~Fourteen~

1.4K 97 4
                                    

Warning!!: Typo, gaje, no Yaoi, no robot, no alien, no power

Enjoy the story
___________________________________________________________

Kadang juga Hali melepaskan amarahnya disini. Tanpa terasa air mata Taufan mengalir. Ia sangat merasakan kesepian saat ini, hari-hari nya tidak biasa sunyi tanpa perdebatan konyol diantara mereka.

[Taufan]

Ku berharap hanya hari ini dia tidak bersama ku. Sungguh, ini menyiksa ku. Aku tidak tau bagaimana hidupku jika tidak bersamanya.

Hali... aku berharap banyak padamu, jika hanya dua hari tidak bersama mu aku sangat merindukanmu apalagi nanti, jika kau sudah memutuskan untuk meninggalkan ku. Aku sangat berharap jika kau selalu bersamaku.

"Hali... i Will always love you"

[Author]

Taufan tersentak ketika seseorang merangkul dirinya. Ia lalu menoleh dan mendapati wajah orang yang sangat ia kenal.

"Thorn..."

"Kau tau Cyclone, aku sangat berharap jika kau menjadi Cyclone ku"

Thorn memegang tangan Taufan, ia lalu menatap matanya dalam-dalam. Taufan lalu melepaskan tangan Thorn dari tangannya.

"Namaku bukan Cyclone, namaku Taufan. Dan satu lagi, aku tidak bisa menjadi Cyclone mu yang dulu lagi"

"Setelah kau bertemu Hali, sikapmu berubah. Apa kau sadar, Hali hanya menggunakan mu untuk menghapus memori indah nya bersama Rania. Lupakan dia,dan kembalilah padaku lagi"

Thorn memegang kembali tangan Taufan, tatapan Taufan kini mulai meluluh. Thorn berharap Taufan dapat percaya dengan ucapannya Tapi...

Plak

Thorn tidak menduga jika Taufan akan menampar pipinya. Tatapan luluh Taufan kini menjadi tatapan tajam dan menusuk.

"Kau pikir aku bisa tertipu dengan sandiwara mu itu? Tidak akan pernah. Hali tidak mungkin seperti itu, dia tulus mencintaiku. Kau tidak mengerti apa-apa tentang dia, bagaimana kau bisa menyimpulkan seperti itu"

"Ini bukan sandiwara, Taufan. Percayalah padaku, Hali masih Mencintai Rania. Dan juga dia itu cowok play boy, jadi lupakanlah dia dan kita kembali seperti dulu lagi"

"Aku tidak akan pernah percaya padamu"

Taufan lalu melangkahkan kakinya menuju tangga. Tapi tiba-tiba Thorn menarik tangannya dan tatapan matanya sudah dipenuhi kebencian.

"Kau harus menerimaku, tidak ada kata penolakan. Jika kau menolak... maka aku dan Hali sama-sama tidak bisa memiliki mu"

"Tidak!! Aku tidak mencintaimu, lepaskan aku"

Taufan mencoba melepaskan lengannya dari Thorn. Usaha nya sia-sia saja, dan Thorn kini mendorong Taufan ke pinggir Rooftop.

"Kau gila?! Aku hampir saja mati!!"

"Bukan urusan ku, kau bukan siapa-siapa ku"

Thorn kembali mendekati Taufan dan mencoba mendorongnya lagi.

Duggh

Thorn tiba-tiba jatuh ke belakang, Taufan lalu berjalan mendekati orang yang menarik Thorn dari belakang.

"Kak Blaze, Kak Kaizo... kalian kenapa disini?" Tanya Taufan. "Kami hanya ingin minta maaf padamu atas kejadian kemarin" kata Blaze.

Taufan hanya tersenyum dan berkata. "aku sudah lupa hal itu, jadi tentu saja akan ku maafkan"

You Are Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang