Hali mengangguk ia kemudian menarik kursi dan duduk di samping ranjang Taufan.
________________________
Koridor sekolah kini masih ramai dengan bisik-bisik murid disini. Firasat Gempa dari tadi sudah berasa tidak nyaman, ia melamun sedari tadi. Langkahnya terhenti ketika mendapati seseorang menepuk pundaknya.
"Gempa, ada apa dengan teman mu yang akan beriris Sapphire?" Tanya Angin. Ia adalah teman masa kecil Gempa.
"Memangnya ada apa dengan Taufan?" Gempa malah berbalik Tanya.
"Kau belum tau? Tadi Taufan digendong Hali ala bridal style lo. Dan wajah Hali penuh dengan bercak darah, tangan Taufan juga" kata Angin.
"Ha?! Sekarang dimana mereka?!" Tanya Gempa panik.
"Mereka ada di UKS" kata Angin.
"Baiklah, makasih Angin" kata Gempa.
Angin hanya mengangguk. Gempa kemudian berlari kearah UKS.
Sesampainya di UKS ia lalu menghampiri Suster penjaga UKS yabg ada saat itu.
"Taufan teman saya dimana ya?" Tanya Gempa
"Dia ada disana" jawab Suster itu sambil menunjuk ke ranjang yang berada di dekat pintu.
"Baiklah, terimakasih" kata Gempa.
Ia lalu menghampirinya dan terkejut ketika melihat Taufan yang masih tidak sadar memegang tangan Hali.
"Ada apa dengan Taufan?" Tanya Gempa.
"Hnn-" Hali hanya mendengus
Gempa kemudian menarik satu lagi kursi lalu duduk di kursi itu.
"Siapa yang berani berbuat seperti ini pada Taufan?" Kata Gempa lirih.
Hali menoleh ke Gempa, kemudian memandang wajah Taufan. Tapi ia mengalihkan pandangannya ke jendela.
"Aku harus mencari pelaku nya. Hali aku permisi dulu. Nanti jika Taufan sudah sadar kabari aku" kata Gempa kemudian melangkah ke luar ruangan.
Hali lalu memegang tangan Taufan, ia berharap bisa segera menyatakan perasaan ya pada Taufan.
Tiba-tiba seseorang menghampirinya, ia adalah Ice. Hali yang sadar hal itu langsung menatap tajam kearah Ice. Ice memberanikan dirinya untuk berbicara pada Hali.
"Maafkan aku, seandainya aku memberitahu Taufan tadi, pasti ia tidak akan begini" kata Ice menyesal.
"Kau pergilah dari sini. Aku muak melihat mu" kata Hali. Ice terkejut mendengar perkataan Hali, ia tau bahwa Hali sangat mencintai Taufan.
Hali masih setia menunggu Taufan disini. Ia tak bisa menahan rasa kantuk yang mulai muncul ia lalu bersandar di dinding dan mulai memejamkan matanya.~OoOoO~
Hali terbangun dari tidurnya, ia melirik ke jam tangan nya.
"Pukul 15.25? Lamanya aku tidur" gumam Hali.
Ia berniat pergi ke kelas, tapi tangannya di tahan oleh sesuatu.
Hali tersenyum tipis ketika melihat bahwa Taufan sedang memegang tangannya.
"Engghh..." Taufan mengerjapkan matanya. Ia lalu terkejut melihat Hali yang ada di sana.
"H- Hali? K- kau tidak pergi?" Tanya Taufan gugup.
Hali menyeringai tipis lalu menunjukkan tangannya yang dipegang Taufan.
"M- maaf" kata Taufan, ia lalu melepaskan tangannya dari tangan Hali.

KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine
Fanfiction# Boboiboy story: Cerita tentang kisah perjalanan cinta seorang gadis bernama Taufan, dengan seorang pemuda tampan dan tempramental bernama Halilintar. Akankan sifat tempramental Halilintar hilang setelah bertemu dengan Taufan? Dan apakah perjalanan...