VIKA POV
Aku membuka mataku perlahan-lahan dan mendapati di sampingku,Niall tengah memelukku, sementara Vailla. Aku tidak tau apa yang dilakukannya di kamar,semalaman kami begadang hanya untuk menonton pertandingan bola Louis di televisi,padahal aku rasa semalam aku dan Vailla tidur di sofa,apa mungkin Niall yang mengangkat kami?ugh.
Aku mencoba untuk turun dari kasur dan melepaskan pelukan Niall perlahan-lahan,namun ia mengerang seakan berkata jangan-pergi.
"Ni,aku mau temui Vailla"ucapku.
"Ini masih jam 8 pagi,Honey"balasnya,matanya masih tertutup tapi aku tau dia hanya mau mencari perhatianku.
"Bagaimana kau tau kalau ini baru jam 8 sementara matamu masih tertutup"kataku sambil menjitak kepalanya,ia lalu membuka matanya dan menarikku sampai di dekatnya ia tetap masih memelukku.
"Nanti dulu lah,aku masih membutuhkan mu"balas Niall.
"Ni kalau Vailla melihat kita bagaimana?aku tidak mau dia melihat hal seperti ini"kataku berusaha melepaskan pelukannya.
"Tidak mungkin"Niall semakin memelukku erat.
Ceklek
"Mommy,Daddy Vailla takut"rengek Vailla sambil berlari dan meloncat ditengah-tengah kami,Niall langsung mengusap-usap pipi Vailla.
"Vailla kenapa?"tanyaku lembut.
"Mommy,Vailla mimpi dimusuhin Darcy"Vailla langsung memelukku dengan eratnya,tapi Niall malah menarik Vailla kepelukannya,bisakah Niall membuatku bahagia sedikit saja?
"Udah gak apa-apa,itu kan cuma mimpi. Lagian Vai sama Darcy gak ada masalah kan?udah lama gak ketemu?"kata Niall sambil mencium pipi Vailla.
"Iya,Daddy. Tapi Vai takut itu jadi kenyataan"
Aku langsung mendekati Vailla dengan cepatnya lalu memeluknya,namun Niall malah mendorongku jauh. Ugh Niall.
"Niall,aku juga mau memeluknya"ucapku.
Niall dan Vailla langsung tertawa. Vailla pun menarik selimut yang masih membungkus tubuh Niall dan langsung menutup sampai dikepalanya.
"Vailla kenapa?"tanyaku.
"Vailla tau,Daddy mau cium Mommy. Makanya Vailla tutup muka"ucap Vailla dengan santainya disertai tawa kecil.
"Janji ya Vailla gak boleh liat?"Niall mengacungkan jari kelingkingnya,dengan cepatnya Vailla membalas kelingking nya.
Setelah itu tanpa basa-basi Niall langsung mendekatkan wajahku dan wajahnya,sangat dekat. Ugh pipiku...
Ketika bibir kami hampir bertemu..
"Yee! Vailla,Mommy berhasil Daddy kerjain"teriak Niall sambil menggelitiki perut Vailla.
Ugh,jadi dia hanya mau mengerjaiku?sudah pipiku merah,tapi...baguslah dia tidak menciumku di depan anaknya sendiri.
***
LOUIS POV
Aku sedari tadi mencari Zulfah,ketika aku bangun tau-tau Zulfah menghilang dari sampingku,apakah dia tidak tau aku ini suaminya butuh kasih sayang kalau pagi-pagi seperti ini. Dengan perasaan kecewa sedikit,aku menuruni anak tangga perlahan-lahan dan kudapati seorang wanita yang kucintai tengah memakai piama selutut dengan rambutnya yang dibiarkan terurai sedang mengaduk sesuatu aku pun mendekatinya.
Aku memeluknya dari belakang,ia tampak kaget lalu mendorongku jauh. Uh dasar.
"Lou,kalau marcel liat bagaimana?"tanyanya sambil mengaduk-aduk secangkir capucinno,aku tau itu pasti untukku.
"Aku cuma mau buat kamu blushing aja kok,oh ya ini capucinno untukku kan?"kata ku lalu mengambil cangkir itu dari tangannya,ia tampak merengut.
Lalu kami berdua berjalan menuju meja makan,mungkin Marcel masih tidur,biasanya dia akan bangun kalau sudah pagi seperti ini.
Zulfah lalu mengambil posisi tempat duduk tepat disampingku,aku lalu menarik kepalanya kebahuku.
"Kau ini,lebih baik minum dulu deh"ucap Zulfah seraya mendorongku sedikit.
Aku lalu mengusap-usap kepalanya,kenapa aku sangat mencintai ciptaan Tuhan ini.
"Aku mencintaimu,Zul"balasku sambil menyeruput capucinno ku.
"Yeah,me too"balasnya cuek.
Tiba-tiba Marcel keluar dari pintu kamarnya dan berlari ke arahku,ia langsung meminta Zulfah memangkunya.
"Marcel kenapa nih?"tanya Zulfah.
"Mommy,kapan Vailla kesini? Marcel mau main sama dia Mommy"rengek Marcel sembari memeluk Zulfah. Aku lalu mengambil Marcel dan memangkunya.
"Daddy,Marcel maunya sama Mommy!"teriak Marcel.Uh,kenapa pagi-pagi ini aku hanya butuh kasih sayang sepertinya semuanya menolak. Sekarang pasti Zulfah merasa menang sekarang. Yeah!.
"Ohya? nanti daddy gak temenin beli robot loh!"
"Baiklah daddy!"balas Marcel lalu mencium pipiku
ZULFAH POV
"Yaudah Marcel mandi gih sana!"suruhku,Marcel hanya mengangguk dan pergi menuju kamarnya,karena merasa harus mandi maka aku pun beranjak dan langsung pergi ke kamarku,tumben Lou tidak mencegahku,baiklah.
Ketika aku sudah sampai di dalam kamarku dan mau menutup pintu,tiba-tiba Louis langsung datang dan mencium di puncak kepalaku,uh kenapa lagi dia ini?
"Kau kenapa?"
"Capucinnonya enak!"balas Louis lalu mencium pipiku kiri kanan,Ugh.
***
HARRY POV
Pagi ini aku bersama Ristia terutama Darcy akan pergi berjalan-jalan kemanapun Darcy mau,karena semalaman Darcy merengek pada Ristia mau berjalan-jalan,aku hanya mengiyakan kemauannya meskipun Ristia sempat melarangku karena aku terlalu memanjakan Darcy tapi namanya aku sangat mencintai Darcy bagaimana?
Ku lihat,Ristia sedang memakaikan sebuah topi kecil ke kepala Darcy,sebegitu perhatiannya kah dia?uh aku semakin mencintaimu.
Aky mendekati mereka yang sedang duduk di sofa dekat kasur kami.
"Cantik sekali anak Daddy!"riangku sambil mencubit pipinya.
"Siapa dulu dong anaknya mommy gitu loh"balas Darcy sambil mencium pipi Ristia,ugh.
"Baiklah,sudah siap?ayo kita berangkat"ucapku lalu mengendongnya keluar,sementara Ristia hanya membawa tas kecilnya.
***
Kami sekarang tengah berada di taman,di sini banyak sekali burung beterbangan membuat Darcy sangat senang,aku dan Ristia hanya duduk dibangku sembari melihat Darcy.
"Darcy! minum dulu!"teriakku.
"Bentar dulu Daddy!".
Ristia hanya tersenyum,aku langsung menariknya kepelukanku,entah mengapa setiap saat aku selalu mau memeluknya bahkan menciumnya,oke. Aku berlebihan sekarang.
"Daddy! Ayo main sama Darcy!"teriaknya.
"Mommy gak diajak?"tanya Ristia sembari merengut,uh tambah cantik sekali dia.
Darcy lalu menarik pergelangan tanganku dan tangan Ristia,setelah itu ia meminta aku memfotokannya bersama burung merpati yang tengah ia pegang.
"Daddy,fotoin!"ucap Darcy.
Aku pun mengambil iPhoneku dan langsung memfoto Ristia dan Darcy,Ristia nampak mencium pipi Darcy,Darcy hanya tersenyum sambil menampakkan gigi kelincinya.
Setelah itu aku pun tak lupa berfoto bersama mereka menggunakan kamera depan,aku mencium puncak kepala Ristia sambil merangkulnya dan Darcy.
Tbc:)
hoilaaa...gimana?bagus?sori belum ketemuin mereka semua,di next chapt deh. vote yaaa.nanti aku banyakin lagi pov mereka satu-satu yaa hehe
many muach xxxx