dian ia hanya pasrah atas keadaan ini

Sesampainya didepan kelas Dian yaitu kelas XI IPS 1 Dian masih menunduk tidak mau memperlihatkan wajahnya, apalagi matanya yang sembab karna terus terusan menangis

Zafran menangkup wajah Dian, membuat Dian mendongkakan wajahnya. Mata Dian bertemu dengan mata elang Zafran

"Lo jangan kayak gini terus, gak usah dengerin ucapan ucapan gak jelas itu. Terkadang anjing cuman bisa menggonggong tanpa dia tahu apa yang sedang terjadi, dan yang terpenting lo gak usah mikirin kejadian tadi toh gak ada orangnya kan" nasihat Zafran

"Tapi Zaf gue malu, gue digosipin sana sini "jawab Dian dengan sorot mata penuh kesedihan

"Apa perlu gue balas perbuatan Shila supaya lo gak kayak gini lagi?"

"Enggak zaf, enggak perlu gue gak mau nambah masalah lagi"

Zafran tersenyum puas dengan jawaban Dian

"Oke kalo git sekarang lo masuk belajar yang bener. Dan janji lo gak bakalan nangis lagi" Zafran mengarahkan jari kelingkingnya

Dian tersenyum lalu mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking Zafran

"Promise"

*****
Dian terlihat tenang saat membereskan buku dan alat tulisnya. Dian sengaja memperlambat supaya nanti pas dia keluar kelas para siswa sudah pulang, jadi Dian tak perlu mendengar ocehan ocehan mereka yang gak tahu masalah sebenarnya.

Best CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang