~Eleven~

1.3K 113 3
                                    

"Hali... lo terlalu perhatian.." gumamnya sambil tersenyum.
_______________________________________________

Tak lama kemudian Gempa dan Api masuk ke kamarnya.
"Fan?! Sekarang ceritain dong" pinta Api sambil naik ke kasur Taufan.
"Huhh oke... tadi dia nyatain perasaannya ke gue" kata Taufan menghembuskan nafasnya.

"Terus?" Api semakin kepo
"Ya... terus gue juga bilang soal perasaan gue lah" jawab Taufan.
"Terus?" Gempa lebih kepo lagi.

"Dia nembak gue"
"Terus, lo terima?" Api sudah mencapai kepo tingkat tinggi.
"I- iya"
"Terus?" Gempa juga ikut-ikutan kepo tingkat tinggi.
"Kalian terus-terus aja dari tadi"

Taufan menggembungkan pipinya.
"Laahh.. Fan jangan gitu dong, nanti abang Ali gak suka loh" canda Api.
"Abang Ali siapa? Gak kenal" jawab Taufan.

"Abang Alilintar... bwahahaha..." Api mulai tertawa terbahak-bahak dan Taufan juga tertawa.
"Bwahahaha... ntar denger orangnya habis lo"

Mereka kemudian tertawa bersama.

"Eh kalian tau gak?" Tanya Taufan.
"Apa?"

"Masa tadi aku gak boleh ke mall sama Hali" kata Taufan cemberut.
"Ngapain ke mall? Kaki aja masih sakit" kata Gempa
"Mau beli kamera, kamera ku yang lama jatuh ke air. Lagian kaki gue juga udah baikan" kata Taufan.

"Air? Kembaran Hali?" Tanya Api.
"Bukan air kembaran Hali. Tapi air, genangan air" kata Taufan.
"Entahlah Api ini. Pikiran nya selalu saja Air kembaran Hali. Naksir ya?" Goda Gempa.

"Enggak... bukan begitu..." wajah Api kini merah padam. "Ah sudahlah lupakan.. " kata Api lagi.

"Oh iya Fan, terus kamera mu gimana?" Tanya Gempa.
"Yah... gimana lagi, pastinya gak bisa hidup lagi deh" kata Taufan.
"Terus, tugas lo buat berita mading sekolah, gimana?" Tanya Api.

"Yah... harus nunggu sampai besok" kata Taufan.
"Jadi besok lo beli kamera nya?" Tanya Gempa.
"Iya, besok gue sama Hali" kata Taufan.
"Ulululu... dianterin sama Abang Ali..." kata Api menyiku lengan Taufan.
"Kalau enggak dianterin, takut Ayang Au kenapa-napa" canda Gempa.

Api dan Gempa lalu bertos ria, sedangkan Taufan wajahnya merah padam.
"Ihh.. kalian nyingkat nama orang seenak jidat aja ya. Masa Taufan jadi Au, Hali jadi Ali. Yang bener aja deh" Taufan menggembungkan pipinya.
"Ulululu... jangan marah ayang Au Api sama Gempa bercanda" kata Api mencubit pipi Taufan.
"API...!!. Namaku Taufan. Bukan Au" kata Taufan men-death glare Api.

Drrrrttt Drrrrttt

Ponsel Taufan berbunyi, Taufan ingin mengambilnya tapi keburu didahului oleh Api.

"Nih Abang Ali nge chat nih" kata Api.
"API....!!" Taufan men-death glare Api. Api langsung mengembalikan ponsel milik Taufan.

"Hehehe. Oh iya luka mu udah ketutup kan?" Tanya Api cengengesan.
"Sudah, mungkin sebelum latihan renang besok juga sudah ketutup sempurna" Taufan memperhatikan luka di lengannya.

"Fan, kita keluar dulu" kata Gempa lalu keluar dari kamar Taufan.

Taufan lalu membuka ponselnya.

Halilintar Ferdyan: Fan

Taufan Katherina: apa

Halilintar Ferdyan: Marah?

Taufan hanya tersenyum lalu membalas Chat Hali.

Taufan Katherina:enggak

Halilintar Ferdyan:beneran?

Taufan Katherina: enggak

You Are Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang