Welcome LA

780 48 2
                                    

VIKA POV

Pagi ini aku,Niall dan Vailla tengah sarapan,karena jam 8 nanti kami harus ke bandara. Dengan perasaan bahagia karena beberapa jam kedepan aku akan bertemu degan Zulfah,aku melahap habis makananku tidak seperti Niall yang sudah memakan 2 kali,sementara Vailla masih setianya memakan nasi goreng siputnya.

"Ayo,udah selesai makan kan?"tanya Niall yang menghembuskan nafas kekenyangan nya sambil menatap ku lalu menatap Vailla.

"Udah daddy! ayo buruan"tarik Vailla dengan semangat nya"

"Uh bentar dulu Vailla,ransel Vailla kan masih di atas"ucapku,ia lalu berlari ke kamarnya aku pun membereskan piring-piring kotor di atas meja makan.

"Honey,aku ambil koper di atas ya!"tanya Niall,aku hanya mengangguk ia lalu mengecup bibirku,grrr jantungku.

***

"Daddy! Cepet"teriak Vailla,kami sekarang tengah berada di dalam mobil,Vailla yang duduk dibelakang sambil memeluk leher Niall yang sedang menyetir,sementara aku tengah membalas pesan Zulfah.

"Iya sayang"balas Niall lalu menambah kecepatan mobilnya,aku hanya menggeleng-geleng.

Setibanya kami di bandara,aku tengah melihat Niall melonga-melongo kesana-kemari entah apa yang tengah ia cari,aku pun menegurnya sementara Vailla tengah memegang erat tanganku.

"Kau kenapa?"tanyaku pelan.

Niall lalu merangkulku,aneh sekali dia ini. Okai jangan memerah di tempat umum seperti ini.

"Sebentar lagi kita akan bertemu mereka",balasnya, dasar norak sebegitu kangennya kah dia sampai-sampai ia kelihatan bingung seperti ini?

Aku mengangguk dan tersenyum,lalu Niall membawa barang-barangku sementara Vailla tetap memegang erat tanganku sembari tersenyum ria,uh.

***

Aku,Niall dan Vailla sedang ada di pesawat saat ini,pesawat take off 1 jam lalu dan masih ada 2 jam perjalanan untuk sampai di LA,aku duduk di samping kaca jendela Niall disampingku lalu Vailla ada dipangkuannya,pikiran ku tak lepas dari Harry,aku akan bertemu lagi dengannya,orang yang sempat mencelakakan ku 4 tahun lalu,okai seharusnya Aku sudah melupakan semuanya,tapi secara tiba-tiba masa lalu itu datang dan mulai memenuhi kepalaku lagi. Ingat aku sudah punya NIALL.

Aku menoleh ke arah Vailla yang tengah lesu,sepertinya ia akan muntah dengan cepat aku mengambil kantung plastik yang sudah disediakan.

"Mommy,Vailla mau muntah",katanya manja. Niall pun memeluk erat Vailla dan mencium kening Vailla setelah itu Niall menyuruh Vailla untuk muntah,pasti karena tadi dia kebanyakan makan. Uh.

Karena dari tadi Vailla tidak muntah-muntah,aku pun memangkunya dari Niall dan menyuruhnya tidur, tapi dia menggeleng dia bilang kalau dia sudah tidak sabar bertemu Marcel,aku hanya tersenyum.

"Lebih baik kau tidur,biar saja Vailla aku pangku. Kau harus selalu tidur di manapun dan kapan pun" kata Niall,apa maksudnya?dia menyuruhku selalu tidur,apa dia gila?

"Kau gila,kalau aku tidak mau tidur bagaimana?"balasku pelan tapi wajahku menunjukkan ekspresi sungguh kesal,jangan sampai penumpang lain terganggu hanya karena pertengkaran kecil ini.

"Sudah ku bilang tidur!"ketus Niall,sepertinya dia memancing amarahku,aku menunduk dan mendapati Vailla sudah tidur sambil memelukku,kepalanya ia sandarkan di dadaku,Tuhan...malaikatku sudah tidur dengan cepatnya.

Aku kembali mendongak untuk melihat Niall namun ia langsung mengecup bibirku cepat,aku kaget sungguh..

Setelah itu ia berlagak lemas dan menutup kedua matanya lalu tidur dibahuku,ini sungguh berat lebih dari berat.

New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang