Seulgi terbangun dan membuka matanya perlahan setelah beberapa jam tak sadarkan diri. Gadis itu melihat sekelilingnya, dan ternyata Seulgi berada di kamarnya sekarang.
Seulgi yang masih berbaring kini mendengar suara pintu kamar yang terbuka, menampilkan sosok ayahnya yang langsung masuk sambil membawa nampan. Melihat putrinya sudah sadar, ayah Seulgi langsung menghampirinya.
"Hey kau sudah sadar?" Tanya ayah Seulgi sambil mengelus rambut putrinya.
"Iya ayah."
"Kau tidak apa-apa?"
"Aku baik-baik saja." Jawab Seulgi singkat.
"Bisakah kau tak membuat ayah khawatir sekali saja?"
"Maafkan aku ayah."
"Berhenti bersikap ceroboh Seulgi." mendengar itu, Seulgi mengerutkan kening sambil menatap ayahnya.
"Apa maksud ayah?"
"Taehyung datang pada ayah dengan khawatirnya karena kau hilang lagi di tengah hutan." setelah itu, Seulgi kembali kebingungan. "Dia sangat khawatir karena tak menemukanmu dimana-mana."
"Tunggu, aku pikir Taehyung yang menghilang."
"Tidak, dia bilang kau menghilang. Kau berjalan ke dalam hutan dan Taehyung tak melihatmu dimana-mana. Itu artinya kau yang ceroboh." Seulgi masih mencerna perkataan ayahnya. Bukannya mereka sama-sama masuk ke hutan lalu Taehyung menghilang begitu saja?
"Tidak ayah, bukan seperti itu." kemudian, ayah Seulgi menghela nafasnya.
"Ya sudahlah tak apa, mungkin kau masih shock jadi tak ingat apa-apa."
Seulgi masih mencoba mengingat. Dia bahkan masih ingat saat dia berlari mencari Taehyung sampai kehabisan nafas dan akhirnya pingsan. Setelah kejadian itu, Seulgi juga masih ingat jika dia melihat seseorang sebelum dia benar-benar tak sadarkan diri. Oh tunggu. Seulgi jadi ingat sesuatu.
"Ayah, kau menemukanku dimana?" tanya Seulgi.
"Ayah menemukanmu di dekat pos tempat ayah berjaga." Seulgi terdiam. Bukankah Seulgi berada di dalam hutan yang jauh sekali dari pos ayahnya?
"Ayah, apa ada laki-laki yang menggendongku sampai ke pos ayah?"
Ayah Seulgi mengerutkan keningnya. "Apa maksudmu?"
"Tidak maksudku.. aku rasa sebelum pingsan ada yang menyelamatkanku dari hutan." Pria itu semakin tak mengerti dengan putrinya.
"Seulgi, kau benar-benar harus istirahat."
Seulgi benar-benar ingat dan merasakan bagaimana seseorang yang dia anggap Jimin itu menolongnya saat di hutan. Bahkan Seulgi masih bisa merasakan dekapan Jimin yang hangat saat bersentuhan dengan kulitnya. Seulgi hanya bisa memegang kepalanya. Ini membingungkan.
***
Sedari tadi Seulgi terus menolehkan kepalanya keluar kantin seperti menunggu seseorang. Gadis itu menunggu Jimin, dia berencana menanyakan kejadian kemarin. Seulgi hanya ingin memastikan apa yang sebenarnya terjadi sebenarnya. Dia tak mau gila karena hal ini.
Pada akhirnya, setelah lama menunggu, dia berhasil menangkap sosok pria yang datang bersama teman-temannya. Pria-pria itu duduk di ujung, dan tanpa pikir panjang, Seulgi pun menghampiri mereka. Semua pria itu kini menatap Seulgi yang dengan tak tahu malunya berdiri di sana. Tak terkecuali Jimin.
"Permisi." Ujar Seulgi. "Bolehkah aku bicara pada Jimin?"
Mendengar itu, Jimin semakin menatapnya tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
WEREWOLF BOY
FanfictionHidup Seulgi biasa saja sebelum bertemu Jimin, pria misterius yang sulit dia jangkau. Kejadian-kejadian yang membahayakannya itu membuat Jimin entah kenapa selalu ada untuk melindunginya. Tanpa perlu memanggilnya, Jimin selalu datang dan menyelamatk...