Harris come back.

483 38 14
                                    

Song :

One Direction - More Than This //(Acoustic)

~~~~~~~~~~

HARRY POV

"TIDAK"

Ristia berteriak dengan nyaringnya dan kembali membalikkan badannya, apa kubilang ia pasti tidak mau memafkanku kalau sudah seperti ini bagaimana caranya?

"Kemana saja kau belakangan ini?" Tanyaku berani, ia masih setia saja memunggungiku. Aku menghembuskan nafasku, lama tidak ada jawaban.

"Haruskah aku memberi tahumu? Kau terlalu banyak basa-basi, sekarang tujuanmu apa datang kemari? Apa kau belum puas dengan semuanya?" Umpat Ristia, oh God! Aku menggeleng pelan lalu mendekatinya perlahan, aku merebahkan badanku tepat di sampingnya. Ia menoleh sebentar dan menatapku kesal lalu kembali membelakangiku.

"Aku akan memperbaiki semuanya" Ucapku sembari menatap langit-langit kamar, Ristia menghembuskan nafasnya.

"Kau fikir aku percaya?" Ristia menarik selimutnya sampai ke bahunya membuatku tersenyum kecil.

"Kau tidak harus percaya pada orang semunafik diriku" Aku lagi-lagi tersenyum dan menoleh ke arahnya. Aku fikir aku memang sangat munafik, bodoh! Aku baru menyadarinya sekarang, hih kemana otakmu?

Perlahan Ristia berbalik ke arahku, ia menatapku dalam, aku bisa melihat matanya yang begitu indah memancarkan kesedihan yang amat dalam. Aku mencoba menariknya dalam pelukanku. Dan yapp! Berhasil, aku berhasil memeluknya dan ia pun membalas pelukanku. Ku rasakan air matanya jatuh dan mengenai dadaku, aku pun mendongakkan wajahnya.

"Tumpahkan semuanya sekarang juga, setelah itu kau harus membentakku, memakiku dan memukuliku. Aku akan setia menerimanya" Ucapku. Ristia menggeleng dan memelukku lebih erat lagi, ah Dewa aku benar-benar merindukan perempuan ini.

"Kau memang keterlaluan,Bodoh" Umpatnya. Aku tersenyum dan menaruh daguku dipuncak kepalanya.

"Tidak seharusnya kau pergi saat aku juga pergi"

"Lalu aku harus bagaimana? Menunggumu di villa hingga kembali? Menjadi seperti orang gila?" Aku memain-mainkan rambutnya, memutar-mutarnya sekaligus mencium rambutnya yang begitu harum.

"Aku hanya mau kau bertanggung jawab, seharusnya kau minta maaf pada Niall. Meskipun kau mencintai Vika, kau harus tau seberapa sakitnya Niall. Bukannya pergi, dan kau harus tau aku pergi karena aku ingin menenangkan diri" Aku terdiam untuk beberapa saat, Niall?Tuhan! Bodoh sekali aku, kenapa aku harus menyadarinya belakangan? Kenapa harus terlambat? Bitch, Niall benar-benar terluka.

"A--"

"Mungkin hanya dengan kata maaf mereka semua bisa memaafkan, namun kau tidak tahu isi dari hati mereka. Apakah masih ada atau hilang bahkan masih membekas? Yang kau tau mereka memaafkanmu, semuanya selesai, kembali seperti itu lagi dan tidak ada beban pikiran lagi yang memenuhi kepalamu" ucap Ristia.

"Ta--"

"Minta maaf,Haz. Atau aku tidak akan memaafkanmu?"

"Aku sudah meminta maaf padanya" Ristia melepaskan pelukanku dan menjauh sedikit, ia menautkan kedua alisnya.

"Bagaimana caramu meminta maaf?"

"Hanya sekedar maaf biasa dan dia memaafkanku, selesai? Apa lagi?"

Ristia menjitak kepalaku dengan kerasnya, aku meringis kesakitan.

"Belikan dia makanan, buatlah sekali-kali orang senang Haz" Ia mendengus kesal, akupun hanya tersenyum.

New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang