Mereka menatap cincin phenex menghilang di depan mata mereka semua. Alibaba kebingungan melihat ini terjadi.
"Cincin Phenex menghilang?" tanya Muu kebingungan.
"Kenapa?" balas Alibaba bingung juga.
"Mereka tak mau membunuh lagi.. yang artinya..." balas Kouen.
"Penulisan Rukh telah hilang?" balas Alibaba lagi masih tidak percaya.
"Ya, semua orang disini sebentar lagi akan sadar. Aku tidak tahu apa yang terjadi tetapi itu firasatku." balas Selenica.
Semua orang tampak kebingungan dan bertanya-tanya mengapa mereka disini? Mereka tidak tahu harus apa. Mereka hanya diam dan bertanya pada satu sama lain.
"Apa mereka telah sadar?" Tanya Alibaba lagi.
"Sepertinya tidak ada yang berteriak ingin kembali kepada rukh lagi..." balas Kouen melihat sekelilingnya.
"Baguslah kalau begitu, Yang harus kita lakukan adalah mengalahkan orang itu!" sahut Alibaba.
"Apa itu?" Tunjuk Selenica keatas langit.
Seketika di seluruh penjuruh dunia, menara dungeon mulai bermunculan diseluruh dunia. Orang-orang kebingungan dengan apa yang terjadi.
"Apa yang terjadi?" Tanya Alibaba kaget.
"Apa yang para menara itu lakukan?" balas Kouen.
"Sepertinya itu menara-menara Djinn yang belum di kuasai. Banyak sekali. Sepertinya." balas Selenica.
Tanah mulai retak, lautan pun naik. Orang-orang diseluruh penjuru dunia ketakutan dan mulai berlari meninggalkan tempatnya.
"Menara ini....ada berapa yang muncul?" tanya Kouen Heran.
"Ini bukan bercanda. Kita cuma bisa mengendalikan situasi sekitar Heliohapt dan Sindria. Tapi, kalau ini bermunculan di seluruh dunia. Bagaimana kita melakukannya?" Alibaba mulai khawatir dan keringat dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rukh of Destiny [COMPLETED]
Hayran KurguCerita ini diangkat dari magi chapter 116, dan diambil dari prespektif Kou Empire. Tidak memenuhi kaidah bahasa Indonesia. Just for fun.