~Nineteen~

1.3K 88 14
                                    

Tok tok tok...

Terdengar suara ketukan dari luar kamar Taufan. Ia sedang sibuk packing baju sampai tidak menyadari bahwa Api sudah berada di kamarnya.

"Kau sibuk sekali. Apa bisa aku bantu?" Tanya Api. Taufan menoleh sekilas dan tersenyum.

"Iya nanti malam aku berangkat ke Grania Academic. Oh iya, Api. Aku minta tolong ya nanti jika ada Lexa tanya soal data administrasi bulan ini tolong kau...." Taufan menggantungkan kalimatnya. Ia lalu berjalan ke meja belajarnya dan mencari sebuah map.

"... tolong kau berikan ini padanya" Taufan melanjutkan kalimatnya lalu memberikannya map hijau pada Api. Api hanya tersenyum kecil dan mengangguk.

"Makasih Api..."

"Baiklah..."

------

Perasaannya benar-benar gelisah saat ini, ia masih menunggu gilirannya utuk bertanding. Taufan menggigit bibir bawahnya, ia sangat gelisah.

Turnamen nya memang sudah selesai dan dia sudah dinyatakan sebagai pemenang, untuk apa dia gelisah? Jawabannya adalah memikirkan turnamen Hali yang sudah final. Padahal kemungkinan besar Hali akan menang

"Kurang sedikit lagi" kata Taufan.

Di atas arena sana dua orang cowok sedang beradu, skor terpampang jelas di layar, 3-2. Pertarungan sengit itu terjadi antara Hali dan Nico, antara Kennedy Academic dan Grania Academic.

Nico meninju perut Hali, dengan refleks cepat Hali salto keatas untuk menghindar dan menendang punggung Nico. Hali kembali memijak arena saat Nico jatuh tersungkur. Skor dilayar berubah menjadi 4 - 2.

"Tiga.. dua.."

Nico kembali berdiri pada hitungan ketiga, pertarungan kembali berlanjut, sayangnya bel berbunyi, tanda untuk ronde ini selesai. Hali menyeringai, sangat tidak mungkin Nico bisa merebut tiga poin untuk mengalahkan nya.

Hali lalu berlari ke sudut arena. Ia lalu disambut Taufan dengan dua botol air mineral. Hali langsung menyambar botol itu dan mengguyurkan nya ke kepalanya, botol yang lainnya ia buka dan meminumnya secara kasar.

"Pelan-pelan, nanti kesedak loh" kata Taufan.

Ia lalu mengambilkan handuk kecil dan mengalungkannya di leher Hali. Hali mengacak rambutnya dengan handuk yang diberikan Taufan tadi.

Taufan lalu membuka hand protector Hali dan memijat tangan Hali. Taufan mengambil kembali handuk yang diberikannya pada Hali tadi. Hali mengecup singkat pipi Taufan, semburat merah menjalar di pipi Taufan.

"Thanks ya dear.. love you" kata Hali memegang tangan Taufan.

Bel berbunyi sekali lagi, tanda bahwa ronde kedua akan dimulai.

Taufan tersenyum manis, "ronde kedua mau dimulai, kamu cepetan kesana" katanya. Taufan lalu mengencangkan sabuk karate Hali dan memberikan sepasang hand protector.

"Iya iya cantik, aku kesana dulu ya" katanya sambil memasang hand protector.
"Iya aku doain kamu menang" Taufan lalu tersenyum lagi.

Hali lalu berlari kecil menuju ke tengah arena.

Bendera dikibarkan, Hali langsung menyerang perut Nico dengan tendangan mematikannya.

DUGGHH !!

Nico terhuyung ke belakang, Hali mendapatkan satu poin sehingga menjadi 1 - 0.

Bendera dikibarkan lagi, kini giliran Nico yang menyerang.

Nico meninju dada Hali dan menendang perutnya. Mengetahui itu skor dilayar berubah menjadi 1 - 2.

Taufan mengigit bibirnya, ia tidak tahan melihat Hali terhuyung ke belakang dan memegang dadanya.

Diatas arena Hali semakin geram karena Nico berhasil merebut dua poin sekaligus.

Hali lalu menarik nafasnya dan menutup matanya. Nico bingung dengan yang sedang dilakukan Hali. Tanpa aba-aba dia langsung menyerang Hali dengan tinjuan nya.

Hali menghindar disetiap tinjuan yang diberikan Nico. Di saat Nico meninju Hali untuk yang kesekian kalinya, tangan Hali bergerak menahan tangan Nico.

Hali lalu meninju perut Nico dua kali, ia lalu melemparkan Nico ke udara. Dia juga melompat dan menendang Nico dari udara.

Nico terpental dan keluar dari arena pertandingan. Di layar skor langsung berubah menjadi 4-2 sama seperti ronde pertama.

"Tiga... dua... satu..."

Nico sudah tak kuat berdiri lagi, tim kesehatan lalu muncul dan membawa Nico menggunakan tandu darurat.

Taufan lalu berlari memeluk Hali di tengah arena pertandingan. Hali juga membalas pelukan Taufan.

"Kamu berhasil" kata Taufan masih menggunakan dogi karate nya.
"Bukan aku, tapi kita" kata Hali.
"Love you dear..." kata Hali lagi.

Tidak disangka percakapan mereka terdengar menggema di sana. Para penonton bersorak dan menghambur menuju arena pertandingan.

~OoOoO~

Sudah tiga bulan semenjak kemenangan Taufan dan Hali di Grania Academic, hubungan mereka juga semakin mesra.

Hari ini adalah hari pertukaran kelas, semua murid sibuk mencari nama mereka di papan pengumuman. Tapi berbeda dengan Taufan, ia mencari namanya dan nama Hali.

Setelah menemukan nama yang dicarinya ia langsung pergi ke kantin dan bergabung dengan teman-temannya.

"Taufan, Gempa. Kita gak sekelas" kata Api hampir menangis.
"Gak apa-apa, kan kita masih bisa bertemu di asrama" kata Taufan mencoba menenangkan.

"Gem, kamu kelas apa?" Tanya Fang.
"XI Chinese- 2. Kamu sendiri?" Gempa berbalik tanya.
"Kita masih satu kelas" kata Fang santai.
"Kalau kamu?" Tanya Air pada Api.

"XI Australia- 2" jawab Api.
"Kita sekelas" kata Air dengan santai.

"Kalian beruntung ya" kata Taufan menopang dagunya.
"Aku tidak sekelas dengan Hali" kata Taufan lagi.
"Ya ampun, memangnya kelas apa kamu?" Tanya Api.

"Aku di XI Italia- 1 sedangkan Hali di XI London- 2" kata Taufan lagi.
"Yang sabar nanti Hali juga pasti nemuin kamu kok" kata Gempa.

"Iya makasih ya Gem. Ee... Hali belum kesini?" Tanya Taufan.
"Belum, memangnya kenapa?" Tanya Fang. "Tidak ada, maksud ku tumben sekali gitu loh" kata Taufan.

"Emm, aku pergi dulu ya. Katanya ada anak baru dari New York dan Melbourne, jadi aku akan menunjukkan jalan pada mereka" kata Gempa.

"Baiklah, aku juga ingin mencari Hali. Aku ikut Gem, siapa tau bisa kenalan" kata Taufan. Gempa mengangguk setuju, Taufan lalu mengikuti Gempa.

~OoOoO~

[Halilintar]

Sial!!

Aku tidak sekelas dengan Taufan, aku tidak akan bisa mengawasi siapa yang mendekati nya.

"Hali!!"

Suara itu terdengar familiar di telinga ku, tapi itu bukan suara Taufan. Lalu siapa dia? Hah persetan, mungkin aku menghayal.

"Hali!! Tunggu"

Aku menoleh. What the...!! Siapa cewek itu? Kenapa bisa mengenal ku?

"Hali!! Aku kangen kamu"

--------

Me: Halooooo... sorry ya adegan romantis nya kurang sorry banget...

Taufan: siapa dia thor?! *Nangis xd

Me: PHO nya kamu sama Hali, huahahahahah

Hali: biasa aja kali thor... 😒

Me: terserahlah, yang penting Jangan lupa tinggalkan komentar dan vote nya

Byee~

//Author Ve\\
//Girl Warrior\\

You Are Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang