Akhirnya David hancur dan istana suci telah menghilang. Selenica dan Edenia membangunkan putri mereka masing-masing dan disaat yang sama semua orang tidak tahu dimana negara mereka tinggalkan akhirnya mereka sedikit shock berat karena bakal banyak harus di urus.
"Hei Kouha." balas Edenia.
"Kenapa?" tanya Kouha.
"Kita akan tinggal di Kou lagi?" tanya Edenia.
"Ya, lagipula Kouran masih kecil. Aku juga tidak tahu posisi Pulau Samon dimana.." balas Kouha.
"Papa, mau kemana?" tanya Kouran.
"Kouha bisakah kau bantu aku mengangkat ini?" tanya Aladdin.
"Ya, bisa. Sebentar ya. Kouran sana sama mama ya. Jangan nganggu orang kerja oke?" balas Kouha.
Sebelum Kouran menjawab pertanyaan Ayahnya, ia ditarik oleh Edenia. Aladdin dan Kouha mengangkat kotak berisi makanan. Aladdin melihat Alibaba terpuruk dipojokkan sendiri. Kouha bingung dengan sifat manusia satu itu.
"Ada apa Mor?" tanya Aladdin.
"Itu...." balas Mor.
Beberapa hari kemudian,
Aladdin mendatangi Yamraiha, Pisti, Edenia, Kouha dan juga Mor. Mereka akan membuat pesta kecil-kecilan untuk pernikahan Alibaba. Sayangnya Kougyoku tidak bisa ikut karena dia sibuk dengan beberapa raja dan ratu dari negara lain.
"Ya sudah Mor, sudah siapkan?" balas Selenica dengan lembut.
"Iya...." balas Mor tersipu-sipu.
"Morgiana kau sangat cantik!" balas Yamraiha.
Malam pun datang, Alibaba melihat Morgiana berpakaian gaun pengantin. Dia hanya diam dan menatap Morgiana yang berdiri, mukanya langsung memerah.
Morgiana memberanikan diri untuk berbicara.
"A-apa aku cantik dengan gaun ini Alibaba?" balas Morgiana.
Hening sesaat. Alibaba hanya diam menatap.
"Tolong katakan sesuatu!" Morgiana berteriak masih malu-malu.
"Astaga, dia sedikit merapotkan!" seru orang-orang yang di belakang Alibaba.
"Kita tidak punya baju pengantin, jadi persiapannya sangat lama." balas Hakuryuu mencemoohnya.
"Cocok sekali untukmu Mor!" balas Toto.
"Aladdin bertanya kepadaku jadi aku tidak bisa menolak!" balas Yamraiha.
"Aku melakukan ini bukan untukmu kau tahu?" Kouha sedikit malu.
Edenia mengambil kursi dari kejauhan dan duduk.
"Kau harus berterimakasih, didalam kesibukan pernikahanmu bisa jadi! Berterimakasihlah pada Aladdin!" balas Edenia.
Aladdin muncul dari balik Yamraiha dan Titus pun datang.
"A-A-laddin?" balas Alibaba.
"Bagus untukmu, Alibaba.!" seru Aladdin tersenyum.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~Selenica POV~
~Flashback~
Saat sesudah istana hancur aku melihat rukh Gremory, Sitri, Solomon, Ugo dan Sheba. Aku melihat Aladdin berbicara pada mereka. Aku menangis.
"Selenica juga kau Edenia. Misimu sudah selesai. Kalian harus hidup dengan apa yang kalian mau, sekarang. Aku berterima kasih padamu, temanku." balas Ugo.
"T-tapi..." balas keduanya.
Mereka semua tersenyum kepada ku, kepada kami. Akhirnya, aku bisa melepaskan sisa kenangan Alma Toran dalam diriku untuk selamanya.
"Baiklah.. Selamat tinggal teman-temanku! Sampai jumpa lagi." balas Selenica.
"Terimakasih banyak untuk selama ini Ugo dan kalian semua. Aku akan merindukan kalian." balas Edenia.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Present Time~
Selenica, Kouen, Hakuei dan putri mereka Kouran hidup didekat pesisir Kou. Lagipula masa depan Kou ada ditangan mereka yang akan memimpin negeri ini. Pagi yang cerah menyinari diatas langit.
"Hakuei, kau yakin mau tinggal disini?" tanya Selenica.
"Ya, tidak apa-apa. Lagipula beristirahat adalah hal yang bagus untuk tubuh. Aku telah bicara dengan Hakuryuu. Jadi tidak masalah. Kouryoku sangat cantik, aku menyayangkan ibuku merasuki tubuhku sehingga aku merasa bersalah." Hakuei menunduk.
Selenica menepuk pundaknya perlahan.
"Semua ini bukan salahmu. Bukan salah siapapun. Takdir terkadang sangat kejam, tetapi hanya manusia yang berani bisa menghadapinya." balas Selenica tersenyum.
"Mama, Kouran tidak kesini lagi.?" balas Kouryoku bertanya.
Hakuei tersenyum. "Kau benar."
Selenica memeluk anaknya yang manis itu dan mengelus kepalanya. "Kita bisa datang ke Rakushou sekarang kapanpun kita mau." balas Selenica.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Siang itu, semua mengadakan pesta pernikahan kecil-kecilan untuk Alibaba dan Morgiana. Mereka minum, bersenang-senang seakan melepas penat setelah pertarungan melindungi dunia telah berakhir. Cerita mereka akan terus berlanjut. Kontinen hitam telah terbuka sejak istana suci hancur. Maka dari itu, fanalis dan manusia sekarang hidup berdampingan demi kehidupan lebih cerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rukh of Destiny [COMPLETED]
FanficCerita ini diangkat dari magi chapter 116, dan diambil dari prespektif Kou Empire. Tidak memenuhi kaidah bahasa Indonesia. Just for fun.