~Twenty Nine~

1.1K 65 8
                                    

Holaaa...

Ve balik lagi...

😑😑😑😑

Hali: emang ada yang rindu sama Author seperti mu?

Taufan: heeh, menelantarkan cerita ditengah jalan....  hu...

Me: oke deh, Ve minta maaf... baru bisa sambung cerita ini, soalnya Ve juga lagi sibuk sama cerita Ve yang lainnya... tapi Ve belum berani update karena something..

Hali: ck.. bilang aja gak punya paketan..

Taufan: kenapa gak minta kakak mu thorr.. di cerita samping kan elu punya kakak..

Me: oke Stop, katanya kita akan melanjutkan cerita ini...

Readers; hmmm--

Okee... sebelum Ve babak belur dihajar readers karena terlalu memisahkan kedua pasangan serasi dan sehati ini..

Kita simak kelanjutannya..

.
.
.
.
.
.
.
.

//((++Happy Reading ++))\\

.
.
.
.
.
.
.
.
.

ve love you all....
.
.
.
.
.
.
.
Halilintar Love you girls.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Taufan cinta kalian....

.
.
.
.
.
.

Enjoy it....!

+++++++

"Hali, Taufan!! Kalian baik-baik saja?!"

Kaizo, Fang dan Air masuk ruang rawat Halilintar.

Bukannya disambut, mereka justru mendapatkan tatapan death glare dari Halilintar.

"Eh, hehehe. Maaf, kami keluar lagi"

Kaizo menarik Fang dan Air pergi dari kamar Halilintar. Halilintar hanya bernafas lega dan kembali menatap mata Taufan.

"Hali, aku takut kau meninggalkanku lagi.. dan kejadian Valevi kemarin, kau tau aku merasa bersalah.."

Halilintar menghembuskan nafasnya pelan, dan mengusap puncak kepala Taufan.

"Kau tau, masalah itu hanyalah sebuah ujian. Dan kumohon lupakan dia, lupakan Valevi, lupakan masalah yang membuat hubungan kita renggang"

Taufan menggenggam erat tangan Halilintar. Air matanya jatuh diatas kedua pipinya.

Taufan memeluk leher Halilintar, ia sungguh beruntung pemuda didepannya saat ini adalah seorang yang sangat sangat menjaga dirinya dan perasaannya.

Taufan kembali duduk di kursi disamping ranjang Halilintar.

"Bodohnya aku membencimu waktu pertama kali kau menginjakkan kaki mu di sekolah ini" ujar Taufan tertawa kecil.

You Are Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang