~Twenty Three~

1.9K 97 89
                                    

Warning: R 14++ (di sarankan, umur 14 kebawah pilih cerita lain. Ada beberapa adegan yang tidak pantas dibaca). Typo bertebaran, no robot, no alien, indera keenam
.
.
.
.

Taufan, you are mine
.
.
.
.
Happy reading
.
.
.
.
Pelajaran terakhir, dikelas XI Italia- 1, saat ini pelajarannya adalah Sains.

Hari ini hari yang berbeda, jika biasanya mereka akan diajar oleh seorang profesor yang sudah tua. Jika saat ini mereka diajar oleh seorang pemuda yang keren dan tampan.

"Lihatlah Taufan, guru pengganti itu sangatlah keren dan tampan" ujar Gen.

Taufan hanya mengangguk tanpa melihat kearah pemuda itu. Ia masih memikirkan perkataan Hali yang tadi

'one kiss, in my bed' suaranya terngiang-ngiang di telinga Taufan.

Betapa gelisah nya dia, Halilintar adalah tipe orang yang agresif dan posesif diwaktu yang bersamaan.

Ia hanya begitu jika saat bersama Taufan, apalagi jika Halilintar mendapatkan bibir kenyal, manis, lembut, dan merah milik Taufan

(Hali: jangan membahas bibirnya yang begitu sempurna thor *smirk, liat Taufan. Me: sorry, oke mari kita lanjutkan)

"Ya Tuhan, guru pengganti itu melihat kemari" bisik Gen.
"Hmm... biarkan saja"

Suara Taufan terdengar tidak bersemangat.

Semua kaum hawa yang berada di kelas ini begitu terpikat dengan guru pengganti yang masih berstatus mahasiswa, tapi kenapa Taufan tidak? Karena ia tidak melihat ke guru pengganti itu.

"Bagaimana aku harus memanggilmu, apakah Kak? Mister? Atau mungkin Pak?" Tanya Gen dengan sangat ngawur-nya.

Yang ditanya hanya tertawa kecil dan melipat kedua tangannya.
"Panggil saja aku Kak. Well... karena aku masih muda dan masih berstatus mahasiswa" katanya

Taufan mendengar suara itu, suara yang sangat dikenalnya. Ia mendongakkan kepalanya dan mengingat-ingat suara siapa itu.

"Dan ayo kita mulai pelajaran nya" katanya lagi

Taufan tidak bisa fokus saat pelajaran guru pengganti itu. Ada dua hal yang berputar di kepalanya.

Pertama adalah soal Hali dan yang kedua adalah suara guru pengganti itu.

Taufan sama sekali tidak mau menoleh ke guru pengganti itu sampai bel pulang pun berbunyi.

"Baiklah, tutup buku kalian dan aku akan memperkenalkan diriku sebelum pertemuan yang selanjutnya" kata guru pengganti itu.

"Umurku 24 tahun, aku seorang mahasiswa, dan namaku adalah Solar Brevando Acelo. Aku mempunyai Indra keenam, yaitu membaca pikiran. Siapa disini penyuka olahraga Basket?"

Jake mengangkat tangan nya, "ah, aku tau. Kau kan yang memenangkan pertandingan di New York, maksudku secara teknis itu adalah tim mu tapi kau yang menjadi kapten tim itu. Kau senior Thunderstorm Luke Ferdyan"

'kenapa nama marganya Ferdyan?' -batin Taufan.

"Karena dia dari keluarga Ferdyan Taufan..." saut Solar tiba-tiba.

"Dan kau, yang menjawab pertanyaan ku, kau betul" jawab Solar

"Apa kau mempunyai saudara, Kak Solar?" Tanya Dhea.
"Ya, aku empat bersaudara. Aku anak pertama, dan aku mempunyai kembaran cewek namanya... Zsaveira Enara kalian pasti tau kan" kata Solar.

Seluruh kelas bergidik ngeri, siapa yang tidak kenal Zsaveira Enara yang sekarang dikenal dengan nama Ve ataupun En, ketua kumpulan 'The Hunter Women' dengan Indra keenam nya yaitu melihat sesuatu yang gaib.

You Are Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang