Seulgi membanting pintu mobilnya dengan tergesa kemudian turun dengan perasaan yang tak karuan. Di genggamannya, Seulgi membawa sebuah buku yang dia bawa dari Seoul sebagai barang bukti. Seulgi sudah kembali ke rumah ayahnya, tepatnya mengunjungi Jimin untuk meminta jawaban atas apa yang telah dia temukan. Walaupun langkahnya masih terseok-seok karena belum sembuh total, Seulgi tetap bersikeras untuk pergi ke rumah Jimin dan mencari fakta tentang pria yang selama ini selalu membuatnya penasaran.
Kini dia sudah berdiri di depan rumah Jimin dan berkali-kali memencet bel rumahnya meskipun masih tak ada jawaban. Sampai beberapa kali berusaha, akhirnya seseorang pun membukakan pintu rumah. Di sana Seulgi bisa melihat seorang Sehun yang terlihat bingung menatap Seulgi.
"Eum.. Seulgi?"
"Apa Jimin ada?"
"Eum.. Jimin sedang--,"
"Kumohon." Seulgi tiba-tiba memohon. "Aku harus bertemu dengannya." Sementara Sehun, dia terlihat ragu. Pasalnya, bertemu Jimin seolah hal utama bagi Seulgi.
"Baiklah ayo kuantar menemui Jimin."
***
Sesampainya di tempat yang dimaksud, Seulgi seketika turun begitu saja dari mobil. Di sini terdapat satu rumah dengan tanah lapang yang luas dengan hutan sebagai latar pemandangan di belakangnya. Tapi, Seulgi tak menemukan Jimin di sana. Hanya ada Kai, Jungkook dan Hanbin sedang tak memakai baju atasannya.
Ketiga orang itu pun seketika menoleh saat melihat Seulgi yang baru saja datang.
"Seulgi Noona.." Senyum Hanbin dan Jungkook ramah tapi berbeda dengan Kai yang terlihat menatap Seulgi tajam.
"Aku ingin bertemu Jimin." Hanbin dan Jungkook saling menatap.
"Eum.. Jimin sedang--,"
"Aku mohon. Aku harus bertemu dengannya."
"Tapi--"
"Kau masih saja mengejar Jimin?" Tanpa disangka, Kai yang tadinya hanya diam malah menjawab Seulgi dengan nada yang kurang bersahabat. "Lebih baik kau pergi saja karena Jimin tak ada di sini."
"Aku hanya ingin bertemu Jimin." Kai berdecih.
"Manusia sepertimu memang tak ada gunanya." Merasa tak terima dengan perkataan Kai, Seulgi sedikit kesal.
"Apa maksudmu?"
"Kau tahu? Kau itu terlalu bodoh karena terus mengharapkan Jimin."
Detik itu juga, Seulgi membelalakkan matanya. Tapi hal selanjutnya yang dilakukan Seulgi dan cukup membuat semua orang terkejut. Dia menampar Kai.
"Jaga perkataanmu!" Hanbin dan Jungkook yang berada di sana tentu saja panik.
"Oh Noona, sebaiknya kau pergi sekarang." Ujar Jungkook menyuruh Seulgi mundur. Seulgi memang berniat pergi dari sana karena kini ia melihat Kai yang semakin menatapnya dengan nafas yang memburu..
Perlahan langkah Seulgi mundur sambil memeluk buku di dadanya karena kini ia melihat Kai yang... berubah...menjadi...
"Oh Tuhan!"
Di depan Seulgi, kini berdiri seekor serigala hitam besar yang menatap ke arahnya dan menggeram tepat di depan wajahnya. Seulgi hampir saja mati kalau ia tak mendengar sebuah suara yang memanggilnya dari belakang sampai dia menoleh, seseorang itu terlihat berlari kencang ke arahnya.
"JIMIN! LARI!"
Tapi bukannya mengikuti ucapan Seulgi barusan, Jimin malah melompat melewatinya dan otomatis membuat Seulgi menunduk lalu terjatuh ke tanah. Mata Seulgi kembali terbelalak saat di depannya sekarang ternyata tak hanya satu serigala besar yang saling menggeram di sana melainkan ada dua. Dan hal yang paling membuatnya ingin mati adalah seseorang yang berlari ke arahnya tadi itu adalah Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
WEREWOLF BOY
FanfictionHidup Seulgi biasa saja sebelum bertemu Jimin, pria misterius yang sulit dia jangkau. Kejadian-kejadian yang membahayakannya itu membuat Jimin entah kenapa selalu ada untuk melindunginya. Tanpa perlu memanggilnya, Jimin selalu datang dan menyelamatk...