Thirty One: WHAT ?!

1.4K 72 4
                                    

Hola... Ve hadir dengan episode baru.. seperti yang di katakan Ve..

Beberapa episode lagi cerita ini akan tamat... Jadi Ve berterima kasih kepada semua yang telah mengikuti perkembangan cerita ini..

Hali: heleh... Lebay lu Ve

Gempa: heh, kagak boleh kayak gitu..

Fang: ceh.. emang lebay..

Taufan: oke... Daripada debat mendingan baca aja langsung cerita ini

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

//Happy reading\\
#Halilintar&Taufan#
.
.
.
.
.
.
.


Hari mulai menggelap, dan Halilintar memacu mobilnya sedikit lebih cepat dari biasanya.

Sedangkan selama perjalanan, Taufan terus saja menggenggam tangan Halilintar.

Dan akhirnya tempat yang mereka tuju pun sampai. Halilintar menghentikan mesin mobilnya.

Bukannya membuka pintu mobilnya, Halilintar malah memberikan sebuah kain hitam pada Taufan.

"Ayo turun" ajak Halilintar membukakan pintu untuk Taufan.

Taufan mengernyitkan dahinya, ia berpikir kenapa Halilintar mengajaknya ke sebuah taman tanpa sedikitpun penerangan.

Satu saja lentera, tidak ada yabg menerangi pemandangan di sana.

"Hali, tetaplah di sini. Aku takut, Disini gelap" ujar Taufan.

Taufan menggenggam lengan Halilintar, ia nyaris tidak bisa melihat posisi Halilintar dikarenakan tidak adanya seberkas cahaya.

Halilintar tidak meresponnya, ia justru menutup mata Taufan dengan kain hitam tadi.

"HALII?! jangan bercanda, aku takut. Kamu dimana?!"

"Ssstt... tenang Taufan aku di belakang mu" ujar Halilintar.

Kini dengan tertutupnya mata yang diikat kencang dengan kain hitam yang diberikan Halilintar tadi.

"Ingat jangan lepaskan kain ini, mengerti?"

Taufan mengangguk pelan, serasa tidak ada pergerakan di belakangnya. Ia lalu mencoba meraih tangan Halilintar.

Gagal!

Ia tidak merasakan adanya Halilintar di belakangnya.

Angin kencang malam ini meniup rambutnya yang terurai bebas.

Perasaan takut mulai menghantui dirinya. Jujur, ia takut dengan kegelapan malam untuk hari ini

"Hali?! HALILINTAR..?! JANGAN MAIN-MAIN, DIMANA KAMU..?!"

Taufan berteriak Kencang, tapi seolah-olah hanya ada dirinya sendiri disini, ditempat ini.

"HALILINTAR?! JANGAN BERCANDA..?!"

Taufan hampir saja menangis, jika saja tidak ada orang yang membuka tali ikatan yang menutupi matanya.

You Are Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang