~Selenica POV~
Semua sepertinya sudah sadar, tapi masih mengingat kalau mereka ingin kembali ke rukh. Mereka kebingungan dengan situasi ini. Tapi akhirnya, mereka menyerang boneka-bneka malaikat yang berdatangan secara seksama.
Aku menatap Kougyoku yang diam sementara dan mencoba menyerang para boneka malaikat itu. Dia tampak kebingungan.
"Apa aku mengatakan kembali ke rukh? Aku benar-benar berpikir untuk meninggalkan negeriku dan segalanya?" Kougyoku bingung.
"Bukan cuma kau saja, Kougyoku. Orang-orang diseluruh dunia mungkin juga begitu!" balas Muu yang terkapar.
Aku mencoba membunuh beberapa boneka malaikat tanpa henti.
"Jika aku tidak sadarkan dari tadi maka...." Kougyoku berkeringat dingin.
"Kougyoku" sahut Alibaba.
"Alibaba!" balas Kougyoku.
"Pikirin itu nanti saja, kita harus membantu yang lainnya. Lagipula, kau menurunkan metal vesselmu, supaya kau membantuku. Itu sudah membuatku senang." balas Alibaba terengah-engah.
"Alibaba kau tidak apa-apa?" balas Selenica.
"Nee-san.!" balas Kougyoku kaget sambil melihat padaku.
"Berhentilah menangis dan cepat hajar boneka-boneka itu." balas Selenica.
"B-baik-lah Nee-san! Tapi, bagaimana menghentikan sihir itu?" seru Kougyoku menghapus airmatanya.
"Sihir untuk mengembalikan dunia ke rukh ya..." balas Alibaba.
"Walaupun penulisan rukh telah hilang, kita belum mempunyai solusi untuk hal ini..." balas Kouen.
"Apa yang harus kita lakukan untuk menghentikannya, kakak Kouen?" balas Kougyoku.
"Tidak usah ditanya lagi Kougyoku!" balasku.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Ya tentu saja, seperti kita lakukan di magnostadt waktu itu... Kita akan membakar mereka semua!" seru Kouen.
"Tidak, jika tujuan kita adalah menghancurkan lingkaran sihir itu maka....kita harus menghancurkan menara besar itu, bukan musuh malaikat itu. Jadi gini ya, contoh saja. Kalau kalian membuat lingkaran sihir, kau akan membutuhkan beberapa poin tekanan. Misalnya, sihir transferku bekerja seperti ini. Jika, salah satu dari kalian point terpenting tersebut kalian hancurkan, maka sihirnya akan ter-cancel. Sihir lingkaran pun begitu." Koumei memberi contoh dengan ilustrasi.
"Oh itu benar, Aladdin pernah bilang hal yang sama!" balas Alibaba dengan percaya diri.
"Kalau begitu kita semua akan menghancurkan menara dungeon itu!" seru mereka semua.
"Kita semua dari luar dan...Aladdin akan mengalahkan David dari dalam begitu ya?" balas Selenica.
Semua orang mulai menghancurkan semua menara dungeon di seluruh dunia.
"Yuk, aku menghancurkan menara Zepar!" balas Alibaba.
Semua berlari disaat Alibaba menghancurkan menara dungeon Zepar. Sementara itu, Selenica berhasil menghancurkan serempat dungeon dengan yang lainnya. Setelah itu, mereka berkumpul ketempat Alibaba berada.
"Shou En, tolong berikan aku magoi mu lagi!" seru Alibaba.
Ditempat lain, Edenia dan Kouha mulai menghancurkan menara dungeon yang tersisa. Mereka tidak mengetahui apa yang terjadi, sepertinya semua orang di penjuru dunia telah sadar. Mereka hanya fokus apa yang ada didepan mata mereka.
"Edenia, kenapa dungeon ini mulai bermunculan?" balas Kouha.
"Mana ku tahu. Ya sudah, kita hancurkan saja dulu. Jangan mengeluh." balas Edenia.
"Iya. iya!" sahut Kouha.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Seberapa banyak menara dungeon yang tersisa?" balas Kouen.
"Mana ku tahu." balas Selenica sibuk menghancurkan dungeon yang tersisa.
"Alibaba, kami telah menghancurkan dungeon Zagan dan Agares!" balas Judal.
Judal datang bersamaan dengan Hakuryuu, Hakuei juga Morgiana melalui transfer sihir.
"M-m-morgiana?!" Alibaba shock berat.
"Ini belum cukup, kita harus menghancurkan semua menara yang tersisa secepatnya." Hakuryuu terengah-engah.
"Tidak bagus, lingkaran sihir malah bertambah menyilaukan." seru Kougyoku.
'Apa yang terjadi didalam sana?' gumam Selenica.
"Apa yang terjadi pada lingkaran sihirnya?" Kougyoku kaget.
Menara dungeon yang tersisa mulai bertingkah aneh, mereka yang ada disana mulai kehabisan magoi dan bingung apa yang terjadi. Tiba-tiba semua mendapati suara di dalam kepala mereka. Ternyata itu Sinbad.
"Ini takkan terlalu lama." kata suara tersebut.
"Huh? berhenti?" pria itu kebingungan memegang kepalanya.
"Suara itu....jangan-jangan..Sinbad?" balas Alibaba.
"Benar sekali. Menggunakan Kebijaksanaan Solomon milik Aladdin, aku bisa berkomunikasi dengan kalian semua. Sihir untuk mengembalikan dunia ke rukh hanya berhenti untuk sementara saja." balas Sinbad.
"Apa Aladdin ada disana?" tanya Alibaba.
"Kebijaksanaan Solomon!" balas Aladdin.
"Disaat darurat, menara dungeon mulai muncul diseluruh penjuru dunia. Ada 25 total menara dungeon diluar sana dan Jika mereka tidak hancurkan, dunia akan kembali menjadi rukh. Tapi, kita tidak punya waktu untuk untuk menghancurkan semuanya. Tapi ada cara lain, menyatukan semua wadah pengguna menjadi satu." balas Sinbad.
"Apa kau gila Sinbad?" balas Selenica bingung.
"Menyatukan semua pengguna wadah perak?" Alibaba bingung juga.
"Ya mungkin ini sedikit gila. Wadah perak adalah staff suci yang berasal dari Alma Toran. Semuanya total ada 80 metal vessel. Tetapi jika kalian menyatukan kekuatannya menjadi satu, mungkin itu bisa memutar dimensi. Aku telah membuktikannya disaat aku ke istana suci. Ini seperti saat Raja Solomon menyegel il-Ilah dari dimensi. Maka dari itu, itulah salah satunya cara untuk menyegel menara dungeon ini." seru Sinbad.
Akhirnya, Kouha dan Edenia sampai ketempat dimana Alibaba dan yang lainnya berada.
"Baiklah!" seru Alibaba dan yang lainnya.
"Tapi bagaimana caranya kita menyatukan kekuatan?" tanya Hakuryuu.
Sinbad terdiam sebentar. "Semua pengguna wadah perak harus menstransferkan semua kekuatannya. Hanya ada satu cara untuk mentransferkan kekuatanmu. Kau harus memberikan rukh kepada satu orang, seperti yang dilakukan Putri Serendine kepadaku." balas Sinbad.
"Itu cara yang gila! sama saja dengan bunuh diri!" balas Edenia.
Kouha bingung, yang lain terdiam sementara. Memproses apa yang baru Sinbad katakan.
"Eh?" balas semuanya.
"Apa kau bilang? rukh mereka?" balas Kokuton.
"Tapi itu tidak mungkin.." balas Kin Gaku.
"Itu benar. itu salah satu cara yang bisa kuberikan. Dari 16 pengguna wadah perak yang ada, hanya 15 orang yang harus mati. Kecuali untuk satu orang saja." balas Sinbad.
"Satu orang itu yang akan hidup sebagai raja, yang akan membimbing dan membawa beban. Kupikir harusnya Alibaba saja." balas Sinbad.
Semua orang cuma diam, apa yang akan mereka lakukan? Apa reaksi dari Alibaba? Mereka semua menatap Alibaba kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rukh of Destiny [COMPLETED]
FanfictionCerita ini diangkat dari magi chapter 116, dan diambil dari prespektif Kou Empire. Tidak memenuhi kaidah bahasa Indonesia. Just for fun.