~Edenia POV~
Malam telah datang di kota Rakushou saat itu, aku terbangun tidak melihat Kouha disampingku, aku tahu kemana ia akan pergi jadi pagi itu aku membangunkan Kougyoku dan Hakuei. Kami pun meninggalkan istana. "Aku belum pernah ke Red Light District, tempat apa itu ya?" Dijalan kami melihat Morgiana menunggu. "Yo, Morgiana." dia pun melambaikan tangan. "Ayo kita pergi." kataku.
~Sampai disana~
"Nee-san kok banyak wanita disini?" kata Kougyoku kebingungan. "Namanya juga tempat lelaki mencari kenikmatan." Seorang wanita mendatangi kami. "Selamat datang di tempat kami, ada yang bisa dibantu?" kata sang wanita itu. "Kami mencari ruangan VVIP." dia pun kaget. "Ruangan itu sedang dipakai oleh Pangeran Kouha dan Pangeran Hakuryuu dan teman-temannya." dia membalas. Kami semua kaget. "Jadi, mereka bener disini ya?" kata Morgiana. "Biarkan kami masuk!" kata ku. Sang wanita itu kaget dan mengantar kami. Aku, Kougyoku, Morgiana dan Hakuei melihat dari balik dinding. Aku melihat Aladdin dan Alibaba sedang bermain dengan wanita, aku melihat Kouha hanya diam melihat mereka menyentuh pahanya. Aku langsung memegang dinding hampir rentak, Kougyoku kaget melihat. "Nee-san.!" bisiknya. Hakuei pun melangkah mendekati mereka. "Hakuryuu, apa yang kau lakukan ditempat seperti ini?!" Seru Hakuei. "N-N-Nee-san..." Hakuryuu hanya memanggil dan menunduk seperti kehabisan kata. "Onii-sama dan Hakuryuu, kau juga Alibaba dan Aladdin. Aku tak pernah tahu kalian suka tempat yang seperti ini..." Kata Kougyoku merasa jijik. "Bukannya kau tidak boleh keluar Kougyoku?" Kata Kouha. "Nee-san dan Hakuei mengajakku kesini." balas Kougyoku. "Tetapi aku tak melihat dia.." balas Kouha. Aku keluar dan melihat Kouha. "Aku disini." kata ku. "Aku tak melarangmu jika kau melakukan ini..." balas ku sambil menunduk. Kouha menarik tangan ku menyuruhku duduk. "Aku tak melakukan apa-apa lagian, mereka tidak bisa membuatku merasakan kesenangan disini..hanya kau yang bisa melakukannya." Aku kaget Kouha menyentuh pahaku dan mengelusnya. "Siapa yang ngajakin kesini?" Kouha menatapku dia pun menatap Alibaba dan Aladdin. "Kau bisa mengetahuinya kan?" Kouha mengedipkan satu matanya. Aku menyandarkan kepalaku ke dadanya. Dia pun mengelus kepalaku. "Ayo pulang." kataku. "Iya, aku tak sabar melakukannya dengamu." Aku melepaskan pelukkan dan memukul dadanya. "Nakal ih!" kata ku. Kami pun keluar dari tempat itu. "Apa yang harus kita bilang pada Koumei?" Mereka menggelengkan kepala tanda tidak tahu.
~Sesampainya di istana~
"Darimana saja kalian?" Koumei bertanya. Kami semua diam. Kouha maju. "Kami sedang berjalan di kota emang kenapa? bosan disini terus Mei-Nii." Dia menatap adiknya dan menatap mereka yang sedang gugup. "Oh begitu. Aku mendengar kalian dari tempat itu. APA YANG KALIAN PIKIRKAN?" Koumei langsung marah. "Aku merasa malu kalian pergi kesana." balasnya. Kouha menarik Edenia dan pergi, seketika Hakuei dan Hakuryuu, juga Kougyoku pun meninggalkannya sendirian di koridor istana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rukh of Destiny [COMPLETED]
FanfictionCerita ini diangkat dari magi chapter 116, dan diambil dari prespektif Kou Empire. Tidak memenuhi kaidah bahasa Indonesia. Just for fun.