Part 26

3.4K 404 114
                                    

Percy bersama yang lain baru sampai di kediaman Angga setelah melakukan ngidam aneh ala Princes Leonna. Ia memasuki kamar mandi di kamar Rasya untuk buang air kecil, karena tadi sempat mandi di rumah Dhika.

Rasya ikut masuk ke dalam kamar dan duduk di sisi ranjang, ia tidak menyadari keberadaan Percy di dalam kamar mandi.

"Sayang, kamu gak boleh ngiri sama tante Leonna yah karena banyak sekali yang memenuhi ngidamnya." Mendengar penuturan Rasya, gerakan Percy yang hendak membuka pintu terhenti. Ia sedikit mengernyitkan dahinya mendengar penuturan Rasya yang ambigu.

Tak lama ketukan pintu terdengar di kamar mereka, Percy perlahan membuka pintu kamarnya dan melihat Rasya membuka pintu itu. Disana ada Angga tengah membawa nampan berisi makanan dan segelas susu.

Percy berdiri terhalang ruangan walk in close yang berada di dekat kamar mandi membuat mereka tak sadar ke beradaan Percy.

"Sayang, ini minum dulu susunya. Dan ini kue bikinan Mamah kamu sesuai ngidam kamu yang pertama."

Deg

Percy mematung di tempatnya mendengar penuturan Angga barusan.

Rasya Hamil......????

"Papa, apa Mama-?"

"Maafkan Papa sayang, Mama kamu memergoki Papa membuat susu hamil kemarin untukmu. Dia langsung curiga kamu sedang hamil," jelas Angga. "Kamu tidak marah kan?"

"Tidak apa-apa Pa, pantas saja Mama mau membuatkan cake ini," kekehnya.

"Makanlah yang banyak, kalau kamu ngidam lagi beritahu Papa atau Mama yah." Angga membelai kepala Rasya.

"Iya Pa, terima kasih kue nya."

"Baiklah sekarang habiskan dan istirahatlah," ucap Angga mengecup kepala Rasya.

"Good night Papa,"

Percy beranjak memasuki ruangan walk in close dengan wajah kaget dan kalut.

'Kenapa dia tidak memberitahuku? Apa maksudnya ? dia sungguh tak menganggapku sebagai suaminya?' Percy terduduk dengan bersandar ke salah satu lemari dengan mengusap wajahnya dengan gusar.

Tak lama terdengar suara pintu tertutup, menandakan Rasya sudah keluar dari dalam kamar.

***

Percy memutuskan tidur di apartementnya dengan alasan pekerjaan ke mertuanya, ia berdiri di dekat jendela kamar dengan meneguk wine di dalam gelas yang ia pegang. Pandangannya lurus menerawang ke depan.

Seketika ucapan Hezky mengusik pikirannya, bayangan-bayangan saat mereka melakukannya di malam itu kembali mengusik pikirannya. Percy sedikit heran saat mereka melakukan untuk kedua kalinya, itu seperti tak asing lagi dan bahkan ia mengetahui letak kelemahan Rasya di area mana.

Sekali lagi ia meneguk habis minumannya hingga terasa membakar kerongkongannya.

Sekarang Rasya hamil, dan Percy yakin itu anaknya. Mereka melakukannya dalam jarak 1 bulan lalu sebelum ia ke Austria. Tetapi kenapa? Kenapa Rasya menyembunyikan segalanya?

Kehamilannya...

Malam pertama mereka, bahwa Percy lah yang pertama untuknya...

Percy ingin mempercayainya, tetapi tak ada satu katapun terucap dari bibir Rasya untuk mengatakan kebenarannya. Percy bukan tipe pria yang peka, dia tidak bisa menyimpulkannya tanpa ada penjelasan.

DifferenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang