Who?

541 44 2
                                    

ZULFAH POV

Louis berhenti memelukku ketika Marcel datang dan mendobrak pintu,oh Nak kuat sekali kau apa kau sudah menelan robot Iron Manmu?Eh gadeng.

"Daddy,sudah buat Marcel malu!",teriak Marcel lalu melempar Louis dengan bantal,aku melongo. memangnya apa lagi yang dilakukan Louis?Jangan bilang dia memakai popok Darcy?Eh Darcy kan sudah besar tidak mungkin ia memakai popok.

"Why,man?",tanyaku.

"Kata Uncle Niall,Vailla masih tidur terus kalau mau main nanti aja. Kan Marcel jadi malu,Mom. Daddy benar-benar buat Marcel kesal",protes Marcel.

"Iya udah nanti Mommy marahin Daddy ya?",tanyaku.

"Sekarang mommy!",rengek Marcel

Baru saja aku mau memarahi Louis..

"Sini deh kita jalan cari gulali,maafin Daddy ya?"kata Louis lalu berdiri dan menggendong Marcel keluar,Marcel hanya manggut-manggut.

"Tapi daddy jangan gitu lagi ya?",tanya Marcel.

Louis mengaitkan kelingkingnya ke kelingking Marcel.

"Janji deh,Marcel Man"ucap Louis, Marcel hanya tertawa kecil.Louis,pintar sekali kau memodusi Marcel.

Mereka pun berjalan keluar,tapi sebelumnya Marcel dan Louis meminta izin padaku dan mencium keningku satu-satu. aku membalas ciuman mereka. Lalu mereka pun pergi.

Dan.... Biarlah mereka jalan sebentar siapa tau pas mereka pulang Louis sudah berubah.

Dan lebih baik aku.......TIDUR.

VIKA POV

Ceklek

Pintu kamar terbuka dan muncullah sesosok tuyul tak berdosa dengan tampang banyak dosa *plak, tuyul itu memasuki kamarku,siapa lagi kalau bukan Marcel?oh ayolah,setidaknya ia mengetuk pintu terlebih dahulu,dasar Zulous,mengajar anak saja tidak bisa. Biar aku adopsi saja nanti Marcel,Eh?.

"Uuhm..Vailla mana Uncle?",tanyanya ke Niall. Kebetulan Niall sedang duduk-duduk disofa sembari menonton.

"Tidur,tuh sama aunty. Memangnya kenapa?",tanya Niall lalu mengajak Marcel duduk disampingnya. Marcel manggut-manggut.

"Itu uncle....kata Daddy tadi Vailla manggil Marcel?",ucap Marcel. ugh,dasar Louis kenapa ia tega membohongi anak darah dagingnya sendiri? *ya Allah lebay amat yak?

"Puji Tuhan,kau dikerjai Daddy Cel",balas Niall.

"Bolehkah Marcel main sama Vailla?",kata Marcel.

"Habis Vailla bangun ya?",balas Niall,Marcel manggut-manggut. Marcel lalu berlari ke arah Vailla,sementara aku ada disamping Vailla.

Niall dengan cepatnya berdiri.

"Ee..ee,mau ngapain Cel?",tanya Niall.

"Mau ngajak Vailla main,Uncle.",balas Marcel polos. Ya Tuhan,tidakkah dia liat Vailla sedang tidur?

"Kan Vailla nya tidur?",tanyaku sembari memeluk Vailla yang mulai bergerak-gerak.

"Itu dia Aunty,Marcel mau bangunin Vailla terus mau bilang nanti habis selesai tidur main sama Marcel,terus itu Vailla tidur lagi aunty!",ucapnya Polos.

Ya Gusti,kenapa tidak Louis,Zulfah bahkan anaknya tidak nyambung seperti ini?Marcel sangat tampan,bahkan melebihi tampannya Louis,kan tidak enak kalau ia terlihat dungu seperti Louis. Biarlah kedua orang tuanya berkembang pesat menuju jalan raya kabupaten Pati.*lah kenapa jadi begini? Tapi Marcel,oh kumohon,jangan sampai.

New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang