Chapter 19

227 12 0
                                    

Kenzi tak bergeming mendengar penjelasan Pak Anton, dia sudah bertekad akan segera menggeser posisi Zafran.

"Kalo begitu saya permisi yak Pak." pamit Kenzi.

"Iya ken hati hati." Kenzi membalasnya dengan senyuman lalu setelah menyalami telapak tangan Pak Anton Kenzi bergegas menuju motor ninja hitamnya yang masih setia terparkir disana.

*****

"Zaf, weyy Zafran bangun elah lo ngebo banget." Eki terus mencoba membangunkan Zafran yang tengah asyik terlelap dengan tangan yang ia jadilan sebagai bantalnya.

"Weyyy bayi kuda nil bangun elah, noh dilapangan semuanya udah nungguin loh. Cepetan bangun kalo lo gak mau kelas kita di demo." Eki tak menyerah ia terus berpikir gimana caranya membangunkan kebo seperti Zafran.

Dan, aha Eki menemukan ide yang menurutnya ide brilian.

"Hah? si Dian jadian sama anak kelas sebelas, ajigilee."

Zafran sontak membuka kelopak matanya besar besar, apakah ia tak salah dengar, atau yang tadi dia dengar hanya mimpi.

Sementa Eki dia tengah cekikikan, melihat ekspresi wajah Zafran yang kaget dan bingung.

"Dian jadian sama siapa?" tanya Zafran langsung.

"Lah siapa yang jadian." jawab Eki sambil terus tertawa.

"Kan lo tadi yang ngomong." heran Zafran.

"Dihh gue ngomong, mimpi kali lo." ucap Eki.

"Lo ngapain disini sih ki, katanya lo sama anak anak mau ke kantin." tanya Zafran sambil hendak kembali menenggelamkan wajah nya lagi.

"Eh, buset nih anak ngebo banget. Weyy Zafran noh di lapangan semuanya lagi pada nungguin lo." ucap Eki mulai kesal.

Zafran mengerutkan keningnya tanda ia tak mengerti.

"Si Kenzi anak baru itu ngajakin lo duel basket." ucap Eki membagi tahu.

"One by one." ucap Zafran memastikan.

"Iye cepet sanah dari tadi lo ditungguin." suruh Eki.

"Lo duluan aja gue mau cuci muka dulu."

*****
Zafran melangkah kan kakinya ketengah tengah kerumunan.

Ditengah lapang tampak terlihat seorang cowok yang tengah bersiap siap.

Zafran melepaskan baju seragamnya, dan hanya menyisakan kaos putih bertuliskan bad boy.

Permainan pun dimulai di tandai dengan bunyi pluitan yang berasal dari Billy.

Yah ceritanya Billy yang menjadi wasit dalam pertandingan ini, sebarnya tidak perlu adanya wasit, tapi Billy kekeh. Jadi nya terserah Billy aja dah toh yang panas panasan juga Billy. :v

Sementara dilain tempat Shidqi sedang menarik narik tangan Dian, karna jalannya yang sangat lambat.

"Dian buruan dong entar pertandingannya keburu udahan." Shidqi terus menerus mengucapkan kalimat itu, membuat Dian berdecak kesal.

"Tuh lo liat Di, ka Zafran sama si Kenzi." Shidqi menunjuk kedua cowok yang sedang berlomba lomba mencetak point .

Dian tak bergeming, matanya terus saja mengarah kearah Zafran. Laki laki itu memang sangat jago dalam hal olahraga terutama basket, jadi tidak salah bukan jika ia dijuluki the best capten.

Pritttt

Pertandingan selesai, dan lagi lagi Zafran yang memenangkan pertandingannya.

Kenzi berdecak kesal, seharusnya ia tadi lebih cepat, lebih gesit dari Zafran. Tapi dia juga tidak meragukan kemampuan cowok itu.

Best CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang