Suhu yang dingin serta kabut malam yang membuat suasana semakin mencekam, tak membuat sekumpulan orang di dalam mini van itu berhenti bernyanyi dan berteriak tak jelas seolah tak peduli dengan pemandangan di luar yang begitu menyeramkan. Para mahasiswa dari salah satu universitas itu berencana menikmati liburan di kota ini untuk beberapa hari.
"Daemin! Berisik!"
"Daniel, kita akan liburan, kau mau tidur saja?"
"Ya Tuhan, ini jam 12 malam. Senang-senangnya besok saja." Daniel nampak terganggu oleh temannya.
"Kau tidak asyik. Minhyun! Kapan kita sampai?"
"Aku sumpal mulutmu!"
Hanya itulah ocehan mereka. Sebentar lagi mereka sampai di tempat penginapan meksipun harus melewati jalan sepi yang menyeramkan ini.
"Oh oh lihat! Hutan itu benar-benar menyeramkan." Daemin kembali berbicara. "Tunggu, sepertinya aku melihat sesuatu." Mendengar itu, Daniel menoleh.
"Ya! Tak ada apapun."
"Serius, sepertinya aku melihat perempuan."
"Bodoh, untuk apa perempuan berada di sini malam-malam?"
"Aku serius!" Tapi Daniel memilih diam. Dia tak peduli dan memilih untuk tidur. Tapi belum sempat matanya terpejam, Daniel tiba-tiba merasakan sakit di kepalanya karena supir yang menginjak rem mendadak. Mobil mereka oleng sebelum akhirnya berhenti di pinggir jurang. Hanya beberapa meter saja mungkin mereka akan mati masuk ke jurang.
"Minhyun, apa yang kau lakukan?" Daniel berteriak pada Minhyun sang supir.
"Oh Tuhan, aku masih hidup kan?" Daemin berujar.
"Aku melihat gadis di tengah jalan tadi." Ujar Minhyun membuat mereka otomatis melihat jalan. Namun saat mereka menoleh, Minhyun benar, satu gadis tergeletak di sana.
"Oh Tuhan, apa yang aku lakukan?" Ujar Minhyun panik.
"Kita keluar." Mereka pun memutuskan untuk keluar dari mobil. Tapi sampai mereka benar-benar keluar, mereka dibuat kaget saat ternyata jalanan itu malah kosong.
"Mana gadis tadi?"
"Tadi aku lihat dia di sini."
"Aku juga. Kemana dia? Aku yakin dia di sini, kalian tadi lihat kan? Kenapa dia tak—,"
"Kalian mencariku?"
Semuanya membeku. Mereka saling pandang sebelum perlahan menoleh ke belakang. Benar, gadis itu di sana. Tapi.. yang membuat mereka semakin ketakutan adalah, kini bukan hanya satu gadis, melainkan lima. "Hai, mau bersenang-senang dengan kami?"
***
LIMA PRIA SEOUL DITEMUKAN TEWAS MASUK KE JURANG DENGAN LUKA DI LEHER YANG CUKUP PARAH
Jimin mematikan TV-nya setelah melihat berita yang cukup membuatnya frustasi. Belum cukup berita tentang hilangnya lima gadis, kini Jimin harus kembali dikejutkan oleh berita lain yang tak kalah membuatnya bingung. Jimin tahu ini perbuatan siapa.
"Jim, kau baik-baik saja?"
"Entahlah."
"Jim, ini belum jelas perbuatan siapa. Aku yakin itu bukan Seulgi." Mendengar itu, Jimin menatap Sehun.
"Kau tak lupa dia siapa sekarang."
"Tapi ini belum pasti."
"Aku tahu, tapi kau lihat korbannya kan?"
"Aku sudah mengira jika ini akan terjadi. Kalian sudah berbeda Jim. Aku takut jika perkataan Baekhyun waktu itu benar-benar terjadi." Detik berikutnya, Jimin langsung menatap Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
WEREWOLF BOY
FanfictionHidup Seulgi biasa saja sebelum bertemu Jimin, pria misterius yang sulit dia jangkau. Kejadian-kejadian yang membahayakannya itu membuat Jimin entah kenapa selalu ada untuk melindunginya. Tanpa perlu memanggilnya, Jimin selalu datang dan menyelamatk...