Langsung saja ya
.
.
.
.
.
.
."Tidak Taufan!! KAU MILIKKU!!"
Matt berteriak dan mencengkeram keras kedua tangan ku. Kita menjadi pusat perhatian sekarang. Ya ampun, aku sangat takut sekarang.
Tangan ku sakit, ya Tuhan... tolonglah diriku...
"Aduuh!! Sakit Matt... kau bisa mematahkan tanganku kalau begitu..."
Dia tidak menggubris, tatapannya menajam ke arah Hali. Aku benar-benar takut sekarang, apa yang akan terjadi selanjutnya?
"Woi!! Lepasin adik gue!"
Kini suara kak Solar yang menggema, ketika menoleh aku sudah mendapati kak Solar, Kak Ve, dan Clare berdiri di sana.
Aku meneteskan air mata, "Kakak-kakak ku, tolong selamatkan aku" -batin ku miris
Aku berharap kak Solar dan Clare bisa membaca pikiranku, dan segera menolong aku
"Woi!! Denger gak, yang dikatain kakak gua?! Lepasin Taufan, kalau enggak, lo bakalan lawan kita bertiga" teriak Kak Ve menggelegar di seluruh aula.
Cengkeraman tangan Matt semakin kuat, dan itu semakin sakit. Aku meneteskan air mata, seandainya ada Hali.
"Lo pikir gua takut?, Cuih... membosankan" kata Matt.
"Kakak... hiks... hiks..."
Tangan Kak Solar mengepal, ia kemudian maju untuk menggapai tanganku. Mengetahui itu, Matt mengunci leherku dengan cepat, ia lalu mengeluarkan pisau nya dan hampir menghunuskan pisau nya ke leherku
"Maju selangkah, nyawa Taufan melayang" kata Matt.
Kak Solar menghentikan langkahnya, terlihat Clare yang sedang cemas dengan keadaan Taufan.
Aku menahan nafas ketika pisau itu kurang 2 centi lagi mendekati leherku.
Aku mengalihkan pandanganku sesaat kemudian aku menemukan Hali yang menggeram kesal dan mengepalkan tangannya. Matanya berkilat, tandanya ia marah saat ini.
Ia melangkah mundur dan menatap ku seolah semuanya akan baik-baik saja.
"Semuanya menjauh dari sini!!" Teriak Matt.
Matt hendak membawa ku ke dalam lift, tapi tiba-tiba saja seseorang memukul punggung Matt. Orang itu berdiri dan mencoba meraih tanganku.
Dia adalah Hali, aku berusaha menggapai tangannya. Tapi ada dua orang yang menahan tangan Hali, mereka lalu melemparkan Hali kebelakang.
Tangisan ku semakin menjadi-jadi, Hali kumohon selamatkan aku.
Ia kemudian mengambil sesuatu dari jas nya, ia lalu melemparkan itu ke tanah.
Seketika aula menjadi berasap, Matt menarik ku menuju lift. Beberapa orang juga masuk ke dalam lift itu.
Tiba-tiba saja Matt membekap mulutku, aku tidak tau apa yang terjadi karena seketika itu juga
Gelap
Taufan POV end
---------
Author POV
Setelah kepergian Taufan dan Matt, kabut asap itu belum hilang juga. Sekitar sepuluh menit kemudian, asap itu baru saja hilang.
Disana seorang pemuda tampan mengacak rambutnya frustasi, ia lalu menghampiri gengnya.
"Kalian semua, kita cari Taufan!! Jangan biarkan Matt B***n**n itu kabur dan membawa Taufan!!" Kata Hali.
"Tenang saja Hali, kami akan membantumu" kata Jake dan Jason mengangguk.

KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine
Fanfiction# Boboiboy story: Cerita tentang kisah perjalanan cinta seorang gadis bernama Taufan, dengan seorang pemuda tampan dan tempramental bernama Halilintar. Akankan sifat tempramental Halilintar hilang setelah bertemu dengan Taufan? Dan apakah perjalanan...