Eps9 : Something strange

5.4K 1K 155
                                    

Seminggu sudah seulgi berada disini. Dikamarnya yang nyaman dengan suasana yang sudah tak asing baginya. Bau kamar yang begitu ia rindukan dan suasana yg sangat berbeda dari sebelumnya.
Tak ada udara dingin yg menusuk,
Tak ada hutan yang menyeramkan dan yang paling mengganggu pikirannya adalah...

Tidak ada jimin yg bisa ia lihat

Semenjak pindah ke rumah ibunya, seulgi masih berbaring di kamarnya dengan lengan yang masih cidera dan kaki yg masih lemah.
Semenjak disini juga entah kenapa Jimin selalu muncul di kepalanya sekaligus mimpi nya.

Beberapa hari ini seulgi selalu memimpikan Jimin yang mendatanginya. Malah pernah sekali waktu Seulgi bermimpi tentang Jimin yang menyusulnya ke Seoul.

Ayolah bukannya itu tidak mungkin?
Bahkan mungkin Jimin tak akan peduli dimana seulgi sekarang. Pria itu pasti tak akan mengkhawatirkan nya sekalipun.

Bukankah itu tak adil? Seulgi disini selalu memikirkan Jimin, sementara pria itu belum tentu memikirkannya juga.
Tapi bukankah itu aneh? Sebenarnya jika kalian belum tahu, Seulgi sudah mengakui bahwa dirinya memang menyukai Jimin dari sebelum mereka berpisah.

Seulgi baru sadar jika dirinya begitu kehilangan pria yang selama ini selalu menyelamatkannya dan selalu ada untuknya. Tapi bagaimana dengan Jimin? Apa pria itu merasakan hal yg sama?

Gadis itu masih menatap keluar jendela kamarnya yang langsung menghadap pemandangan kota Seoul yang begitu indah. Matanya memang menatap ke depan tapi pikirannya terlampau kosong sekarang.
Tak ada kegiatan lain selain melamun karena Seulgi masih sedikit kesulitan untuk berjalan.

Ibunya juga tak selalu berada disini bersama Seulgi karena ia harus bekerja dan tentunya mengurusi suami baru nya. Gadis itu ingin sekali kembali ke rumah ayahnya tapi untuk apa? Lagi pula disini dan disana sama saja kan?

Selagi masih asyik dengan pikiran kosongnya, seulgi dikejutkan dengan pintu kamar nya yang terbuka dan menampilkan sosok pria yg masuk begitu saja sambil membawa sebuket bunga mawar merah di tangannya dengan senyum hangat yang pria itu berikan.

Siapa lagi kalau bukan..

"Jaebum?"

Pria yang baru masuk itu membalas seulgi dengan senyumannya yang semakin mengembang

"Hay, bear."

Itu panggilan sayang jaebum pada seulgi.

Apa kalian sudah tahu siapa pria itu? Mungkin kalian sudah bisa menebak dengan melihat jaebum yang membawa sebuket bunga dan senyuman manis dari pria itu.

Tentu saja. Apa lagi kalau bukan teman yang 'menyimpan' rasa suka nya secara terang-terangan pada seulgi?
Ya memang Seulgi sudah tahu itu. Bahkan jaebum sudah menyatakan perasaannya pada seulgi lima kali tapi gadis itu masih saja menolaknya.

Tak ada yang kurang sama sekali dari jaebum. Tampan, pintar, penyayang, dan baik hati. Bukan kah seulgi begitu bodoh saat menolak pria sempurna itu?
Tentu seulgi akan menerima cinta jaebum jika gadis itu menyukainya. Masalahnya adalah, seulgi akan selalu menganggap pria itu sebagai temannya. Bukan pacar nya.

"Kau datang?"

"Kau pikir aku akan diam saja saat mendengar kau sakit?"

Seulgi kembali mengembangkan senyumnya

"Apa aku salah membawa bunga saat menjenguk orang sakit?"

Sebenarnya sedikit salah karena umumnya orang sakit itu diberi buah-buahan atau makanan yang menyehatkan

"Tak apa, aku suka." Ujar Seulgi saat mengambil bunga dari tangan jaebum dan menciumnya sebentar.

"Hey, bagaimana keadaanmu?" Tanya jaebum duduk di ranjang seulgi

WEREWOLF BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang