Love again

530 44 4
                                    

RISTIA POV

"VIK",kata yang terlontar dari mulut Harry tadi membuatku kesal bisa-bisanya ia menyebut nama itu ketika sedang bersamaku?Well,kecurigaanku semakin meningkat.

Aku berjalan keluar dan meninggalkan Harry,entah apa yang sekarang ia pikirkan. Ternyata diluar sudah ada Zulfah dan Louis yang tercengang kaget melihatku,aku hanya diam tak menggubrisya dan pas-pasan saat itu juga Vika keluar,aku hanya menatapnya sinis dan melewati nya. Dengan langkah kesal aku meuruni anak tangga dan berjalan keluar,terdengar suara teriakan Vika yang memanggil namaku,aku tak menghiraukannya aku tetap berjalan hingga tak lama kemudian aku mendengar Harry juga meneriakkan namaku. Ia berlari ke arahku dan dengan cepatnya memelukku.

"Ini salah paham",kata Harry lalu mencium cepat bibirku. Aku menjauh darinya.

"Salah paham apalagi,Haz?",tanyaku santai tapi dalam hatiku ini sangat dongkol.

"Okei,aku tadi menyebut nama Vika. Please jangan berpikiran macam-macam,Ris?",ucapnya lagi dan memegang tanganku.

"Sudahlah,lupakan masalah tadi anggap semua itu tidak terjadi",kataku.

"Maafkan aku,Ris",balas Harry. Aku hanya tersenyum ke arahnya mencoba untuk fake smile memang sangat menyakitkan,aku berusaha untuk tetap kuat membuang semua kekesalanku begitu saja memang tidak mudah tetapi demi menjaga hubungan ini,aku mencoba untuk memaafkannya. Aku sangat mencintai Harry

"Kau tidak perlu minta maaf,hanya aku yang pemarahan",ucapku.

Ia menarikku,kini aku kembali berada didalam pelukannya kurasa dagu Harry menempel dipuncak kepalaku. Andai kau ta Har,aku tidak ingin kehilanganmu.

"Siapa bilang istriku pemarahan?",tanyanya sambil menatapku.

"Aku",ucapku.

"Oh no no",kata Harry sembari memainkan telunjuknya. "Kalau kau pemarahan sudah pasti aku tidak akan betah padamu".

"Kau terpaksa?",kataku sembri menaikkan alisku.

"Aku mencintaimu Ris,jangan beranggapan bahwa aku tidak mencintaimu.",kata Harry.

Apa benar ucapan mu itu haz?

Aku mengerutkan dahiku.

"Apa buktinya kau mencintaiku?",kataku.

"Tapi kau jangan marah?",tanyanya

Ia mendekatiku,aku berjalan mundur ke belakang. Sepertinya ia akan mencium bibirku lagi?Ah dasar bodoh,kenapa aku terlalu pede?Siapa tau dia malah mau mencium tembok?

"Mau kubuktikan padamu bahwa aku mencintaimu?",tanyanya.

Aku mengangguk lalu melipat kedua tanganku didadaku dan memasang tampang sok,apa mau marah kalian semua?Haha,bercanda.

"Ini",ucap Harry lalu menangkup wajahku dan mencium leherku cepat. UH! MENJIJIKAN! SIAL! SHIT! AAAA!

Setelah itu ia langsung berlari ke atas,oh aku paling tidak suka diperlakukan seperti ini. Huft! Aku mengusap-usap leherku. Oh tuhan,maafkan Ristia telah berbuat seperti ini. *Plak, dia itu suami mu bodoh. Ohya,aku lupa.

Lebih baik aku mengejarnya sekarang,aku akan mencubit perutnya sampai merah dan meninggalkan bekas dan tidak akan hilang sampai 2 bulan berturut-turut.

Aku berlari melewati kamar Vika,pintunya masih tertutup. untuk kali ini aku memaafkanmu Vik.

Aku membuka pintu kamarku dan melihat Harry bersembunyi dibalik selimut bersama Darcy,bodoh! Kenapa ia mengajak anaknya kesusahan seperti itu?Darcy pasti pengap,oh matilah kau haz.

New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang