Tak ada yang salah dengan perkataan Moon saat mengatakan bahwa Jimin akan terus berdekatan dengan gadis asing yang tiba-tiba datang di hidupnya. Jimin berusaha menyingkirkan fakta bahwa gadis itu memang terus menariknya. Tapi entah kenapa, pikirannya malah terus mengarah pada Seulgi yang selalu dia lihat. Walaupun Jimin hanya mencuri pandang pada gadis itu, nyatanya Seulgi terlalu peka saat dia merasa seseorang sedang memperhatikannya.
Jimin kerap kali ketahuan saat Seulgi menangkap basah pria itu yang tengah menatapnya di kelas. Mereka saling penasaran satu sama lain, terlebih Seulgi. Tapi entah kenapa, setiap Seulgi mendekati Jimin, pria itu selalu menjauh dan selalu sulit untuk dijangkau.
Seulgi hanya ingin tahu kenapa Jimin selalu menatapnya seperti itu. Seperti kali ini, Seulgi bersama Jisoo sedang berjalan menuju gerbang kampus untuk pulang bersama karena jadwal kuliah yang sudah selesai. Mereka berjalan beriringan sementara mata Seulgi terus fokus pada Jimin yang juga sedang berjalan bersama teman-temannya ke arah gerbang.
Seulgi akan pulang sendiri menggunakan bus, karena ayahnya yang masih sibuk bekerja. "Seulgi, kau benar akan pulang sendiri?" Tanya Jisoo pada gadis itu.
"Iya, kau duluan saja."
"Baiklah, kau hati-hati ya?" Seulgi menjawabnya dengan anggukan sebelum akhirnya pergi meninggalkan Jisoo yang masih berada di dalam mobilnya.
Seulgi melangkah menuju keluar kampus hendak menyebrang jalan. Tapi sebelum dia benar-benar pergi, mata Seulgi tak sengaja bertemu dengan Jimin yang juga sedang menatap ke arahnya. Setelah cukup lama mereka berpandangan, Seulgi memutuskan pandangannya lebih dulu dan memilih untuk melanjutkan langkahnya.
Namun belum sempat mencapai gerbang kampus, gadis itu mendengar beberapa orang terlihat heboh meneriaki sesuatu. Seulgi tak tahu mereka meneriaki apa, tapi sampai suara paling keras akhirnya terdengar dan membuat Seulgi menyadari jika dia mengenal suara itu. Suara Jisoo.
"Seulgi! Awas!" Saat itulah Seulgi langsung sadar bahwa semua orang riuh karena meneriaki dirinya. Dia melirik ke arah kirinya dan betapa terkejutnya Seulgi saat ia melihat sebuah mobil Jeep besar melaju kencang ke arahnya. Dia benar-benar membeku di tempatnya saat mobil itu berada beberapa meter dari hadapannya.
Seulgi bahkan tak sempat bergerak dari tempatnya, pandangannya juga seketika menggelap ketika seseorang memeluknya. Tapi bukannya merasakan sakit karena tertabrak, Seulgi bahkan tak merasakan apapun. Tubuhnya justru mendadak hangat karena ternyata seseorang tengah memeluknya.
Anehnya, mobil itu kemudian bergeser beberapa meter ke arah samping setelah menabrak mereka. Kepulan asap pun seketika memenuhi sekitar mereka. Seulgi bahkan tak bisa menatap seseorang yang menyelamatkannya.
Namun, saat asap itu mulai menipis, Seulgi dengan jelas bisa melihat siapa seseorang itu. Dia... Park Jimin. Mereka berdua masih saling berpandangan untuk beberapa detik sebelum Jimin menolehkan kepalanya ke arah pengemudi Jeep lalu melepaskan pelukannya dan pergi begitu saja meninggalkan gadis itu.
"Seulgi!" Jisoo berlari menghampiri Seulgi yang masih terlihat membeku. Dia bisa melihat mobil yang baru saja menabraknya itu terlihat hancur dibagian depan dengan asap yang mengepul.
"Seulgi, kau tak apa?"
Anehnya, Seulgi tak terluka sedikitpun. Hanya pikirannya saja yang kini benar-benar memikirkan satu hal. Apa mungkinmanusia normal bisa membuat mobil sekencang itu terhenti sampai membuatnya hancur tanpa terluka sedikitpun?
***
"Seulgi!" Ayahnya terlihat terburu dan tanpa aba-aba langsung memeluk putrinya yang sedang duduk di ranjang ruang kesehatan. Setelah tadi ia menerima telepon dari pihak sekolah, Kang Seung Won langsung berlari ke kampus Seulgi meninggalkan pekerjaannya. "Kau tak apa?" Tanya ayahnya khawatir.
![](https://img.wattpad.com/cover/100719087-288-k131337.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WEREWOLF BOY
FanfictionHidup Seulgi biasa saja sebelum bertemu Jimin, pria misterius yang sulit dia jangkau. Kejadian-kejadian yang membahayakannya itu membuat Jimin entah kenapa selalu ada untuk melindunginya. Tanpa perlu memanggilnya, Jimin selalu datang dan menyelamatk...