Eps24 : Vampires II

3.3K 487 54
                                    

"Maaf, aku masih belum bisa menemukannya."

"Kenapa dia belum kembali juga? Dia masih hidup kan? Dia akan kembali kan?" Wanita di seberang telepon terdengar sangat lirih saat berharap putrinya akan kembali.

Polisi Kang dan ibu Seulgi tak henti-hentinya berharap jika putrinya akan kembali setelah dia menghilang. Mereka masih belum mau menyerah menemukan Seulgi sampai saat ini.

"Sora tenang, aku pasti akan menemukannya dan aku akan pastikan jika dia masih hidup." Walaupun ayah Seulgi juga tak yakin jika dia akan menemukan putrinya, tapi pria itu masih meyakinkan mantan istrinya agar tak khawatir.

"Kumohon, kalaupun dia sudah tak ada, aku hanya ingin melihatnya untuk terakhir kali."

"Hey jangan berkata seperti itu, dia masih hidup, aku yakin." Setelah itu tak ada lagi percakapan diantara mereka. "Sora, jangan menangis. Sudah jangan khawatir. Tak usah dipikirkan. Yang penting jaga kesehatanmu jangan lupa istirahat. Aku pasti akan menemukannya."

"Kumohon, berjanji padaku."

"Aku berjanji."

"Baiklah, aku tutup ya? Jangan menangis terus."

Polisi Kang pun menutup sambungan telepon. Pria itu memijat dahinya yang terasa pusing. Memikirkan Seulgi membuatnya stress, ditambah pekerjaannya yang benar-benar membuatnya lelah.

Tak perlu beberapa hari untuk menemukan kasus baru yang muncul. Baru saja bawahannya memberitahu jika tadi malam terjadi kecelakaan tunggal sebuah mobil yang menabrak pohon. Mobil itu terpelanting beberapa kali sebelum akhirnya berhenti. Korban yang diketahui berjumlah empat orang tak ditemukan dimanapun dan hanya menyisakan mobil yang kosong.

Polisi Kang membuka halaman kedua dan melihat satu nama serta foto seorang gadis yang ternyata pemilik mobil. Gadis itu bernama Raena. Dan ketiga orang gadis lainya, Bora, Mina, dan Sona. Tak ada jejak, tak ada petunjuk. Jika mereka mungkin terjatuh ke jurang, bukankah seharusnya mobilnya juga ikut masuk?

Beberapa menit membaca map berisi laporan-laporan itu, polisi Kang dibuat mendongak saat pintu ruangannya dibuka menampilkan satu bawahannya yang masuk.

"Hyung, kau sudah membaca laporan yang tadi aku berikan?"

"Ya, aku sudah membacanya. Apa ada perkembangan?"

"Belum, aku sudah menghubungi pihak keluarga."

"Jadi mereka itu mahasiswa?"

"Ya, mereka sekumpulan gadis kuliahan yang baru pulang berpesta. Kami menemukan beberapa botol minuman keras yang sudah pecah."

"Lalu mereka kemana?"

"Entahlah, belum ada jejak. Mereka tiba-tiba menghilang. Kita juga sudah mencari ke hutan dan sekitar sana. Tapi tetap saja, tak ada tanda apapun." Polisi Kang kembali mengerutkan keningnya.

"Jihoon, siapkan mobil. Kita ke lokasi."

***

Entah apa yang ada dipikiran Seulgi saat dirinya kini memilih untuk diam sambil duduk di tengah pemakaman tua kosong. Matanya hanya bisa menatap ke arah empat orang gadis yang tergeletak begitu saja.

Seulgi tak tahu, dia tak tahu apa yang terjadi tadi malam sampai semuanya berakhir seperti sekarang. Semuanya terjadi begitu saja setelah dia pergi dari rumah Jimin.

Seulgi terus berjalan tak tentu arah sambil menahan rasa haus yang tak tertahankan sedari tadi. Matanya mencari sesuatu yang mungkin bisa meredakan rasa terbakar di tenggorokannya saat ini.

WEREWOLF BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang