Dimensi Kenangan

2K 99 0
                                    

"Ada Rindu diantara tanda seru
Aku ingin bertemu !
Ada rindu diantara tanda Tanya
Apakah kau merasakan yang sama ? "

Tiga serangkai telah berada di dalam bus. Bus bermotto ayo naik bus biar nggk macet. Mereka leluasa memilih tempat duduk. Penumpang bus tak begitu banyak. Alif dan Andra duduk berdampingan. Sedang Sasya lebih memilih sudut favoritnya, kursi terbelakang samping jendela. Ini bukan kali pertama bagi Sasya naik bus. Ketika hangout bareng temen-temennya, dia lebih memilih naik bus dibanding mengendarai motor. Cukup ribet jika harus mengendarai motor ketika ingin holiday. Bukannya menikmati melainkan melelahkan.

Tujuan pertama mereka adalah ngisi perut. Alhasil mereka mutusin lunch di TSM sakalian cuci mata di mall. Sasya yang diberi wewenang khusus memilih tempat. Secara dia sudah berpengalaman dalam urusan hangout.

Andra menoleh kebelakang mengecek keberadaan Sasya. Takut dia tiba-tiba ngilang, entah kabur atau parahnya diculik. Setelah mendapati sosok Sasya yang masih utuh. Terlihat khusuk memandang keluar jendela. Andra kembali berbalik pada posisi semula.

"Lif, Dia siapa sih ?," tanya Andra penasaran. Rasa penasaran yang sudah lama terpendam dikepala dan tertahan keluar dimulut. Menunggu waktu yang tepat melemparkan pertanyaan terpendamnya.

"Dia kan uda ngenalin diri tadi, SA SYA," jawab Alif ketus.

"Elah.. itu juga tau kali Lif. Maksud aku, dia siapanya kamu ?." Kekepoaan Andra kambuh.

Alif diam. Andra kembali terabaikan. Tak menyerah, Andra melanjutkan ocehannya. "Dia baik, ramah, sederhana dan kayaknya solehah. Masuk kategori tipe aku, bisa dong kamu jodoh-jodohin kita." Coleteh Andra menyikut pelan lengan Alif.

Alif mendelik menatap Andra tajam. "Jangan sampai terfitnah, ini nih alasan aku ngelarang dia ikut. Bahaya sama mata kamu. Dosa nya dia yang tanggung loh ndra."

"Iya iya tau, kan aku cuma ngutarain maksud hati aku kok Lif."

"Tau gini, aku nyesel setujuin hangout ini."

"Uda telat Lif, kita uda nyampai. hahaha." Bersamaan akhir ucapan Andra bus telah sampai di tempat tujuan.

"Kalian mau makan apa ?," tanya Sasya sambil berjalan beriringan di dalam mall.

"Terserah," jawab Alif.

"Kalian sukanya makan apa ?," tanya Sasya lebih spesifik biar mudah memutuskan tempat makannya.

"Alif suka nasi goreng. Kalo aku, SUKA KAMU ckckck." Ujar Andra tersenyum salah tingkah. Berjalan disamping Sasya, Andra berada diposisi tengah mengacungkan jari V ke Sasya.

Sasya dibuat tertawa oleh candaan Andra. Alif ?. Jangan ditanya lagi, dia sungguh tak peduli.

" Kalo gitu kita ke Tong jie saja." Sasya memutuskan.

"Deal," seru Andra girang.

Tong jie lumayan rame. Banyak anak-anak muda yang memilih makan disana. Menu lebih variatif sekaligus harga cukup terjangkau dikalangan pemuda yang masih diberi suntikan jajan. Makanan disana pun lumayan enak dan sangat pas dilidah orang-orang Indonesia, cita rasa nusantara.

"Sya, Ini pertama kalinya jalan sama cowok yah ?." Tanya Andra menganggu aktivitas utak atik smartphone Sasya. Aktvitas andalan pengalih kecanggungan. Berlagak sibuk, padahal pengalihan isu tuh.

Sasya mengangkat wajah meletakkan smartphone diatas meja. "Hem .. Nggk kok. "

"Pantesan kamu keliatan santai banget jalan sama kita, kirain kamu bakal ngasih jarak buat cowok yang deketin kamu. Ternyata welcome aja." Seru Alif dengan nada menyinggung.

Tomorrow With My ImamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang