"DIAN"Shidqi bangkit dari duduknya nafasnya terengah engah dia seperti sudah berlari berpuluh puluh kilometer
Shidqi bernafas lega saat ia sadar apa yang dialaminya tadi cuman mimpi
"Just dream"ucap pelan. Shidqi mengalihkan pandangannya kearah ponselnya, ia mengambil dan langsung mencari kontak yang akan ia telepon
Orang disebrang sana tak kunjung mengangkat telepon Shidqi mungkin ini dikarenakan sudah larut malam. Dan pasti orang itu sudah tidur
Tapi akhirnya orang disebrang sana mengangkatnya
"Halo"ucap orang itu dengan suara khas orang bangun tidur
"Halo nold, nold Dian baik baik aja kan?"tanya Dian langsung
"Mendingan dia, udah ya gue mau balik tidur lagi" Arnold memutuskan sambungan teleponnya sepihak
Sekarang Shidqi bisa bernafas dengan lega, mendengar kabar Dian baik baik saja bahkan sekarang mendingan, membuat Shidqi melanjutkan tidurnya
*****
"Gimana kalian udah nemu belum itu plat mobil siapa?"tanya Lendra. Mereka Zafran, Lendra, Eki, dan Billy sekarang sedang berada di rooftof. Alasannya karena jam pelajaran belum dimulai dan akan dimulai lima belas menit lagi"Kemarin gue nganter nyokap gue belanja, pas diparkiran gue liat mobil yang sama tapi plat nomernya beda"ucap Eki sambil cengengesan memamerkan deretan giginya yang rapi
"Gak usah cerita kalo ujung ujungnya gitu"ucap Zafran sedikit kesal, karna ia sangat berharap mobil yang dilihat Eki sama dengan mobil yang menabrak Dian
"Terus gimana, kita lapor ke polisi aja "saran Billy
Lendra mendengus dia kurang suka dengan argumen Billy menurutnya kalau dilaporkan kepolisi papah Dian dan papahnya Arnold pasti akan menyuruh mereka diam saja
"Udah berapa kali gue bilang enggak, yang sabar aja gue yakin sebentar lagi juga kita bakalan nemu tuh mobil"seolah olah Lendra sedang menerawang
Bel masuk pertanda jam pelajaran akan dimulai membuat ke empat cogan itu menggerakan kakinya meninggalkan rooftop
*****
"Apa seriusan lo"teriak Shidqi, sontak semua siswa dan bahkan guru yang sedang mengajar menolehkan padangannya kearah sumber suaraShidqi refleks menutup mulutnya dan memasang cengiran khasnya
"Apanya yang serius Aqila Shidqi?"tanya Pak Budi guru Pendidikan Kewarganegaraan
"Hah, enggak kok pak"jawab Shidqi ngeles
"Kalo kamu gak mau merhatiin pelajaran saya silangkah keluar"perintah Pak Budi dengan suara agak tinggi membuat Shidqi menelan salivanya
Tiara menyenggol lengan Shidqi dengan sikunya menandakan Shidqi harus diam saja. Semenjak Dian dirumah sakit Shidqi pindah duduk dengan Tiara
"Saya lanjutkan"kemudian Pak Budi kembali melanjutkan bahasannya
"Kenapa sih lo teriak teriak kayak orang kesurupan?"tanya Tiara berbisik
"Dian sadar"jawab Shidqi dengan senyum sumringahnya
"Alhamudillah, akhirnya kita bisa kumpul lagi"
Arnold memandang pemandangan dihadapannya, Shidqi dan Tiara tengah berbisik lalu tersenyum bahagia dan berakhir dengan pelukan kecil membuat Arnold merasa mual. Drama ucap Arnold dalam hati
*****
"Seriusan lo"tanya Zafran tak percaya"Iya zaf, udah deh entar pulang sekolah kita kesana bareng"mereka semua mengangguk setuju
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Couple
Fanfiction"Cara yang paling mudah untuk mengetahui apakah aku cocok dengan orang tersebut atau tidak adalah ketika aku merasa lupa waktu"Shidqia "Cinta butuh ruang untuk bisa hidup dan berkembang dan hal itu adalah PENGAKUAN, Yang pasti aku mulai bisa memikir...