Warning: typo bertebaran, OOC, no alien, no robot, no power, dll
____________________________________________Ia lalu duduk di kursi tunggu yang ada di sana. Taufan membuka kotak tersebut dan terkejut dengan apa yang ada di dalam nya.
"Kamera?"
Taufan meraih kertas yang ada di dalam kotak itu lalu membacanya.
Hai Taufan...
Kamera ini untuk kamu, maaf aku tidak bisa datang besok untuk menyaksikan perlombaan renang mu.
Aku harus mengikuti olimpiade Fisika dan Kimia di Grimm Academic selama dua hari.Jangan nangis...
Jangan kangen...Setelah dari Grimm Academic aku langsung nemuin kamu.
Oh iya, tugas untuk berita mading sekolah segera dikerjakan. Sudah ada kameranya kan? Aku ingin melihat berita yang kamu buat sudah tertempel di mading sekolah satu hari setelah aku kembali.
Setelah ini kalau butuh apa-apa bilang, jangan disimpan sendiri. Kaya gini misalnya, Untung aku tipe pacar yang baik.
Ya sudah, aku harus berangkat sekarang. Doakan semoga menang ya.
Love you dear...
Halilintar Keinand Ferdyan~
Taufan hampir menangis membaca surat itu. Sebuah Kamera keluaran terbaru yang dibelikan oleh Hali sangat berarti baginya.
"Thanks Hali... semoga kamu menang" kata Taufan sambil tersenyum manis.~OoOoO~
Bel makan siang sudah tiba, Taufan dan yang lainnya sudah berada di ruang makan. Di depannya sudah ada nampan yang berisi sepiring Spaghetti bolognese, puding Vanila, buah Apel, dan segelas lemon tea. Ia sama sekali tidak menyentuh makanan itu, ia hanya melamun dan mengutak-atik nya.
"Taufan, dimakan dong. Jangan melamun terus, kamu kenapa sih?" Tanya Gempa sambil meneguk lemon tea nya.
"Aku kangen Gem" kata Taufan lalu menopang dagunya.
"Ha? Kangen sama siapa?" Api ikut mendengar pembicaraan mereka.
"Hali. Hari ini dia ada di Grimm Academic" kata Taufan.Gempa mengusap punggung Taufan, ia tau sahabatnya sangat merasakan kesepian. Taufan akhir-akhir ini sering menghabiskan waktu dengan Hali, tentunya dia tidak terbiasa jika Hali tidak bersamanya.
"Hiks... hiks" air mata Taufan yang sudah terbendung itu kini mulai tumpah, ia lalu memeluk Gempa.
"Gem... besok dia gak datang ke lomba renang ku... padahal aku ingin sekali dia datang"
"Udahlah Fan, besok kita datang kok.""Hiks... hiks... makasih ya Gem, Pi" Taufan merangkul Api dan Gempa.
"Kalian sahabat terbaik ku"Taufan, Gempa, dan Api lalu tertawa.
"Kamu sudah tau gimana kabarnya sekarang?"
"Ya aku akan tanya sebentar lagi"Drrrrttt Drrrrttt
"Ini, dia malah mengabari ku duluan"
Taufan membuka ruang obrolannya dengan Hali di Line.
Halilintar Ferdyan: Final tiga besar
Taufan Katherina: semangat ya...
Halilintar Ferdyan: y makasih
Taufan Katherina: 😊
Halilintar Ferdyan: see you... 😘
Taufan melonjak senang dan merangkul Api dan Gempa sekali lagi.
"Kenapa Fan?"
"Hali masuk final tiga besar, doain ya"Taufan tersenyum manis, Api dan Gempa mengacungkan jempol nya.
"Pasti. Kamu juga ikut doain dong, pacar Sholehah doanya terkabul loh"
Api menyenggol lengan Taufan, wajah Taufan merah padam. Ia lalu membuang muka menghadap jendela.
"Semoga berhasil Hali..." Taufan tersenyum sendiri mengingat wajah Hali.
"Cieee... yang terus-terusan kepikiran..."
Api mencubit hidung Taufan, lalu berlari meninggalkan Taufan dan Gempa.
"Hahahaha... Taufan, Api hanya iri dengan kamu. Karena Air tidak peka padanya..."
"Bwahahaha... kasihan kau Api, Air juga tidak peka dengan Api. Tapi, Fang peka kan dengan mu"
Gempa blushing seketika, Taufan tertawa melihat itu. Taufan mengalihkan pandangannya ke sekeliling ruangan, ia lalu menemukan Fang dan Air yang sedang berdiri membawa nampan makanan.
"Fang!! Air!! Sini.."
___________________________________________
Hai... sengaja author potong biar pada penasaran.
Kayaknya sih cerita ini akan Hiatus sementara deh, tapi moga-moga aja nggak usah
Ditunggu Vomment nya loh..
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine
Fanfiction# Boboiboy story: Cerita tentang kisah perjalanan cinta seorang gadis bernama Taufan, dengan seorang pemuda tampan dan tempramental bernama Halilintar. Akankan sifat tempramental Halilintar hilang setelah bertemu dengan Taufan? Dan apakah perjalanan...