Menoleh ke Belakang

1.9K 82 3
                                    

Flashback On

"Sesunguhnya kita tidaklah kehilangan sesuatu apa-apa
Karena Allah cuma menggantinya atau menukar sesuatu yang kita miliki saat ini dengan yang jauh lebih baik dan yang lebih indah"

Kehilangan selalu menjadi pengalaman yang tidak mengenakkan bagi mereka yang mengalaminya, ketika hari itu mendatangimu maka sesuatu hal yang amat menyakitkan dan sangatlah menyedihkan akan menghampiri. Tuhan itu sangat kreatif untuk selalu mengingatkan dan memberi pelajaran kepada kita lewat berbagai cara. Kadang kita berfikir bahwa kehilangan adalah akhir dari sebuah kisah, selalu saja rasa kehilangan itu mengundang air mata untuk jatuh, penyesalan dan amarah untuk hadir dalam kehidupan kita yang selalu berakhir dengan rasa kesepian dan kehampaan. Rasa itu bercampur aduk merasuki diri Alif. Bertahta lama dalam dirinya. Sebuah kehilangan yang menciptakan pribadi dirinya menjadi sang introvert.

Yatim piatu diusia belia 13 tahun membuat Alif mengalami trauma besar. Perjalanan liburan ke kota Bulukumba yang berakhir tragedi tragis. Sebuah kecelakaan mobil beruntun didaerah Sinjai yang memiliki jalan curam merenggut keluarga kecilnya. Tuhan memberikan keajaiban hanya pada dirinya. Diberi kesempatan hidup, yang menurutnya itu bukanlah sebuah keajaiban melainkan kesialan. Sialnya hanya dia sendiri yang akan menghadapi dunia yang kejam ini. Alif masih belum terlalu dewasa untuk ikhlas menerima semua yang telah dia alami.

Tertunduk, merenung, lalu menerima dengan ikhlas. Alif terlalu picik melakukan hal tersebut. Dikuasai amarah, mencari pelampiasan bahkan menyalahkan TuhanNya. Pertanyaan yang muncul hanyalah sebuah penghakiman atas apa yang telah dia terima. Menyalahkan diri, takdir dan ketetapan Allah. Mengapa hanya aku yang dibiarkan hidup? Mengapa tak sekalian saja mengambil diriku ? Mengapa harus aku yang merasakan kehilangan ?.

Dengan bertanya mengapa, pikiran dan hati akan membuat sebuah pencarian alasan sehingga menyebabkan hati gelisah, susah, sedih bahkan marah, sedangkan dengan bertanya apa maksud Tuhan di balik pengalaman ini, akan membuat pikiran dan hati tertunduk merenung dan memaknai setiap peristiwa hidup yang telah dialami.

Tragedi tak cukup hanya itu, notabennya memiliki sanak keluarga yang jauh dari kata bercukupan membuat Alif tak sedikitpun dilirik bahkan diperhatikan oleh keluarganya sendiri. Merawat Alif hanya akan menambah beban mereka saja. Ditambah sikap egoisme yang bergejolak dalam diri Alif membuatnya keras kepala ingin hidup sendiri. Toh mendapatkan keluarga baru tak akan menjamin dirinya tak mengalami tragedi kehilangan lagi. Cukup sekali. Dia memutuskan akan menjalani hidup sendiri tanpa harus berharap pada orang lain.

Meski sering ditimpali kekesalan dan penyalahan tiada henti. Tuhan masih berbaik hati pada Alif. Mengirimkan sosok penyelamat. Pemilik kebun dan lahan yang ditangani ayah Alif datang menemuinya. Menyadarkan dirinya bahwa kehidupan harus berlanjut. Melanjutkan segala sesuatu yang telah ditinggalkannya. Melanjutkan sekolah demi menjemput masa depan cerah. Bukan, mengurung diri, bermasa bodoh, merutuki nasib dan menyalahkan takdir. Layaknya manusia fakir. Dia harus melanjutkan hidupnya sebagai orang normal. Menunjukkan pada sanak keluarganya bahwa dia mampu menjadi orang hebat tanpa bantuannya. Dia harus membuktikan bahwa dunia yang kejam bisa dia taklukkan dengan keinginan keras. Kekerasan kepalanya akan berguna jika memiliki keinginan kuat.

"Tidak. Aku tidak akan sudi meninggalkan desa ini hanya demi orang yang telah membuat hidup keluargaku hancur." Amarah Alif meledak ketika orang yang dihadapannya mengajak Alif ikut padanya. Dia tak akan lupa pada orang yang telah mengundang mereka liburan kekediamannya beberapa minggu lalu. Awal dari tragedi yang menimpa Alif. Jika saja dia dan keluarga tak pergi menemui mereka. Mungkin Alif masih berkumpul dengan keluarganya saat ini. Jika saja perjalanan itu tak terjadi, perihnya kehilangan tak akan ia rasakan. Jika saja jika saja. Dan Alif terus menyalahkan keaadaan.

Tomorrow With My ImamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang