Chapter 24

182 12 0
                                    

Sepertinya sekarang Dian dan Zafran sudah semakin dekat, terbukti sekarang saja Dian tengah menyuapi Zafran.

Setelah kejadian waktu Zafran kecelakaan dan menyebabkan Zafran koma, rasanya Dian tak ingin jauh jauh darinya. Entah perasaan apakah itu.

"Em....Zaf enak yah apalagi yang nyuapinnya pujaan hati" goda Billy yang baru saja masuk berasama Eki, Lendra, dan Shidqi.

"Apaan sih lo."

"Eh, qi Tiara mana?" tanya Dian saat menyadari bahwa personil mereka kurang satu.

"Dia gak ikut, ada acara keluarga katanya." jawab Shidqi sambil menyimpan buah buahan yang ia bawa.

"Lo repot repot qi bawa buah segala." ucap Zafran.

"Nyantai aja kali Zaf, biar lo cepet sembuh. Dian kupasin buahnya." perintah Shidqi yang langsung dipatuhi Dian.

Mereka berempat sama sama memandang kearah Zafran dan Dian dimana Dian yang tengah menyuapi Zafran buah, sangat serasi.

Bisa dipastikan kalo Dian terus berada disamping Zafran pasti kondisinya akan cepat membaik.

Dan sekelebat ide jahil muncul diotak lumayan Eki.

"Dian katanya kalo Zafran udah bangun lo mau nanyaain sesuatu" pancing Eki, yah memang dulu Dian sempat bilang ia akan menanyakan tentang perasaan Zafran terhadapnya, apa benar Zafran ada hati padanya atau itu hanya gurauan semata.

"Nan- nanya apaan, enggak tuh." Dian menjawab dengan nada gugup.

"Terus lo jadi gak lakuin hal yang disaranin Lendra?"

Deg

"Buset ni orang kenapa nanya yang ke begituan, kenapa mereka tidak lupa padahal ini sudah dua bulan lebih dari kejadian itu" batin Dian.

"Hal apa?" Zafran mengerutkan keningnya.

"Jadi gini lo Zaf, gue nyaranin Dian buat cium lo ya siapa tau lo bangun, gue juga terinspirasi dari cerita dongeng puteri tidur." jawab Lendra enteng, dia tak tau bagaimana keadaan jantung Dian sekarang.

Zafran menggeleng, heran kenapa sahabatnya bisa percaya dengan hal seperti itu, tapi apa Dian melakukannya. Kalau ia Zafran akan jungkir balik sekarang.

Bukannya menjawab Dian hanya sibuk mengupas buah. Ia tak memperdulikan pertanyaan itu, lagian sepertinya Zafran juga tak peduli.

"Eh, mbak kalo ada yang nanya dijawab lah." ucap Shisqi.

"Pertanyaan yang mana?" Dian malah balik bertanya.

Shidqi mengatupkan mulutnya saat seorang dokter dan suster masuk keruangan itu.

"Permisi ya dek saya akan periksa keadaan Zafran dulu." ucap doktet muda itu.

"Iya dok silahkan"

Setelah selesai memeriksa kondisi Zafran, dokter tersenyum bahagia.

"Keadaan Zafran sudah baik, besok dia sudh bisa pulang." ucap dokter itu.

"Alhamdulillah."

*****
Dian melangkah lebih cepat dari biasanya, ini karena dia bangun kesiangan lihat saja sekarang jam sudah menunjukan pukul 07.20 itu tandanya ia sudah terlambat lima menit.

Dian berlari dengan sangat cepat, hingga tak ia sadari tas yang ia gendong buka dan otomatis buku yang ada didalamnya jatuh.

"Duh buku gue jatoh lagi." ucap Dian sambil mengumpulkan lagi buku bukunya, tapi tak semua ia kumpulkan karna ada satu buku yang tak diambilnya lagi mungkin karna dia buru buru dan posisi buku itu yang tak tetlihat oleh Dian.

Best CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang