NIALL POV
Aku mendekati Vika yang sedang menyisir rambut Vailla,yeah sebentar lagi kami akan jalan menuju bandara.
"Apa kau sudah makan?",tanyaku.Ia malah tertawa. Katakan padaku bagian mananya yang lucu?
"Kenapa kau tertawa?"
"Bahkan kita baru saja selesai makan bersama Ni"
Tuhan,kenapa aku sampai lupa?apa ini pengaruh dari masakan Zulfah?oh,sebaiknya aku harus menghindar dari makanan buatan Zulfah itu.
"Ohyea aku lupa",kataku santai sembari menepuk dahiku.
Vailla berdiri dari duduknya dan mengambil ransel pink kesayangannya lalu dengan cepat ia menyuruh aku dan Vika segera turun ke bawah. Kami pun mengangguk lalu menuruni tangga,aku menggendong Vailla dan kulihat disofa sudah ada Louis yang sedang memanaskan mobil diluar,lalu Harry yang menggendong Darcy menuju mobil.
"Vik,Ni! Cepat",teriak Zulfah. Dasar,tidakkah dia tau karena makanannya aku jadi tulalit?tunggu pembalasanku Zul.
"Come on,lets go to car",kata Zulfah lagi.Oh gaya sekali dia.
Aku Vika sementara Vailla digendonganku dengan cepatnya menuju ke mobil.
Ternyata di dalam mobil sudah ada Marcel dan Darcy yang bermain cubit-cubitan aku melirik ke arah Vailla,ia tampak kesal. Oh god,why nak?
"Well,kau bawa mobil ini Haz,biar aku pakai mobil satunya",kata Louis
"Oke,siapa yang ikut denganku?",tanya Harry
"Sudah pasti Ristia dan Darcy ikut denganmu"
"Daddy! Marcel sama Uncle Harry ya?"teriak Marcel dari dalam mobil
"Oke,terserahmu nak mau sama siapa saja"balas Louis,aku tertawa.
"Jadi Haz,kau sama Ristia,Niall,Vika,Darcy,Marcel dan Vailla ya?",tanya Louis lagi
"Jadi kalian berdua yang keenakan ya?",protes Ristia
"Memang itu tujuanku"kata Louis
"Dasar bodoh,ayo masuk",kata harry lalu menjitak dahi Louis.
-skip-
Saat ini kami sudah berada di dalam pesawat. Seperti biasa Vika berada didekata jendela kaca,sementara aku disampingnya lalu Vailla aku yang memangkunya.
Dibelakang kami ada Ristia dan Harry,posisi duduknya sama seperti ku begitupun Louis,tetapi ia berada di depan kami. Sok sekali dia.
Pesawat pun terbang dan mungkin akan sampai 1 jam saja,aku melirik ke arah Vika yang sepertinya terlihat mengantuk.Kalau Vailla sudah tidur sebelum pesawat terbang.
"Kau mengantuk?",tanyaku
Ia mengangguk pelan
"Tidurlah dibahuku",kataku lembut
"Tidak merepotkan?"
"Nope,ayo"
Ia pun menidurkan kepalanya dibahuku,lalu kurasakan tangannya memeluk lenganku,aku hanya mengecup kepalanya.
HARRY POV
"Tidurlah dibahuku",ucap Niall
Walau aku tidak melihat secara langsung adegan itu tetapi entah kenapa aku merasa cemburu terhadap Niall yang bebas ingin memeluk ataupun ingin memanjakan Vika kapan saja,oke aku mengaku aku memang munafik dan kalau Niall tau pasti ia akan menjadikanku musuh terbesarnya seumur hidupnya.
Heh,lupakan.
Aku tidak akan membuat kesalahan untuk kedua kalinya setelah aku berusaha mendapatkan Vika. Tidak akan.