~After 3 years~
~Samon Island~
~Alibaba POV~
Setelah perjalanan yang panjang ke sini, untuk mencari mereka akhirnya aku sampai juga ketempat tujuan walapun Kougyoku bilang begitu aku harus memastikannya. "Akhirnya sampai. juga apa mereka benar disini?" seru Alibaba membuka seluruh baju baja yang ia pakai. Aku melihat dua anak kecil berambut merah yang sedang bermain, aku pun mendekatinya. Kedua gadis kecil itu menatap pria tersebut. 'anak-anak siapa nih? kok mirip sama seseorang yang ku kenal ya?' pikir Alibaba. Dari kejauhan ada bayangan seseorang berambut panjang membawa segudang ikan. "Eh? kok ada gadis cantik yang membawa ikan sebanyak itu?" kata Alibaba kaget. "Bukannya kau Alibaba? Bukankah kau sudah meninggal?" balas orang tersebut. "Maaf, apa kita saling kenal?" kata Alibaba. "Ini aku Ren Kouha." kata Kouha. Alibaba kaget mendengarnya. "Bukannya kau sangat pendek?" kata Alibaba lagi. "Apa yang kau bilang? Kau mengajakku berantem huh? Mei Nii katakan kepada dia yang tak bisa dibunuh ini." Kata Kouha. "Kita juga gak bisa dibunuh dengan mudah, Kouha." balas Koumei. Kouha menurunkan ikan tersebut. Alibaba bertanya, "Ngomong-ngomong kedua gadis kecil ini anak siapa?" Mereka mendekati Kouha karena Ketakutan. Kouha berlutut untuk mengelus kepala kedua anak itu. "Mereka? Yang ini Anakku dan Edenia, Kouran. Yang satunya anak Nee-san, Selenica dan En-Nii." balas Kouha. "Papa, dia siapa?" kata Kouran. "Dia? kenalan papa aja jangan takut ya, sayang." Kouha tersenyum. Kouryoku hanya diam. "Aku tak pernah tahu kalau kau bisa mempunyai anak." Balas Alibaba lagi. "Apa kau bilang? Kau boleh menjelek-jelekkan aku, tetapi bukan putriku." kata Kouha sambil marah seseorang pun menepuk pundaknya.
~Edenia POV~
"Halo Alibaba!" Kata Edenia muncul dari belakang Kouha. "Mama!" kata Kouran. Edenia pun mengendong putrinya dan juga keponakannya. "Bagaimana rasanya menjadi jomblo 100 tahun di Kontinen Hitam?" Alibaba kaget dengan jawaban itu. "Eh? Kau tahu aku dan Judal disana?" kata Alibaba. Aku memberikan Kouran dan Kouryoku pada Kouha dan Koumei, aku menarik Alibaba menjauh dari mereka. "Bentar ya." kata Edenia lagi. Kouha dan Koumei ditinggal kebingungan. 'Aku tak peduli lagi jika mereka mengetahui asalku yang sebenarnya.' pikirku. "Bagaimana kau mengetahuinya Edenia?" tanya Alibaba. "Aku juga berasal dari Alma Toran." kataku. Alibaba kaget. "Orangtua ku adalah pendiri Gereja Orthodox bersama dengan David, Aku datang ke dunia ini, untuk melatih Magi yang akan lahir untuk Kekaisaran Kou." seru ku. "Tidak ada yang tahu, Aku ingin memberitahukannya kepadamu." balasku lagi. "Aku tak pernah menyangka kau wanita yang ada bersama Solomon." Kata Alibaba. "Aku tak pernah mengatakannya kepada siapapun, ini bukan rahasia lagi." Balasku.
Kami pun pergi ke melihat Kouen. "Kau terlambat Alibaba." Kata Kouen. "Ternyata kau masih hidup, Kouen!" seru Alibaba. Kami pun berjalan ke pantai kedua anak kecil itu mulai berlarian. "Papa!" kata Kouryoku. "Siapa sih dia?" kata Kouryoku. "Dia hanya bawahan papa, nak." kata Kouen dengan lembut. "Kau bisa berekspresi begitu juga ya?" balas Alibaba malah terkena pukulan tongkat Kouen. "Ouch! namanya mirip sekali dengan Kougyoku." Selenica muncul dari belakang. "Aku yang memilih nama itu. Mengapa kau kesini? Sinbad pasti tahu." Kata Selenica. "Oh ya, aku membutuhkan kalian untuk membantu kestabilitas Kekaisaran lagi." Koumei menjawab, "Kami tidak bisa kesana lagi dan juga Hakuryuu telah mencap kami sebagai kriminal yang telah membunuh Kaisar sebelumnya." Alibaba tersenyum, "Kau takkan kembali sebagai pangeran." Koumei bingung. "Kau akan kembali ke Kekaisaran, di penjara dan dihina, walaupun begitu kau akan kembali kan?" Kata Alibaba. Kouen tertawa. "Kalau begitu, tidak masalah bawa saja dia, Aku memerintah disaat perang, dia bisa memerintah disaat damai." Kata Kouen. "Kalau begitu, Kalau kakak memerintahkanku Aku akan pergi kesana apapun yang terjadi." Kata Koumei. "Lagi pula jika kita menang peperangan waktu itu, Aku ingin memberikan tahta kepadamu." Kouha tersenyum. "Aku sudah tahu, En-Nii-." Kata Kouha.
Aku mendengar Sinbad menelpon Alibaba dan mereka berdua akan segera berangkat. "Paman Koumei mau pergi?" Kata Kouran, dia mengangguk, Kouran langsung menangis. "PAMAN KOUMEI TIDAK BOLEH PERGI!" Seru Kouran sambil menangis, Alibaba kaget dan berlutut agar bisa menatap anak itu. "Aku membutuhkannya, boleh dibawa pergi kan?" Kouran menangis semakin kencang, Kouha pun mendekati putrinya itu. "Sayang, paman Koumei sedang dibutuhkan disana lagi pula masih ada papa disini sama mama." Katanya menenangkan Kouran yang menangis. "Kouran, jangan menangis. Kan masih ada aku." Kata Kouryoku memegang tangannya. "Nee-chan." Kouran berhenti menangis. "Tapi, Paman Koumei janji menghubungiku?" Koumei menatap kedua gadis dan memeluk keduanya. "Iya, Paman takkan lupa dengan kalian pastinya." Dia tersenyum. Alibaba hanya menggaruk kepalanya. 'Aku tak menyangka kedua orang saudara kembar ini tertarik dengan kedua pangeran Kou ini sampai mereka turun tahta sekalipun.' gumam Alibaba. "Kau mikirin apa, Alibaba?" kataku. dia kaget. "T-t-t-tidak.." Akhirnya Koumei pun meninggalkan Samon Island.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rukh of Destiny [COMPLETED]
FanfictionCerita ini diangkat dari magi chapter 116, dan diambil dari prespektif Kou Empire. Tidak memenuhi kaidah bahasa Indonesia. Just for fun.