Zulfah POV
Melelahkan, ya sangat melelahkan karena baru saja kami sampai di LA. Tidak ada perubahan, isi rumah tetap itu itu saja aku kira sepulangku nanti akan ada barang-barang baru haha itu mustahil. Kulirik Marcel yang sedang memakan keripik pisangnya sembari menonton televisi.
Sedangkan ada Louis yang tertidur terlentang pulas di lantai sembari merentangkan kedua tangannya. Aku hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya sembari tersenyum, "Mom aku bersekolah lagi besok?" Tanya Marcel yang membuatku sedikit terkejut.
Aku mengelus-elus puncak kepalanya dan menariknya agar lebih mendekat padaku, "Sure, lagi pula liburmu memang sudah berakhir sayang." Ucapku lembut lalu memain-mainkan jari-jarinya. "Dan besok harus sekolah" Aku tersenyum lalu mencium puncak kepalanya.
"Yah, tapi Marcel malas Mom, Marcel masih mau libur. Ah bilang sama Mrs.Grey kalau Marcel liburnya diperpanjangin 2 bulan lagi ya Mom?" Rengek Marcel sembari menatapku dengan tatapan layaknya seseorang yang benar-benar memohon. Aku menghela nafas sebentar lalu menggeleng, bisa kulihat Marcel yang mendengus kesal.
"Jangan mengikuti Daddy dong Marcel, nanti kalau Marcel gak naik kelas terus Vailla sama Darcy naik kelas gimana?" Tanyaku.
"Ya Marcel turun kelas lah mom" Balasnya membuatku terkekeh sendiri.
"Jangan tergoda rayuan Dad ya?" Aku mengaitkan kelingkingku ke kelingkingnya ia pun mengangguk dan ppada akhirnya tersenyum.
"Habislah kalian sekarang" Sontak kami berdua menoleh dan mendapati Louis yang sedang menatap kami sembari tersenyum licik ke arahku. Marcel hanya terkekeh kekeh lalu menarik tanganku menuju kamarnya.
"Habiskan saja rumput Daddy" Ejek Marcel yang diiringi tawanya yang menggelegar kami berdua pun lari menaiki tangga. dengan cepatnya.
-skip-
Waktu berlalu begitu saja baru terasa kemarin kami menginjakkan kaki di LA, sekarang sudah pagi dan waktunya kami beraktifitas seperti biasa lagi tapi terlebih dahulu aku membangunkan Marcel karena waktunya untuk bersekolah.
"C'mon marcel, wake up!", aku menggelitiki tubuhnya yang masih terbungkus akan selimut tebalnya.Namun Marcel tidak berkutik sama sekali hingga akhirnya Louis turun tangan dan menggendong langsung Marcel yang masih tertidur ke dalam kamar mandi.
"Jangan memandikannya sambil tidur,Lou" teriakku ketika Louis memasuki kamar mandi Marcel.
Aku menggeleng-gelengkan kepalaku sebentar lalu bergegas merapikan tempat tidur Marcel dan membuat sarapan pagi.
15 menit kemudian Marcel sudah siap dengan perlengkapan sekolahnya,mulai dari baju hingga tasnya. "Mom, Marcel berangkat sama Asa ya naik sepeda" ucap Marcel seraya memasukkan roti nya ke dalam mulutnya.
"Gak mau di antar Dad?", Louis mengelus-elus kepala Marcel "Bagus deh irit bensin" Aku mencubit lengan Louis namun ia hanya terkekeh-kekeh geli.
"Ah Dad sok asik",umpat Marcel lalu tertawa.
Terdengar suara Asa sekaligus sahabat Marcel yang memanggil Marcel dari luar, "MARCEL?! MARCEL?!"
"Nah itu Asa udah ada di luar berangkat sekarang gih," Ucapku lalu mencium puncak kepala Marcel lalu disusul oleh ciuman dari Louis setelah itu aku dan Louis bersama-sama mengantar Marcel sampai di depan rumah.
"Marcel berangkat dulu,dah Mom! Dad!", Ucap Marcel dan mulai mengayuh sepedanya bersama Asa. "Ayo Sa! Balap aku!" Sesaat sepeda Marcel sudah melaju begitu cepatnya hingga Asa harus berdiri sambil mengayuh sepedanya.
"Hati-hati!" Teriakku dan Louis bersamaan, lalu kami berdua memutuskan untuk masuk namun tangan Louis memang jail, sempat-sempatnya ia memegang pinggangku dan mendekatkan wajahnya ke wajahku.
"Lou!," ucapku lalu berlari meninggalkannya yang masih berdiri di depan pagar.
***
Saat ini aku tengah membersihkan dapur sembari menyapu lantai tiba-tiba tanpa sadar seseorang memelukku dari belakang dan meniup telingaku, spontan aku berbalik dan mendapati Louis berada dihadapanku dengan sorot mata nafsu. Sial.
Louis mendorongku hingga menyentuh meja dapur dan mendudukanku di atas meja dapur,aku bingung ada apa dengannya? "Miss your body,hun" Louis mencium lembut bibirku. Perlahan tangannya menarik tanganku agar aku mau mengalunginya.
"Aku mau bersih-ber-" ,Louis kembali mencium bibirku lalu menjalar ke bagian telingaku.Uh semoga saja aku tidak mengeluarkan suara apapun.
"Kau tidak kasihan dengan suamimu?" Tanyanya lalu menatap mataku dengan sorot mata kasihan,aku menghela nafas sesaat lalu mengangguk. Louis tersenyum dan kembali mencium bibirku.
.
.
.
{SKIP a.k.a DIHAPUS}VIKA POV
Aku baru saja membersihkan kamar Vailla dan kebetulan Niall sedang mengantar Vailla ke sekolah, kejadian kemarin benar-benar melepas rasa rindu tubuh kami berdua.Ah lupakan. Aku beranjak dari kamar Vailla menuju teras rumah sembari menunggu kedatangan Nial dengan duduk-duduk santai.
Angin pagi berhembus dengan lembutnya membuat sebagian rambut yang kuikat tinggi beterbangan kesana kemari,aku masih tidak percaya akan apa yang sudah kulalui beberapa hari lalu selama di France.
Bahagia,sedih,kecewa dan sebagainya seperti menyatu dan membentuk di dalam hatiku, bagaimana tidak?Setelah semua yang kulewati dengan munculnya Harry yang seketika membuat rasa cintaku dulu tiba-tiba muncul, dari Ristia yang sempat membenciku.Ah itu seperti baru terjadi kemarin yah syukurlah semua itu sudah berakhir.
Aku bahagia bersama Niall, Ristia bahagia bersama Harry dan Zul yang bahagia bersama Louis. Semoga selamanya seperti ini,aku berharap tidak ada lagi kejadian-kejadian atau hal yang salah untuk kedua kalinya dan membuat hubungan persahabatanku hancur maupun dengan suamiku sendiri.Ah kau terlalu banyak bicara Vik.
Ah, kenapa Niall lama sekali ya?Perasaanku dia sudah pergi dari setengah jam yang lalu. kemana lagi dia? Dengan perasaan khawatir aku meraih handphoneku lalu menelepon Niall,namun tidak ada jawaban sama sekali.
Tuhan, tolong jaga Niall.
Aku memutuskan untuk menunggunya dengan perasaan tenang meskipun kekhawatiran itu sesekali datang menghampiriku namun aku harus percaya bahwa Niall baik-baik saja.
Tit tit!
Aku berdiri dari dudukku ketika mendengar klakson mobil Niall dan berlari kecil lalu membukakannya pagar.
"Lama sekali,kau dari mana Ni?",tanyaku langsung,sesaat Niall tersenyum dan mencium puncak kepalaku.
"Aku memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar", Niall menghela nafasnya "Dan sekarang aku sudah kembali"
Aku mendengus kesal dan meninju pelan bahunya setelah itu mengajaknya masuk,kulihat gerak-gerik Niall yang berbeda dari sebelumnya. "Are you okay,Ni?" Tanyaku pada Niall ketika kami sudah memasuki kamar.
Niall berbalik lalu duduk disudut kasur, "Yeah, Niall baik-baik saja" balasnya. aku tersenyum lega lalu duduk di sampingnya. "Boleh aku tidur dipangkuanmu?" Tanyanya lembut,sesaat aku menautkan kedua alisku.
"Kenapa tidak?,kemarilah" Niall menggeser posisinya lalu berbaring dikedua pahaku, ia tersenyum matanya begitu sayu ketika menatapku.Oh Tuhan ada apa dengan Niall?
"Aku tidur ya?", tanya Niall aku tertawa dan menarik hidungnya
"Tidurlah" Aku tersenyum menatap wajahnya yang damai itu,perlahan matanya tertutup.kuusap-usap kepalanya lalu wajahnya tak lupa kucium keningnya.
YEYEYE UPDATE LAGI HAHA,INI TERAKHIR KALINYA YA SMUTNYA HAHA MAAF KALAU JIJIK ATAU APA. MENURUT KALIAN BAGIAMANA CHAPTER INI? COMMENT DONG