Part 2

5.7K 395 20
                                    

Akhir pekan ini Percy berkencan bersama Rindi. Mereka menonton sebuah film romantic, setelahnya mereka menikmati makan malam di sebuah restaurant.

"Makanan disini enak lho, kamu patut mencobanya, Honey." ujar Percy menyuapi Rindi.

"Iya enak banget," ujar Rindi tersenyum dan menerima suapan dari Percy. "Film tadi sedih banget yah, tapi aku seneng akhirnya mereka bersatu setelah memperjuangkan cinta mereka." ujar Rindi seakan menyindir Percy

"Iya kamu bener, tapi aku kurang menyukai film romantic." ujar Percy.

Percy memang lebih menyukai film action atau komedi, Rindi tau itu. Tapi kali ini Rindi memaksa Percy untuk menonton film ini supaya Percy mau juga memperjuangkan cintanya. Harus berapa tahun lagi Rindi menunggu Percy. Apa harus Rindi saja yang berjuang dan bertahan di hubungan ini?

"Hei, kenapa melamun?" Tanya Percy membelai pipi Rindi dengan lembut.

"Tidak apa-apa,," Rindi tersenyum kecil.

"Besok kamu berangkat jam berapa ke bandara?" Tanya Percy.

"Jam 6 pagi, kamu mau nemenin?" Tanya Rindi.

"Aku tunggu di tempat biasa yah," ujar Percy yang di angguki Rindi. "aku akan sangat merindukanmu, honey."

"Hanya seminggu Honey, bersabarlah." Rindi tersenyum dengan mengusap tangan Percy.

"Oke, aku akan menunggumu," jawabnya tersenyum manis.

Setelah lama bersama merekapun memutuskan untuk pulang. Percy mengantar Rindi pulang ke rumahnya. Mobil Percy berhenti cukup jauh dari rumah orangtua Rindi. Keduanya masih berdiam diri di dalam mobil dalam keheningan.

"Ada apa Honey?" Tanya Percy yang tau kalau Rindi sedang tak baik-baik saja.

"Percy, apa kamu benar-benar mencintaiku?" Tanya Rindi menatap mata abu milik Percy.

"Kenapa bertanya seperti itu sih, aku mencintaimu. Bahkan sangat," ujar Percy mencium tangan Rindi.

"Kalau begitu bawa aku pergi dan kita kawin lari, Percy. Aku sangat mencintaimu," ujar Rindi membuat Percy terdiam, ia melepas pegangannya pada tangan Rindi dan mengubah posisinya menjadi menatap lurus ke depan membuat Rindi mengernyitkan dahinya.

"A-ada apa Percy?" Tanya Rindi.

"Bukan begitu, tapi-" ucapan Percy terpotong saat suara handphonenya terdengar. "Hallo," Percy mengangkat telponnya membuat Rindi mengubah posisinya kembali menatap lurus ke depan.

"......"

"Iya Ma," Percy menutup telponnya dan kembali melirik Rindi yang masih duduk di sampingnya.

"Mama menyuruhmu pulang yah, baiklah aku masuk, bye Honey." Rindi tersenyum dan menuruni mobil meninggalkan Percy yang masih merenung.

Percy, kamu harus memutuskan hubungan kamu dengan Rindi secepatnya. Mama tidak mau tau, mama tidak mau sampai persahabatan mama dan Seno rusak karena kamu. kamu laki-laki, Percy. Kamu harus tegas dalam menentukan pilihan.

Agama kalian berbeda, dan apa yang akan di katakan aki haji kalau kamu menikah dengan yang berbeda agama !!! Rindi gak akan bisa jadi mualaf karena keluarga Seno sangat kuat dalam agamanya. Kamu harus menentukan pilihan kamu, sebelum mama yang bertindak.

Putuskan Rindi secepatnya, sebelum pernikahan Pretty. Mama gak mau lihat kalian bersama seperti kemarin di pertunangan Pretty. Kamu sudah dewasa, Percy !!! jangan harus selalu mama tegur. Kamu harus menentukan pilihan kamu, sebelum mama yang bertindak.

"Shitttt!!!!" umpatnya memukul setir mobil dengan kesal.

"Kenapa gue gak bisa berbuat apa-apa,, kenapa gue dilemma seperti ini? keadaan aki haji kurang sehat dan kalau gue sampai kawin lari, gue takut itu akan memperburuk keadaannya" gumamnya bingung.

DifferenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang