~Edenia POV~
Siang itu aku dan Kouha sedang ada di dekat pantai hanya berdua saja. Kouran dan Kouryoku rukh telah dibuat tertidur oleh kakakku. Hari ini sangat cerah. tiba-tiba aku melihat teleportation magic circle dibelakangku. Aku kaget melihat Aladdin dan Hakuryuu.
"Eh?" aku kaget melihat mereka berdua dan membalikkan badan.
Kouha terkejut. "Kalian kenapa ada disini?"
"Halo Edenia dan Kouha, lama tidak berjumpa." salam Hakuryuu tersenyum.
Wanita berambut pink itu hanya tersenyum dengan lembut saat melihat Hakuryuu telah berubah. "Ya, tapi kenapa kalian ada disini?"
Aladdin menjelaskan, "Aku tahu kalau Edenia dan Selenica tidak terpengaruh oleh sihir istana suci. Hakuryuu mengatakan padaku kalau Kouen juga sama. begitu kan?"
"Ah, ya. kita tidak terpengaruhi. Jadi, kami hanya disini untuk melihat apa yang terjadi." balasku.
"Kami ingin bertemu dengan Kouen." balas Hakuryuu.
"Baiklah. ikuti aku."
Aku dan Kouha mengantarkan mereka ketempat rumah kecil kami. Aku memanggil kakakku.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Ah ada apa Edenia?" balas Selenica. Dia menengok ada Aladdin dan Hakuryuu bersamanya.
"Selenica, kami disini ingin bertemu dengan Kouen." balas Aladdin.
"Oh, dia ada didalam. Kemari masuk saja. Aladdin kau sudah tumbuh besar. Kau mirip sekali dengan Solomon." Selenica menangis terharu.
Aladdin memeluknya dengan lembut. "Tolong jangan bilang seperti itu, aku jadi malu."
Aku mengantarkan mereka kedalam ruangan Kouen ada. Edenia dan Kouha hanya berdiri didepan dinding. Sementara aku mengantarkan keduanya kedalam.
"Kouen mereka ingin bertemu denganmu." Menengok ke Aladdin dan Hakuryuu.
"Kouen, aku tahu aku melakukan banyak hal buruk dan berpikiran buruk tentangmu. Tapi ku mohon untuk kali ini saja. Tolong kabulkan satu permintaanku." Hakuryuu memohon sambil membungkuk ala hormat Kou dihadapan Kouen.
Aladdin dan Selenica terkejut tetapi mereka tidak mengatakan apa-apa.
"Boleh saja. Jadi apa permintaanmu?" balas Kouen mendekati Hakuryuu menggunakan tongkatnya dan merentangkan tangan kepada Hakuryuu.
Hakuryuu menggapai tangannya dan berdiri. "Jadi begini, aku, Alibaba, Aladdin-dono, dan juga Judal akan pergi istana suci untuk menghentikan rukh yang di manipulasi oleh Sinbad. Jadi aku ingin meminta kau untuk berjaga-jaga di gedung internasional jika ada sesuatu yang darurat. Disana ada semua wadah perak kalian. Jika terjadi sesuatu dengan mereka gawat kan?"
Selenica menjawab, "Ah, itu benar Kouen. Kita tidak boleh membiarkan semua wadah perak itu diam saja. Daripada jatuh ke tangan yang salah.."
"Nona Selenica juga benar. Jadi, kau bisa datang jika kau pikir sudah saatnya." balas Aladdin.
"Aku hanya meminta satu permintaan ini saja, Kouen. Demi dunia ini." balas Hakuryuu.
"Baiklah, aku bisa memegang janjiku padamu, Hakuryuu. Lagipula kau juga adikku." Kouen membalasnya dengan lembut.
Aladdin menarik tanganku ke sebuah pojok ruangan, membuat Hakuryuu dan Kouen menjadi bingung.
"Apa yang mereka lakukan disana?" balas Kouen.
"Aku juga tidak tahu." balas Hakuryuu.
~Aladdin POV~
Aku menarik tangan Nona Edenia ke pojok ruangan, aku harus mengatakan sesuatu kepadanya. Sesuatu. Tapi rasannya aku tidak tahu itu apa. Tentang menguasai istana suci. Aku tak akan percaya sebelum melihatnya sendiri.
"Nona Selenica, maaf ya menyeretmu kesini. Tapi aku akan menyerahkan Nona Hakuei bersamamu. Jika suatu terjadi, kau bisa membuat sihirku dihapus untuk membangunkan Hakuei. Karena aku tidak akan tahu apa yang terjadi luar sini. Jadi aku minta tolong, kita sesama penyihir dari Alma Toran." balas Aladdin.
Selenica sedikit kebingungan dibawa ke pojok oleh Aladdin. Ternyata tentang Hakuei. Selenica hanya mengangguk dengan perkataan Aladdin. Wanita itu menepuk pundak sang pemuda dengan lembut.
"Jangan khawatir. Serahkan semua padaku, juga Edenia ada disini. Kau bisa santai pergi kesana. Aku tahu, aku khawatir tentang Ugo. Tetapi aku ingin menyerahkan semuanya kepadamu, Aladdin. Kau semakin hari semakin mirip dengan Solomon dan Sheba. Aku sangat bangga denganmu. Aku ingin kau mengikuti jalan yang kau pilih sendiri. Ingat itu." balas Selenica dengan tersenyum.
"Ya, aku tahu Nona Selenica!" balasku.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Aladdin memanggil Hakuryuu untuk segera bergegas, Hakuryuu berpamitan dengan Kouen dan Kouha juga Edenia dan Selenica. Mereka akan pergi ke istana suci untuk menghapus sihir yang mengikat mereka semua yang ada di dunia ini.
"Mereka sudah pergi." balas Kouha.
"Ya, begitulah." balas Edenia.
Selenica menepuk pundak Edenia dengan perlahan dan berbisik sesuatu telinganya. Wanita berambut pink itu hanya menghela nafas, Kouha hanya bingung dan mengusap kepalanya karena sedikit penasaran dengan apa yang mereka bicarakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rukh of Destiny [COMPLETED]
FanfictionCerita ini diangkat dari magi chapter 116, dan diambil dari prespektif Kou Empire. Tidak memenuhi kaidah bahasa Indonesia. Just for fun.