"Belajar melupakan itu sama seperti belajar mencintai, sama-sama haruskan waktu yang berjalan, sama-sama perlukan kesabaran"
~Felix Siauw~Kegiatan tarbiyah diadakan di masjid kampus. Sabtu ini, pertemuan pertama berlangsung dengan diawali dengan muqoddimah yaitu pengenalan satu sama lain antara murobbiyah dan mutorobbiyah termasuk Sasya, Vian dan Fadillah yang notabennya sudah mengenal lama satu sama lain. Takdir mempertemukan mereka di satu halaqah yang siap-siap saja halaqahnya akan petjcah karena kelakuan mereka ketika bertemu. Untungnya kelakuan mereka bisa diminimalisir oleh morobbiyahnya yang baik hati dan lemah lembut sehingga mereka was-was berbuat seenak jidatnya, mereka masih memiliki hati nurani meski masih keruh.
Tibalah giliran Sasya memperkenalkan diri, memulai dengan menyeringai lebar dihadapan teman halaqahnya.
"Assalamu alaikum warahmatulallahi wabarakatuh" jeda sebentar memberi kesempatan lainnya menjawab salam yang Sasya lontarkan.
"Wa alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh" jawab murobiyyah dan teman halaqah lainnya serempak.
Melanjutkan sesi pengenalan Sasya dimana semua pandangan mengarah padanya" Nama saya Sasya Salsabillah Syarif mahasiswi jurusan Manajemen fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam asal daerah Bulukumba".
" Apa arti dari nama Sasya ?, Tanya murobbiyah Sasya penasaran
" Setahu aku nggk ada kak" seru Sasya polos tak tahu menahu dengan arti dibalik namanya dan setahu dia namanya memang tak memiliki arti. Entahlah mengapa kedua orangtua Sasya memberinya nama seperti itu. Sasya malas untuk menanyakannya, biarkan itu menjadi masa lalunya yang tidak ingin diungkitnya lagi.lebay parah.
" Bagaimana kalau nama kamu diganti saja dengan Humairoh. Humairoh yang artinya pipi kemerah-merahan julukan Aisyah yang diberikan oleh Suaminya, Muhammad SAW. Kamu kan terlihat pemalu, nama itu sangat cocok untukmu Sasya", Murobbiyah Sasya memberi saran atas nama yang baik buatnya kerana menurutnya sebaik-baik nama adalah nama yang memiliki arti.
Menganggukan kepala Sasya sambil tersenyum simpul "iya kak insyaallah Sasya pikir-pikir dulu".Murobbiyah beralih membahas sesuatu yang sangat krusial yaitu mengenai hijrah, dia yakin orang-orang yang berada di halaqahnya saat ini merupakan orang-orang yang sedang ingin hijrah menjadi the real muslimah. Makanya dalam pertemuan pertama ini yang belum memasuki materi, dia ingin menjelaskan arti hijrah yang sesungguhnya kepada para mutorobbiyahnya.
"Hijrah bisa diistilahkan dengan Move On, yaitu perpindahan dari hal yang buruk menuju hal yang lebih baik lagi. Ketahuilah barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka niscaya Allah akan menggantikannya dengan yang lebih baik lagi." Sang murobbiyah membuka pembahasan dan dilanjutkan dengan pemaparan ayat dan hadist yang menyangkut hijrah.
"Maka segeralah (berlari) kembali menaati Allah."
~ QS. Adz-Dzariyat:50~" Dan barang siapa yang berhijrah di jalan Allah niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barang siapa yang keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(QS. An-Nisa:100)
***Move on itu memang cuma enam huruf, tapi butuh perjuangan enam panca inra untuk melepaskan dan melangkah dari belenggu kegalauan. Mencoba melupakan dua bedebah yang menganggu Sasya, itu sulit. Sungguh sangat sulit. Belakangan ini, dua peneror menerobos ruang obrolan line maupun massager Sasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomorrow With My Imam
Spiritual[ON PRIVATE- Beberapa akhir chapter] Kisah cewek labil yang memutuskan buat nggk pacaran lagi. Alasanya takut nambah-nambahin beban dosa. Padahal dirinya termasuk tipikal cewek mudah jatuh hati tapi susah move on dari mantan satu-satunya.Alhasil dia...