~Three~

2.2K 118 6
                                        


Pairing: HalixTaufan

Warning!!: Typo, no robot, no alien, no yaoi, OOC, OC

______________________________

"Air... singkirkan tanganmu dari situ" kata Hali menepis tangan Air.

"Hehehe maaf Hali" kata Air cengengesan.

"Hali, kau benar-benar lagi ada rasa sama si Sapphire ya" Tanya Fang.

"Gak ada sama sekali. Dan Fang, jika kau mau ku maafkan, jangan cari masalah denganku" kata Hali tajam.

"Makasih Ka-"

"Jangan panggil aku dengan sebutan Kakak, kau mengerti"

Hali memang sengaja memotong perkataan Fang karena ia tau kalau Fang akan memanggilnya Kakak.

"Ok siap Halilintar" kata Fang.

~OoOoO~

Pagi di Kennedy Academic sangat ramai dengan murid-murid yang sudah datang ataupun dengan guru-guru yang juga sudah mulai terlihat di kantor nya. Di kelas XII Chinese- 1 Ying dan Ice sedang melakukan pekerjaannya, yaitu mengobrol.

"Ying kau ingat kata Gempa waktu hari senin malam, katanya di loker Taufan ada kertas-kertas yang berserakan dan cermin di lokernya itu ada coretan" kata Ice.

"Ya aku ingat. Apa Taufan sedang terkena teror ya?, Dan juga kemarin tangannya teriris silet juga kena paku di laci mejanya. Setahuku Taufan gak pernah simpan silet di laci nya." Kata Ying.

"Apa ini ada hubungannya dengan anak baru itu" kata Ice.

"Maksudmu anak Pak Ferdinand kan. Mungkin saja, karena cuma mereka yang benci dengan Taufan. Dan mungkin juga gara-gara Taufan menampar Halilintar waktu itu" kata Ying.

"Kau benar Ying, tapi kita harus menyelidiki dulu teror ini" kata Ice. Ying hanya mengangguk dan mengambil buku pelajarannya di dalam tasnya.

Tak lama kemudian, Blaze dan Kaizo masuk ke dalam kelas. Mereka menyeringai tipis dan berhenti di depan meja Ying dan Ice.

"Kalian sudah melihatnya?" Tanya Kaizo.

"Melihat apa?! Setiap hari kami juga bisa melihat" jawab Ying sewot.

"Jaga omongan mu, dan sampaikan kepada si Sapphire itu kalau kami tidak suka melihat nya dekat dengan adik kami Halilintar" kata Blaze.

Kaizo kemudian mendekatkan wajahnya ke telinga Ying.

"Kalau ia masih dekat dengan Hali, kau akan lihat sendiri" bisik Kaizo.

Ying hanya bisa menahan amarah untuk tidak menampar wajah Kaizo yang menyebalkan ini.

"Ck.. ayo Blaze kita pergi" kata Kaizo berdecak pelan.

Mereka berdua kemudian pergi meninggalkan Ying dan Ice sendiri di kelas.

~OoOoO~

"Taufan, hmm... aku minta maaf. Soal latihan mu waktu itu" kata Gempa kepada Taufan. Jujur saja akhir-akhir ini Gempa sedikit menjauh dari Taufan.

"Hmm.. soal itu ya. Aku bahkan sudah tak ingin memikirkan hal itu lagi. Jadi pastinya ku maafkan dong" kata Taufan.
"Oh kalau begitu makasih ya. Aku pasti akan selalu support kamu dalam olahraga apa pun. Bahkan olahrAga ekstrim sekalipun" kata Gempa.

"Makasih Gempa, baru kali ini loh aku liat kamu setuju di olahraga ekstrim" canda Taufan.
"Hah iya kau benar" kata Gempa. "Ngomong-ngomong dimana Api?" Tanya Taufan.
"Dia tadi ke lab sains" kata Gempa. Taufan hanya mengangguk, tak lama kemudian bel masuk berbunyi.

You Are Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang