Chapter 17

229 13 1
                                    

"Dian kenapa?." tanya Dafa heran melihat sikap Dian yang tak seperti biasanya.

"Dia mah gitu kali kalo kerumah gue paling suka ke gazebo soalnya disana banyak bunga bunga." jelas Lendra

"Biasa cewek."tambah Eki.

Dafa hanya mengangguk sebagai jawaban, sebetulnya ia masih bingung kalo soal bunga bunga kan bisa nanti, ah kenapa Dafa jadi memikirkan Dian?. Mungkin ini karna akhir akhir ini Dian dan Dafa jarang bertemu.

"Kalo gitu aku sama ka Shila duluan ya ka." Dafa bangkit dari duduknya disusul oleh Shila.

"Hati hati dijalan, jangan salah alamat lo Daf." celetuk Billy.

Semua orang menatapnya dengan tatapan bingung.

"Ya siapa tau jadi nyasar ke hotel gitu."

Pletakk

"Sakit bego." ringis Billy sambil memegangi kepalanya yang mendapat jitakan maut Eki.

"Lagian lo ngomong asal aja."ujar Eki kesal.

"Duluan yah, Asalamualaikum." Dafa dan Shila melangkah bersama meninggalkan rumah Lendra.

"Dra gue mau ke toilet." alibi Zafran, sejujurnya dia akan menemui Dian. Zafran merasa bingung melihat sikap Dian akhir akhir ini.

"Ye sanah."

*****
Zafran melangkahkan kakinya dia melihat seorang gadis tengah berdiri dan dengan tatapan kosong. Entah apa yang tengah ada di pikiran gadis ini sekarang.

"Kalo ada masalah cerita, jangan pendem sendirian. Orang yang suka berbagi itu bukan orang lemah tapi dia menghargai keberadaan orang disampingnya."ucap Zafran mengawali.

Dian menolehkan pandangannya menatap Zafran, manik matanya bertemu dengan manik mata hezel Zafran.

"Aku gak ada masalah ko ka."

Zafran menarik nafasnya menghembuskan nafasnya kasar rasanya susah sekali memasuki hati dan hidup gadis ini.

"Gue tipe cowok yang pekaan, gue tau saat cewek ngomong gak ada apa apa, tapi sebenarnya ada apa apa." jelas Zafran.

Dian menunduk benar kata Zafran, seharusnya ia tak memendam perasaannya saat ini, tapi dia kan sudah menceritakan semuanya sama Shidqi dan Tiara kemarin, lagi pula menurutnya Zafran masih asing dihidupnya.

"Ya udah deh kalo lo gak mau cerita, gue aja yang cerita. Lo mau dengerin?" tawar Zafran yang mendapat anggukan dari Dian.

"Gue suka sama seorang cewek, tapi kayaknya dia gak suka sama gue, kayaknya dia cuman nganggap gue kakak kelas dan temen. Itu pun karna sahabatnya pacaran sama sahabat gue."

Dian terdiam mendengarkan ucapan Zafran, dalam hatinya bertanya tanya siapa cewek yang disukai Zafran.

"Menurut lo gue harus gimana?"tanya Zafran.

"Emm...menurut aku sih ka, kalo kakak emang bener bener cinta sama cewek itu, kakak harus berjuang terus, jangan nyerah gitu ajah siapa tau dengan sikap kakak yang manis, dan selalu ada untuk cewek itu hatinya bisa lunak. Kan kata pepatah juga sekeras apapun batu karang kalo ombak terus menghantamnya pasti terkikis juga." saran Dian.

Jujur Zafran sangat takjub dengan jawaban Dian. Dan sekarang Zafran juga sudah punya tekad kalo dia akan berjuang.

"Kedalem yuk gak enak sama anak anak."ajak Zafran. Dian hanya mengangguk dan berjalan mengikuti langkah Zafran.

"Ka Lendra mau makan? biar aku ambilin." tawar Shidqi.

"Entar aja sayang, aku masih kenyang." jawab Lendra so manis.

Best CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang