Selenica dan Kouen akhirnya bertemu dengan Hakuei disaat mereka terbang diatas udara menuju tempat pertarungan terakhir dimulai. Mereka tidak mengobrol satu sama lain hanya fokus dengan apa yang di depat mereka.
Akhirnya, ketiga orang tersebut tiba. Kouen menggunakan Phenex untuk menghentikan pergerakan para metal vessel yang sudah di manipulasi rukhnya.
"Aku tidak bisa melakukan sihir ekstrem?" balas Kougyoku kebingungan
"Apa yang terjadi?" Alibaba shock.
"I-i-itu tidak mungkin!" balas Shuu Kokuton dan Ri Seishuu berkeringat dingin.
Kouen melayang dilangit sambil memegang pedangnya tersenyum.
"Jadi, kalian semua mengikuti apa yang rukh kalian katakan? sungguh memalukan." balasnya.
Selenica muncul dari balik Alibaba yang kebingungan. "Yo Alibaba.!" sahut Selenica.
Seluruh prajurit Kekaisaran Kou kebingungan dengan kehadiran Kouen dan Selenica.
"Kakak!" balas Koumei dan Kougyoku bersama.
"Tuan Kouen!" seru tentara Kou.
"Ren Kouen katamu?!" seru Muu dan Ignatius kaget.
"Aku sangat menyayangkan kalian semua, saudara-saudariku, tentaraku, dan seluruh manusia yang termanipulasi. Aku sangat sedih." balas Selenica.
"K-k-kouen?! bagaimana caranya!?" tanya Alibaba kebingungan.
"Sebelum kita berempat pergi ke istana suci, Aku mempercayakan semua metal vessel yang ada markas pusat internasional aliansi kepada Kouen dan Selenica-dono. Untuk berjaga-jaga saja jika kita tidak bisa menandingi Sinbad." balas Hakuryuu.
"Jadi, maksudmu si Kouen masih waras? Kalau Selenica sama Edenia sih. Kukira tidak masalah.." tanya Judal.
Hakuryuu mengangguk.
"Eh?" balas Judal.
Bayangan misterius mengarah kepada Hakuryuu.
"Bukan cuma Kouen saja yang rukhnya masih waras. Ada satu lagi metal vessel yang tidak terpengaruhi sihir istana suci." balas Hakuryuu lagi.
Bayangan itu ternyata adalah Hakuei sendiri.
"Hakuryuu.. " panggil Hakuei.
"Untuk saat ini, kau tidak usah berkata apa-apa, Kakak. Untuk kali ini kita semua melakukannya bersama." balas Hakuryuu.
Kedua kakak beradik untuk mulai melawan malaikat yang dikirim dari istana suci bersamaan.
"Mari kita bersatu dan bertarung! Kali ini bersama-sama!" balas Hakuei dan Hakuryuu.
"Oh?" sahut Hakuryuu.
"Akhirnya, kedua kakak beradik itu akur juga." balas Selenica meneteskan air mata bahagia.
"Eh? Selenica mengapa kau menangis?" tanya Alibaba.
"Karena mereka bisa bersama lagi, lagipula mereka anak tiri juga sepupu/ saudaraku. Ah tau ah silsilahnya ribet kalau di jelaskan!" balas Selenica.
Alibaba mengangguk saja.
Kouen mulai menyerang boneka malaikat-malaikat tersebut, Selenica juga ikut membantu sang lelaki tersebut. Kami berdua menghancurkan para boneka-boneka malaikat yang melayang di udara. Para tentara Kou, Koumei dan Kougyoku juga yang hadir disana hanya berkeringat dingin ketakutan dengan gabungan kekuatan yang kami miliki.
"Sialan, Harusnya kalian sadar dimana posisi kalian berada? Apakah kalian telah menjadi boneka-boneka di dimainkan oleh Sinbad?! Jangan bercanda kalian!" seru Kouen.
Seketika para tentara Kou dan Koumei takut, bergetar karena suaranya serasa seperti menggema di telinga mereka.
"Hahaha. Itulah Kouen untukmu." balas Selenica.
"Jika itu memang masalahnya, aku akan memotong rantai seberapa kali agar kalian sadar!" balas Kouen.
"Ya!" balas semua prajurit Kou dan Koumei yang ketakutan.
Kouen mendekati Koumei.
"Koumei, kau kan disini. Buat apa kau memimpin segala pasukan ini hah?" tanya Kouen.
"Ah...Ampun kakak!" balas Koumei ketakutan.
"Ren Kouen, dia hidup?" balas Muu.
"Iya, dia hidup." balas Selenica.
Selenica mendekati kedua kakak beradik itu. Seperti Kouen marah pada adiknya sendiri dan meneriakinya, Selenica dan Kougyoku mencoba meleraikan keduanya.
"Pfft... Hhahahaha?" Alibaba tertawa terbahak-bahak.
"Alibaba, kenapa kau tertawa? Saat ini bukan waktunya untuk tertawa. Kita ada di skenario terburuk!" sahut Kouen menatap Alibaba.
"Ah? skenario terburuk?" balas Alibaba.
"Kau ke istana suci untuk mencari tahu tentang rukh yang telah dituliskan? Sementara waktu, magi mu menyuruhku dan Selenica untuk menjaga metal vessel. Aku ada phenex disaat semua makin buruk. Aku mengunci kekuatan mereka. Jadi apa yang harus kita lakukan?" balas Kouen dengan kesalnya menatap Alibaba.
"Gak masalah! selama kita bisa mengalahkannya, semua akan kembali normal." balas Aliba menunjuk keatas langit hitam.
"Apa itu?" tanya Kouen.
"Retakan besar itu, artinya itu adalah tubuh asli David. Aladdin sedang melakukan apa yang ia bisa disana." balas Alibaba.
"David? Ku kira waktu itu dia mati di Alma Toran. Ternyata tidak, dia masih hidup. Tetua David telah bersatu dengan dewa sepertinya." balas Selenica.
Koumei masih berlutut dibawah seakan-akan meminta maaf kepada kakaknya.
"Jika dia melakukannya dari dalam, maka aku harus mengalahkan David dari luar! lagipula aku tidak sendirian lagi. Ada banyak teman yang bisa di andalkan!" balas Alibaba.
"Ya, memang betul. Kita kali ini menyatukan kekuatan bersama demi melindungi dunia ini." balas Selenica.
Mereka semua menyerang boneka-boneka malaikat itu tanpa henti-hentinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rukh of Destiny [COMPLETED]
FanfictionCerita ini diangkat dari magi chapter 116, dan diambil dari prespektif Kou Empire. Tidak memenuhi kaidah bahasa Indonesia. Just for fun.