LOUIS POV
Aku memasuki kamarku,yah di samping kamar kami ada kamar Niall dan Vika,lalu di depannya ada kamar Harry dan Ristia,aku rasa ini akan ada kejadian yang tak diinginkan. Tapi,jauhkan fikiran itu.
Sekarang lebih baik aku menganggu Zulfah yang ngomong-ngomong sok sibuk sekali dia. sedangkan Marcel,aku rasa tadi ia berlari ke kaamar Harry
"Hei dungu",panggilku ke Zulfah. Ia menatapku sinis,haha lucu sekali wajahnya mirip kerbau betina. Tuhan,ampuni dosaku telah menghina istriku sendiri.
"Hei babe",panggilku lalu mencium keningnya. Ia kembali menatap ku sinis.
"Kau kenapa sih zul?",tanyaku. Kini ia malah membalas pelukanku lebih dalam lagi.
"Aku takut Lou,persahabatan mereka akan hancur",ucap Zulfah datar. Oh kau fikir aku tidak takut ya zul?
"Sudahlah zul,kau tidak usah memikirkan hal itu. pokoknya di depan mereka kita harus tetap seperti biasanya,jangan bersikap yang aneh aneh,bisa-bisa mereka curiga",ucapku lalu mencium bibirnya.
"Well,mana Marcel?",tanyanya sembari melepaskan pelukanku. Sok sekali dia,aku tau dia itu masih mau kupeluk.
"Di kamar Harry"
"Wait,aku mau ke sana".
Aku pun mengangguk,biarlah ia pergi mengambil anaknya. Uhm,btw kamar ini luas juga,sepi dan nyaman. andaikan kamar kami begini juga. Dari kaca transparan yang sangat besar in,kita dapat tidur-tiduran santai sambil melihat menara Eiffel berdiri dengan megahnya.
AH RIGHT,nanti malam aku akan mengajak mereka semua ke sana. Can't wait.
"Ris?ris?kau kenapa?",ku dengar suara zulfah yang memanggil Ristia dengan nada bingung,Zulfah kau terlalu lebay,ada apalagi sih?
Aku keluar kamar,melihat wajah Ristia yang sudah merah karena marah,kedua tangannya terkepal erat,uh-oh aku tidak mau ikut campur kalau begini,bisa gawat.
"ris?",Vika yang keluar kamarpun karna kehebohan Zulfah memanggil ristia mungkin,memang Zulfah itu ribut sekali.Sekali.
Ristia tidak mengendihkan Vika dia hanya berjalan sambil melewati Vika yang berdiri terbengong-bengong,perempuan?satu kata simple yang sulit dipahami.
VIKA POV
Aku yang sedang asik-asik menonton tivi di sofa merah,di sebelahku ada Niall yang sudah tertidur sambil menggenggam tanganku,sumpah aku merasa bersalah bukan main.tapi semuanya sudah terlanjur,aku bisa apa?
Ketenanganku terganggu gara-gara suara bising Zulfah yang melengking,kenapa ya dia?dia juga memanggil-manggil Ristia,ku lepaskan genggaman tangan Niall perlahan,lalu berjalan keluar.Ku lihat Ristia yang berjalan melewatiku sambil menatapku sekilas lalu berjalan lagi,ada apa dengannya?marahkah dia denganku?
"Ada apa dengan Ristia?",tanyaku pada Louis yang terbengong-bengong.Louis menatapku sambil memutar bola matanya,lalu ia mengendikkan bahu.Oke aku mulai khawtir ada apa ini?
Aku menarik pergelangan tangan Louis
"Lou ada apa dengan Ristia?",tanyaku lagi
"Aku tidak tau,Vik.",balasnya lalu pergi begitu saja. Oh ayolah kenapa semua ini?
Aku kembali memasuki kamarku di sana sudah ada Niall berdiri sambil tercengang,mungkin suara Louis tadi membuat Niall terbangun.
"Kenapa Vik?",tanyanya
"Aku tidak tau Ni,sebaiknya aku menyusul Ristia. ",balasku lalu berbalik dan lari meninggalkan Niall.
"Ris!",teriakku sembari berlari menuruni anak tangga,ia tak menggubrisku ia terus jalan sampai ke luar pintu dan kulihat dibelakangku ada Harry ikut-ikutan berlari. Hei dia fikir ini lomba estafet?eh maksudku lari.