Eps2 : Meet Wolves

9.8K 1.4K 159
                                    

Seekor rusa kini tengah meminum air dari sebuah sungai kecil dengan tenangnya. Binatang itu begitu tenang tanpa tahu jika sedari tadi ada yang mengawasinya dari semak-semak.

Dia tak tahu jika di sana terdapat seekor serigala yang terus mengawasinya dan siap menerkamnya kapan saja. Dia masih saja lengah sampai pada waktunya serigala itu pun keluar dari persembunyiannya dan perlahan mendekati si rusa.

Hanya butuh beberapa langkah lagi untuk serigala itu menjangkau mangsanya. Namun suara sebuah senapan yang ditembakkan malah menghentikan langkahnya. Suara itu otomatis membuat si rusa menyadari kehadiran serigala yang langsung membuatnya lari ketakutan.

Serigala itu pun menggeram kesal karena suara peluru yang telah menggagalkan dan membuat mangsanya kabur begitu saja.

***

"Ayah? Kau di sana?" Seulgi masih berusaha tak panik saat dia menemukan dirinya sendirian tanpa ayahnya. Masih tak ada jawaban dari ayahnya, dan kini Seulgi justru mulai panik meskipun dia mencoba menenangkan dirinya sendiri.

"Ayah! Sungguh ini tidak lucu!" Seulgi berpikir mungkin ayahnya sedang bercanda mengingat pria itu memang sering mengerjainya. Tapi apa ini waktu yang tepat untuk bercanda?

"Ayah!!" Kepanikan Seulgi mulai di ambang batas dan gadis itu mulai tak bisa mengontrol nafasnya karena degup jantungnya yang begitu cepat. Dia benar-benar ingin menangis sekarang.

"Ayah!!" Masih tak ada jawaban. "Ayah.." Suara Seulgi terdengar parau. Dia benar-benar tak bisa melihat apa pun kecuali pohon dan semak-semak yang mengepungnya. Dan akhirnya air mata itu pun jatuh karena ketakutan yang luar biasa.

"Ayah.." Semua pikiran yang berada di kepalanya tak bisa dia hilangkan karena rasa panik yang masih berada dalam dirinya. Namun di tengah kepanikannya yang begitu besar, Seulgi malah semakin panik saat pendengarannya tak sengaja menangkap sebuah suara yang berasal dari semak-semak.

Otomatis gadis itu menoleh ke arah suara dan mendapati semak-semak yang bergerak. Nafasnya kembali terengah dan Seulgi sama sekali tak berani mengeluarkan suaranya karena dia takut jika itu ternyata binatang buas.

Di tengah dirinya yang panik, Seulgi tak menyangka jika kini semak-semak itu malah berhenti bergerak. Tanpa sadar gadis itu mengarahkan senapan yang berada di genggamannya ke arah semak-semak yang tadi bergerak.

Untuk beberapa detik gadis itu tak mendapatkan pergerakan apapun dari sana. Namun beberapa lama dengan posisi itu, Seulgi yang masih memegang senapannya dibuat terkejut saat matanya menangkap seseorang.

Di sana, Seulgi melihat dengan jelas satu pria berpenampilan aneh. Pria itu hanya bertelanjang dada dan muncul begitu saja dari balik pohon di dekat semak-semak yang bergerak tadi. Dan Seulgi masih membelalakkan matanya sambil mengarahkan senapan ke arah pria itu.

Untuk beberapa detik mereka masih berpandangan tanpa melakukan apapun. Tanpa sadar dia menurunkan senapannya.

"K-Kau.. Siapa?" tanya Seulgi. Namun bukannya menjawab, pria itu malah menatapnya tajam tanpa mengeluarkan satu patah kata pun. "K-Kau tersesat juga?" Tanya Seulgi lagi. Namun masih tak ada jawaban. Seulgi tak peduli, dia justru kembali berbicara. "Sebenarnya.. aku tersesat di sini dan aku tak tahu kemana arah pulang. Aku di sini bersama ayahku tapi dia menghilang dan aku hanya sendirian. Apa kau tahu kemana arah jalan pulangnya?" Seulgi masih terus berusaha berbicara dengan pria itu namun masih saja tak ada jawaban.

Seulgi mulai merasa lelah karena tak ada gunanya berbicara dengan pria yang masih diam dan menatapnya itu. Namun saat Seulgi berpikir tak punya harapan, betapa terkejutnya dia saat pria itu kini malah melangkahkan kakinya mendekati Seulgi. Hal itu otomatis membuat Seulgi ketakutan dan bersiaga jika saja pria itu akan melakukan sesuatu padanya. Sayangnya, pikiran Seulgi salah karena ternyata pria itu malah melewatinya dan berjalan menjauh.

WEREWOLF BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang